"Alesia!tunggu,gue bisa kasih penjelasan,kak Alexa tunggu ka!". Teriak Alvin.
Alesia hanya menutup mata dan menutup telinganya, enggan mendengar suara Alvin dan entah sejak kapan air mata sudah deras jatuh ke pipinya.
_______________________Perjalanan dari mall kerumah terasa sangat panjang karena suasana sunyi di mobil.
Tidak ada satupun yang mencoba mencair kan suasana.
Alesia masih enggan untuk berbicara, ia hanya menatap keluar kaca mobil, pikiran nya kosong, Alesia menangis dalam diam,dia enggan di cap lemah oleh Alexa.
Sedangkan Alexa,dia masih fokus menyetir, ia juga masih membiarkan sang adik diam, karena Alexa tau saat ini Alesia hanya butuh ketenangan.
Tiba-tiba Alexa menepikan mobil nya kepinggir Alun-Alun kota yang cukup ramai.
Alesia menoleh dan menatap ke arah Alexa,dia memberi tatapan seolah bertanya kepada Alexa.
"Gue mau beli martabak dulu buat mbok Tinah sama mamah, lo mau ikut turun?atau mau nitip martabak apa?". Tanya Alexa yang paham dengan tatapan Alesia.
Alesia menggeleng lemah sambil menyederkan bahunnya ke pintu mobil dan menutup matanya perlahan.
Alexa menarik nafasnya panjang melihat kondisi Alesia, akhirnya Alexa memutuskan untuk keluar dari mobil dan meninggalkan Alesia sendiri.
Merasa Alexa sudah keluar dari mobil, Alesia membuka matanya lagi,tapi kali ini matanya terbuka bersama dengan jatuhnya satu tetes air mata dari pelupuk mata Alesia.
"Kenapa lo bisa selemah ini sih les?". Ucap Alesia kepada dirinya sendiri.
Enggan menambahkan kesedihan nya lagi, Alesia memilih melihat keluar jendela lagi, tapi kali ini dia menatap lurus ke depan.
Mata Alesia memicing menatap kearah luar mobil nya beberapa jarak di depan mobilnya.
Dia melihat seseorang,karena merasa kenal pada orang itu , Alesia segera keluar dan menghampiri orang itu.
Saat Alesia sudah berada di samping orang itu, terlihat lah Dion yang sedang menolong seorang nenek-nenek yang ingin menyeberang.
Dion terlihat terkejut melihat keberadaan Alesia, sedetik kemudian dia langsung tersenyum dan berkata.
"Tunggu bentar,gue mau bantuin nenek ini nyebrang dulu, tunggu gue balik lagi jangan kemana-mana." Bicara Dion sambil tersenyum manis kearah Alesia dan menuntun nenek itu untuk menyebrang jalan.
Entah mengapa senyum Alesia tercetak tipis melihat kebaikan Dion.
Tiba-tiba terlintas di pikiran Alesia bagaimana jika Alvin yang berada di posisi Dion saat ini, Alesia menepis pikiran nya kasar, entahlah saat ini dia ingin mencoba tidak memikirkan tentang Alvin.
Tanpa disadari Dion sudah selesai membantu nenek itu dan sedang bergegas menyeberang menghampiri Alesia yang masih kalut dalam pikirannya.
"Hey kok bengong?." Tanya Dion yang kini sudah berada dihadapannya.
"Eh?engga kok." Ucap Alesia bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesia
Teen FictionAlesia Thia Cintyas dikenal dengan sifat semangatnya, periang dan prestasinya. Bertemu dengan lelaki dingin tapi romantis bernama Alvin Pranata Putra "Siapa wanita yang kamu bawa?" Kata wanita itu melirik ke Alesia. "Gini tante ... Alesia teme-"...