Alesia-bab 27

726 21 7
                                    

impas kan? Lo pulang bareng Dion, gue berangkat sama Sekar?"

_______________________

Alesia diam menunggu kata-kata Alvin selanjutnya.

"gue tau lo putusin gue karena Dion kan?" ucap Alvin.

"lo gila?!" ujar Alesia tidak terima.

"kenapa? Bener kan? Bahkan lo tolak gue tadi malem, itu udah cukup sebagai bukti kalo emang lo nyaman sama cowo lain dibanding gue" ucap Alvin sambil menatap Alesia dingin.

Dari sorotan matanya terlihat bahwa Alvin sedang marah sekarang.

"terus? Apa bedanya lo sama gue? Lo bahkan bisa bisanya ngerangkul Sekar di depan gue" ucap Alesia berani.

"ya tapi..." ucap Alvin terpotong oleh suara seseorang .

"ini perpus, jangan berisik" ucap seseorang dengan suara bariton nya.

Alesia terdengar familiar dengan suara itu, saat menoleh kesamping terlihat lah Dion yang masih rapih dengan seragam dan kacamatanya.

"ohhh jadi ceritanya ada yang belain? Ada pahlawan kesiangan? Iya? Hahaha" ucap Alvin sambil tertawa terpaksa.

"Alvin sebaik nya kamu keluar,suara kamu mengganggu anak anak yang lain disini,dan bukannya kamu harus tanding basket sekarang? " ucap bu Anet selaku penjaga perpustakaan.

Dengan tatapan marah Alvin pun keluar meninggalkan Alesia dan Dion.

Melihat kepergian Alvin, Alesia dan Dion duduk disalah satu kursi yang sudah disediakan oleh pihak perpustakaan.

"lo gapapa?" tanya Dion mengecilkan suaranya.

"gue ke kantin dulu, mau beli minum" ucap Alesia sambil membawa buku bukunya yang ia pinjam dari perpustakaan.

Dion menatap langkah Alesia yang semakin jauh meninggalkan nya.

***

Sesampainya di kantin Alesia memilih untuk duduk di kantin guna menenangkan dirinya sendiri.

Beruntung keadaan kantin sekarang tidak ramai, mungkin karena faktor pertandingan basket yang sudah di mulai.

Alesia membeli satu botol air mineral dengan snack kesukaannya. Dia memilih untuk memasang aerphone nya dan mendengarkan musik sambil membaca buku yang baru saja ia pinjam.

Alesia mencoba memfokuskan pikiran nya kepada materi yang sedang dia baca saat ini, tapi nihil. Otaknya terus berputar ke kata kata Alvin tadi.

Mengapa dirinya di tuduh dekat dengan Dion?padahal cuma sebatas pulang bareng. Lalu apa kabar dengan dirinya yang berangkat bersama ka Sekar, bahkan sampai merangkul ka Sekar di depan mata nya?.

Tiba-tiba seseorang menggunting kabel aerphone yang digunakan oleh Alesia.

Karena terkejut Alesia sudah memberi ancang-ancang untuk menyemprot entah itu siapa.

"apalo? Hah? Hahahaha" ucap Lisa, salah satu antek-antek Sekar.

Alesia mengurungkan niatnya untuk memaki wanita di hadapan nya ini.

"lho? Alesia ya? Kenapa kok ga ke lapangan? Semangatin bebep Alpin dong" ucap Lisa meledek.

"ehh lo lupa? Dia kan udah putus lis... Hahaha "ucap salah satu temannya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang