Happy reading!^^
______________
Alesia memandang Alvin tidak percaya begitu pula dengan wanita paruh baya itu.
"Kamu serius? Wahh ternyata anak bibi ini sudah tauu perempuan ya" bicara wanita itu sambil menyolek lengan alvin.
"Ta-tapiii" bicara alesia bingung.
"Oh iyaa siapa tadii nama kamu? " tanya wanita ituu.
"Al- alesia, tan" ucap Alesia ragu.
"Wahh namanya cantik kaya orang nya ya, jangan panggil tante, panggil bibi arin aja yaa" ucap wanita itu sambil sambil mengedipkan sebelah matanya.
Alesia hanya tersenyum maluu.
"Yaudah kalian mau ice cream apa? Nanti bibi buatin"ucap bi arin tersenyum ramah.
"Apa aja bii... Ice cream yang paling manteb dari yang mateb pokoknya yaa". Ucap Alvin sambil berjalan menuju salah satu meja. Diikuti oleh alesia yang duduk di depan Alvin.
"Woi?! Kok lu bilang gue pacar lu si?! " bicara alesia sedikit berbisik, karena takut didengar oleh bi Arin atau pelanggan lainnya.
"Terus kenapa ? Masalah? " tanya alvin sambil menatap kedua bola mata alesia, yang membuat Alesia gugup seketika.
"Yaa-yaa iyaalahh gimana siih? Kapan kita jadiannya?! " tanya Alesia sedikit membenarkan posisi duduk nya.
"Ngebahas opo toh? serius banget kayanya" tanya bi arin sambil membawa nampan berisi 2 es krim lezat.
"Ini bii, Alesia bilang bibi cantik katanya" bicara alvin sambil mengambil salah satu eskrim itu.
"Alah mosok, iya toh ndo? Bibi cantik emang? " bicara bi arin .
"Ehh iya bii, cantikk banget" bicara Alesia kepada bi Arin, dia jujur karena menurut nya, walaupun bi arin sudah lumayan tua, tapi muka dan ukuran badannya yang mungil membuatnya masih seperti anak muda.
"Aduhh, udah udah, sekarang makan es krim nya dulu" bicara bi arin sambil mengelus rambut alesia yang digerai.
"Ohh iya, Alvin. apa kamu udh ketemu papah kamu?" tanya bi Arin barhati hati.
"Belum" ucap alvin dingin, dari jawabannya sudah terlihat mood alvin tiba tiba berubah menjadi buruk.
"Lebih baik kamu temuin papah kamu dulu, kemarin dia nelpon Bibi, dia khawatir sama kamu" bicara bi Arin.
"Khawatir? Khawatir sumber uangnya hilang?" tanya Alvin cuek.
"Alvin.. Kamu harus ngerti, papah kamu begitu punya maksud, dia butuh kamu buat nolongin ibu kamu". Bicara bi arin serius.
"Ibu? Ibu yang mana? " tanya alvin kembali.
" Astagaa alvin.. Untuk kali ini kamu dengerin bibi yaa... Kamu pulang kerumah, setidaknya sekali vin" Ucap bi arin terdengar memohon."Bi, buat apa aku pulang? Kalo disana aku cuma dijadikan budak?! sekarang aku punya Alesia bi, masa depan aku sama Alesia, sekarang gk ada yang bisa ngalangin aku lagi, walau papah sekalipun" bicara Alvin lalu berdiri dan menarik tangan alesia untuk keluar dari kios eskrim itu.
Alvin dan Alesia segera menaiki motor dan pergi dari kios itu meninggalkan bi Arin yang menahan air matanya.
Bi arin adalah adik paling kecil dari mamahnya Alvin, dia tinggal seorang diri, suaminya sudah lama meninggal dan dia tidak mempunyai anak, makanya dia mengganggap alvin seperti anaknya sendiri.
Alvin dan Alesia masih kalut dalam pikiran masing masing. Langit sudah mulai gelap, geluduk juga mulai terdengar.
