Zaff menyiapkan sarapan untuknya dan adiknya, Caca. Ia nampak luet dalam hal memasak. Ia harus menggantikan pekerjaan Ibu dan Ayahnya dirumah ini.
"Kita sarapan pake Omlet sama sayur sop ya?" tanya Zaff sambil menyiapkan piring di meja makan. Sedangkan Caca masih setengah sadar dari tidurnya dan masih sibuk mengumpulkan nyawa yang masih berterbangan.
"Hmm.." Caca hanya berdeham dengan mata tertutup.
Zaff selalu membuat Caca disiplin, walau dia tidak sekolah seperti anak lainnya, Caca harus tetap bangun pagi.
"Udah cuci muka?" tanya Zaff sembari duduk.
"Udah.. Lahhh.., liat..aja.. Hoamm..., nih muka," ucap Caca yang masih setengah sadar.
"Hmm.. Yaudah buruan dimakan. Kakak harus cepat-cepat nih." ujar Zaff.
"Oh ya Zachan, nanti jadi?" tanya Caca mempersoalkan ibunya.
"Hhmm... Kita liat nanti ya. Kakak juga belum tau nanti dibolehin pulang cepat apa gak." jawab Zaff.
Zaff belum bicara tentang pekerjaannya menjadi tutor belajar paksa kepada Caca.
"Memang siapa yang gak ngebolehin Kakak pulang cepat? Bu guru?" tanya Caca penasaran.
"Mmmm..."
••••••
"Pagi Net!" seru Siti yang sekarang berada di hadapan Netta dan segera duduk di dekatnya.
"Oh. Pagi!" balas Netta dengan senyuman ramah.
Siti membuka minuman soda nya. Dan segera meneguknya.
"Pagi-pagi udah minum kayak begituan." ucap Netta sambil menggelengkan kepalanya.
Netta sedang menggambar. Ya, hobi di waktu luang. Ia datang terlalu pagi hari ini. Merasa kesepian dirumah.
Sarah, ibunya kemarin malam tidak pulang kerumah karena urusan pekerjaan. Karena itulah Netta kesepian dirumah."Biarinlah, udah biasa. Heheh." ujar Siti yang melanjutkan minumnya. Dan Netta menggeleng, ia juga melanjutkan aktivitas gambarnya.
"Gambar lo makin bagus aja Net." ujar Siti tiba-tiba.
"Gak ah, biasa aja. Lo-nya aja yang liatnya luar biasa. Hahah." jawab Netta disertai tawa kecil.
Bell masuk tiba. Semua murid segera duduk rapih di meja masing-masing, begitu pun Netta.
Miss Diva memasuki ruangan kelas XI IPA 5. Guru Fisika killer yang menjadwal hari ini di kelas Netta.
"Pagi anak-anak. To the point saja, kumpul kan tugas fisika bab tiga yang kemarin saya infokan. Semua sudah?" tutur Miss Diva.
"Sudah Miss." jawab seluruh murid terkecuali Netta. Ya, Netta melupakan tugasnya.
"Siapa yang tidak mengerjakan? Tunjuk tangan!" volume nada suara Miss Diva mulai meninggi, tanda badai akan segera tiba untuk siapa saja yang tidak mengerjakan tugas yang dia berikan.
Dan... Netta menunjuk tangannya ditengah badai itu. Sang badai segera menghampiri Netta. Dan...
===|===
"Netta ini tolong taruh sana ya!" seru Rara.
"Netta yang ini bawa kesana, tolong dong!" seru Fadhil.
"Eh Net, itu masih kotor!" seru Pochi.
"Nettaaa, itu yang disitu bawa kesini!" seru Jeje.
"Net, ambilin buku paket Biologi yang di pojok deh!" seru Divo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fierce Girl [The End]
Teen Fiction[The End] [Part Utuh^∆^] (Masih ada typo bertebaran. Maaf kan:v) Zinetta Karisma. Cewek cantik dan manis, semua orang melihatnya tanpa celah. Dia juga salah satu primadona di sekolahnya, semua menyukainya karena sikapnya yang ramah kepada setiap ora...