"Jangan lupa dateng!" tegas Yoni dengan nada beratnya.
Dio menggaruk dagunya, berpikir sejenak. "Gue masih gak yakin, loh, Yon."
"Udah, Di..., lo tuh harus yakin dan percaya...., bahwa gue...dan... Siti, bakal jadi sepasang suami-istri yang saqinah mawaddah warrahmah. Ngerti?"
"Gue gak percaya Yon.., lo bisa nikah sama Siti."
"Kisah cinta gue bukan di sini. Nanti lain kali gue ceritain. Ok? Gue duluannya. Mau cari gedung, udah di tunggu sama my sweety dumbala," ujar Yoni seraya melambaikan tangan dengan jemarinya. Seperti meledek Dio yang masih diam di tempat karena heran dengan takdir hidup Yoni yang tak bisa di tebak.
Sudah 4 tahun berlalu semenjak mereka lulus SMA. Yoni yang sudah berencana ikut bekerja bersama perusahan ayahnya dan Dio yang baru saja lulus kuliah jurusan teknika. Dan dalam 4 tahun ini, mereka disibukan dengan pekerjaan masing-masing karena itu mereka jarang bertemu.
Anehnya, tiba-tiba, Yoni mengirim undangan pernikahan kepada Dio. Bahkan Dio saja tidak tau ke cocokan antara Siti dan Yoni saat SMA. Ya.. Walau Dio tau kalau Siti suka mencuri pandang ke arah Yoni. Tapi Dio tak sampai berpikir kalau mereka benar-benar jodoh.
Dan, ya. Yoni sudah bersama Siti, kini Dio sendiri. Yang biasanya selalu ada teman jomblo walau Yoni termasuk play boy, setidaknya dia bisa di ajak ngobrol tentang jomblo, sekarang sudah tak ada lagi. Dio akan jadi bujang lapuk kah?
•••••
Tau hari ini hari apa? Hari selasa, tentu saja. Hari berakhir hubungan LDR antara Zaff dan Netta.
Netta akan pulang ke Indonesia, setelah 4 tahun video call dengan Zaff. Netta menepati janjinya, saat setelah ia menyelesaikan kuliahnya di korea, Netta akan pulang menemui Zaff.
Dan ya, Netta dan Zaff sudah mendapat restu dari Tante Kiara dan Kak Bagas, dan juga dari Sarah dan om Jun. Mereka sudah di restui dan mereka akan segera melaksanakan pertunangan setelah mereka menyelesaikan kuliah masing-masing.
Dua bulan yang lalu Zaff dan Netta sudah resmi menjadi sarjana. Dan hari ini Netta akan pulang. Tau bagaimana senangnya hati Zaff? Entah lah, sulit di deskripsi kan saking bahagianya.
Zaff sudah bersiap dengan pakaian casual-nya. Dengan sweater putih dengan celana panjang berwarna biru. Zaff siap menjemput Netta siang ini.
"Cieee, buru-buru banget sih, mau kemana?" ujar seorang cewek dengan kaos putih bergambar beruang putih dan celana sepaha berwarna hitam, yang tak lain adalah Caca.
Dan tebak, sebesar apa Caca sekarang. Dia sekarang sudah menjadi remaja SMA yang paling ceria. Semenjak Netta mengusulkan dan membujuk Caca lewat video call hampir setiap malam, Caca akhirnya mau menjalani sekolah luar, di SMA Triguna.
SMA yang tak terlalu jauh dari jarak rumah yang di tinggalinya bersama kakaknya, Zaff. Dan Zaff sangat bersyukur saat Caca sudah mau bersosialisasi dengan orang banyak sekarang. Sudah tak lagi bersembunyi di balik punggung Zaff, ya walau Caca sempat menyerah karena benar-benar tak berani dengan orang-orang di sekitarnya. Tapi Netta dan Zaff terus menyemangati hingga Caca bertemu dengan teman-temannya yang baik hati.
Dan sekarang Caca sudah menjalani kegiatan bersekolah layaknya anak seumurannya di SMA, selama dua tahun ini. Semua berjalan lancar.
"Hari ini kan, kamu tau..."
"Iya, kak Netta pulang kan?" tanya Caca meledek dan mendapat acungan jempol dari Zaff.
"Kakak berangkat dulu, ya!" ucap Zaff dengan riang dan segera keluar menuju garasi mengambil mobilnya. Caca yang melihat tingkah Zachan-nya itu hanya terkekeh singkat. "Zachan..Zachan..." gumam Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fierce Girl [The End]
Fiksi Remaja[The End] [Part Utuh^∆^] (Masih ada typo bertebaran. Maaf kan:v) Zinetta Karisma. Cewek cantik dan manis, semua orang melihatnya tanpa celah. Dia juga salah satu primadona di sekolahnya, semua menyukainya karena sikapnya yang ramah kepada setiap ora...