Alesia sibuk memikirkan pertengkarang kedua manusia tadi dan perkataan alvin "sekarang aku punya alesia bi, masa depan aku sama dia".
Sedangkan alvin masih menahan seluruh emosi nya mengingat kedua orang tuanya.
" ehmm.. Makasih" Ucap Alesia sambil memberi kan helm ke Alvin.
Alvin menatap Alesia, membuat Alesia salah tingkah.
"Mau masuk dulu? "Tanya Alesia mencair kan suasana.
Dibalik helmnya Alvin menggeleng.
"Yaudah gue masuk yaa" ucap Alesia sambil memainkan ujung bajunya.
Alesia pun berbalik badan saat satu langkah Alvin membuka suara.
"Makasih udah dateng di kehidupan gue" suara Alvin terdengar bergetar.
"Hah? " tanya Alesia memutar tubuhnya lagi, tapi sayang, Alvin malah langsung melajukan motor nya.
Alesia sedikit tersenyum malu.
Apa ini yang dinamakan "jatuh cinta? "
"Idih Najong, ngapain gua jatuh cinta sama diaa"batin Alesia.
Alesia masuk kedalam rumahnya, dan seperti biasa ada mamah yang sedang asik menonton tv.
"Assalamualaikum alesia pulang?!" ucap alesia sumringah.
"Mamahhh... Alesia kangen" ucap Alesia sambil memeluk mamahnya disofa.
"Lhoo tumben kamu baru sampe" tanya mamah Alesia Thia Adelin .
"Tadi aku nemenin kaka kelas aku mah" Ucap Alesia jujur.
"Mah.. Alesiaa nohh mahh.. Masa dianterin cowo mahh pulangnya" bicara Alexa kaka Alesia sambil menuruni tangga.
"Apaansi, orang cuma kaka kelas yeuuu" ucap Alesia meledek.
"Yaudah yaudah sana kamu mandi, rambut kamu lengket gituu sii?" bicara mamah alesia sambil mencium rambut Alesia yang bau jus mangga.
"Ehmm itu tadii nggak sengaja ketumpahan mah" boong alesia.
"Ehhh les... Lu pake baju siapa sii? Gede bgt kaya gitu" bicara alexa sambil memandangi Alesia.
"Ehmm in- ini baju dari uks" ucap Alesia gugup.
"Baju kamu kemana emang? " tanya mamah lagii.
"Ihhh udh ahh nanya nanya nyaa... Ales mau istirahat dulu dadahh muaachh" ucap alesia sambil mencium pipi mamah nya.
Sampai kamar. Alesia membuka seragam nya, lalu segera mandi. Selesai mandi dia mencuci baju Alvin. Sepulang dari kios eskrim Alesia terus berfikir tentang alvin, sebenarnya ada masalah apa di keluarga Alvin?
Selesai mencuci Alesia menjemur pakaian Alvin di taman belakang rumah nya.
Alesia bergegas mengambil handphone yang sedari tadi ada di tas sekolahnya.
Ada beberapa nontifikasi line dari grub dan teman temannya
Indahcayana01
Woi les! Lo udah sampe rumah belum? Les bahaya les tadi ka Sekar liat lo boncengan sama ka Alvin!Bella_aristy
Ehh gimana? Enak gak sii jalan ama kak alvin? Dia galak ya? Ehh btw gua saranin besok lo jangan masuk di les.. Soalnya tadii kak Sekar ngeliat lu berdua sama kak alvin.Sekar? kaka kelas sekaligus cewe yang udh nyirem gua pake jus, apa urusannya sama alvin?
Membaca kedua pesan dari teman temannya malah membuat Alesia semakin pusing.
Tbc
Jangan lupa vote dan comment yaw;)
Instagram:@keyladwinka_
Alesia:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesia
Teen FictionAlesia Thia Cintyas dikenal dengan sifat semangatnya, periang dan prestasinya. Bertemu dengan lelaki dingin tapi romantis bernama Alvin Pranata Putra "Siapa wanita yang kamu bawa?" Kata wanita itu melirik ke Alesia. "Gini tante ... Alesia teme-"...