Alesia-bab 22

683 27 7
                                    

"gue ga yakin keputusan ini terbaik buat lo ka, tapi gue yakin, keputusan ini terbaik buat masa depan lo." ucap Alesia dalam hati, sambil memandang Alvin dari jauh.

_________________________________

Dengan perlahan Alesia mencoba mendekati Alvin dan duduk disebelah nya.

Alesia masih diam enggan berbicara apa- apa, dia terlalu takut untuk pergi dari kehidupan laki laki dihadapannya ini.

"kenapa liatin gue gitu? hati-hati makin jatuh cinta" ucap Alvin sambil menatap Alesia dan tersenyum manis.

"eh? Apaansi, kebiasan lo pede mulu." bicara Alesia salah tingkah.

"kenapa lo ajakin gue kesini? Kangen lo yaa?" ucap Alvin sambil membuka kedua earphone nya.

"hmm." bicara Alesia bingung ingin memulainya dari mana.

"ini jaket sama botol minum gue? Kenapa lo bawa?" ucap Alvin mulai merasakan ada hal yang aneh.

Alesia mencoba menarik nafas nya menenangkan dirinya untuk menyampaikan hal ini, jujur dia pun tak sanggup dan tak ingin mengakhiri semuanya secepat ini.
"

nih" ucap Alesia sambil menyerahkan barang barang tadi.
"kan gua bilang gausah dibalikin, simpen di lo aja" bicara Alvin sambil mengacak puncak kepala Alesia.

Alesia diam sebentar melihat tingkah Alvin. Jujur saat ini jantungnya tidak bisa diajak kerja sama, dia senang tapi dia juga takut.

"bukan itu" ucap Alesia memberanikan diri.

"maksudnya?" tanya Alvin heran.

"gue mau hubungan kita sampai disini aja" ucapan itu terlontar begitu saja dari mulut Alesia.

Bagaikan ada ratusan petir yang menyambar Alvin. Alvin langsung diam terkejut mengetahui apa yang dikatakan oleh wanita dihadapannya ini.

Alesia tidak berani menatap mata Alvin karena dia tidak siap melihat kedua bola mata yang tadi nya selalu menatap dia dengan penuh cinta sekarang berubah jadi kekecewaan yang disebabkan oleh semua keputusan ini.

"kenapa?" ucap Alvin mulai menetralkan emosi dan suaranya.

"gue punya alesan sendiri vin" ucap Alesia sambil menahan tangis.

"lo bukan Alesia yang gue kenal, lo kenapa Les?" Tanya Alvin masih tidak percaya.

"gue gapapa vin, maaf kalo gue ngeakhirin hubungan ini tiba-tiba  dan gue harap lo bisa terima keputusan gue." ucap Alesia sambil bangkit dari duduk nya dan menaruh barang-barang milik Alvin dikursi.

"dan ini semua demi kebahagian lo vin" gumam Alesia pelan tapu masih bisa didengar oleh Alvin.

Dengan langkah cepat Alesia segera berjalan meninggal kan Alvin dan beribu pertanyaan diotak Alvin.

"Alesia, tunggu!" suara itu membuat langkah Alesia berhenti.

"demi kebahagiaan gue apa maksudnya? gue bahagia nya sama lo, cuma lo cewe yang bisa bikin gue semangat lagi buat hidup, kenapa lo tiba-tiba kaya gini?" bicara Alvin agak menahan emosi.

Alesia tidak berani menatap ke belakang, sedari tadi dia hanya diam ditempat nya mendengarkan kata-kata Alvin,tanpa disadari air matanya jatuh begitu saja dari pelupuk matanya.
Enggan menjawab apa apa, Alesia malah berlari menuju kelasnya dan meninggalkan Alvin di taman belakang sendirian.

AlesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang