Dengan sekuat tenaga Zaff menahan tawanya agar tidak pecah. Mengingat kejadian beberapa hari yang lalu, membuat ia malu di depan Netta karena tawanya yang begitu lepas.
"Lo ngapain?" tanya Zaff seolah tak melihat Netta sedang mengalami apa.
"Gue lagi boker!" sinis Netta dan mendirikan tubuhnya, membersihkan rambutnya dari tepung putih menjengkelkan itu.
Wajah Netta berubah masam, menatap Zaff yang akan menjadi pelampiasan kekesalannya. "Lo gak liat gue jatoh?!"
Dengan luapan amarah, Netta menghentakkan kakinya di atas kaki Zaff, membuat Zaff meringis kesakitan. "Kok lo nginjek kaki gue sih?"
"Makanya jangan ketawa."
"Emang lo denger gue ketawa?" tanya Zaff bingung. Padahal sedari tadi ia sudah berusaha menahan, dan memang ia tak tertawa.
"Denger! Lo ketawa dalam hati!"
Dengan wajah masam Netta beranjak dari dapur meninggalkan Zaff. "Gue ganti dulu."
===|===
Harum coklat menyeruak dari dapur. Semacam kue coklat yang sudah matang baru di angkat dari oven.
Zaff berjalan perlahan, memasuki ruang tengah keluarga Netta. Disana Netta sedang asyik menonton televisi.
Netta menoleh ke arah Zaff. "Udah mateng?"
Zaff menangguk singkat lalu menaruh kue coklat di atas meja di hadapan Netta. "Waah.. Harum banget,"
"Kayak nya enak."
Dengan semangat Netta ingin menyerang kue coklat di hadapannya itu, sebelum air liurnya benar-benar turun. Dan benar saja saat sedikit jari telunjuk dan tengahnnya menyentuh kue itu, serasa panas membara melepuhkan kulitnya.
"Sshhs au!" segera Netta menjauhkan jemarinya dari kue baru matang itu, lalu mengibas ngibaskan tangannya.
"Ceroboh." ucap Zaff jelas dan datar. Kemudian ia duduk tepat di samping Netta. Ucapan-nya barusan mengundang kejengkelan Netta, sontak saja Netta mencubit kecil lengan Zaff.
Zaff terlonjak dan mendesis kesal. "Bunuh aja gue sekalian. Dari tadi lo nyiksa gue." keluh Zaff mengelus lengannya.
"Nanti, belum waktunya soalnya. Makanya lain kali, ngomong tuh di filter biar pinter kayak spongsbob." ucap Netta asal.
Suasana menghening. Hanya suara televisi yang bersuara mengisi kensunyian ruangan.
Kue coklat itu benar-benar sudah membuat Netta tergiur. Sambil menunggu kuenya sedikit mendingin, Netta memfokuskan diri kepada televisi begitupun Zaff yang cukup menikmati acara televisi yang di tayangkan. Mereka fokus pada tokoh yang bernama Baymax. Robot kuat dengan hati hello kitty.
"Lo suka film ini juga?" ucap Netta seraya mencomot satu potong kue coklat yang sudah mendingin itu.
"Gak terlalu. Lo suka?"
"Suka. Soalnya robotnya mirip beruang putih."
"Lo suka beruang putih?"
"Lumayan," ucap Netta dengan kue yang penuh di mulut.
Suasana hening kembali menyelimuti ruangan. Keduanya fokus pada film di layar televisi. Hingga Netta berucap.
"By the way, siapa yang biayain lo hidup, sedangkan bokap lo udah gak ada bahkan sekarang mama Irma di rumah sakit, dia juga butuh biaya kan?"
"Perusahaan peninggalan bokap yang di urus sama tante gue. Setiap bulan gue dapet kiriman untuk biaya hidup dan uang rumah sakit." jelas Zaff begitu padat dan singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fierce Girl [The End]
Teen Fiction[The End] [Part Utuh^∆^] (Masih ada typo bertebaran. Maaf kan:v) Zinetta Karisma. Cewek cantik dan manis, semua orang melihatnya tanpa celah. Dia juga salah satu primadona di sekolahnya, semua menyukainya karena sikapnya yang ramah kepada setiap ora...