19. Selamat!

2K 105 9
                                    

Zaff berjalan menuju kelas di mana olimpiade berlangsung. Masih dengan ekspresi datar, dan tanpa rasa bersalah telah menolak mentah-mentah perasaan orang.

Zaff memang tidak punya rasa apa-apa terhadap Aya, ia tau Aya selalu mendekatinya, tapi Zaff tak pernah berpikir bahwa Aya akan menyatakan perasaannya seperti adegan film jepang, dimana sang cewek lah yang berkata 'suka' lebih dulu.

Sudah lama semenjak ia bersekolah di SMA Airlangga, Zaff tak pernah menerima pernyataan sejenis itu, mengingat kalau dia lebih tertutup di SMA. Semenjak masuk SMA, tak ada cewek yang 'menembak' nya, karena memang ia tak sepopuler saat SMP dulu.

Di SMP-nya dulu, Zaff adalah incaran dari semua cewek. Mengingat Zaff punya otak yang cerdas, sikap kalem, dan yang terpenting hidung mancung. Tapi semenjak ia bersikap dingin saat SMA, ia bukan lagi sosok incaran para cewek.

Para murid peserta yang mengikuti olimpiade Fisika berkumpul di kelas bagian Olimpiade Fisika, mereka sangat antusias menunggu dan ingin segera tau siapa yang akan jadi pemenang dari Olimpiade soal-soal yang memuakkan itu.

Panitia memulai pembukaan melalui speaker, lalu di iringi beberapa ucapan yang tidak terlalu membuat fokus para peserta. Hingga akhirnya panitia itu sampai pada ujung niat ucapannya, mengumumkan pemenang olimpiade Fisika.

"Juara dari olimpiade Fisika kali ini...., yang ketiga....., dari SMA......, SMA Nusa Bangsa, Akila Putriana!" ujar panitia dan mendapat sorak-sorai dari orang-orang yang ada di luar kelas. Kesenangan tercipta dari anggota pengantar SMA Nusa Bangsa.

"Yang kedua...."

Suasana semakin menegang, seluruh manusia di sana senyap, mendengarkan baik-baik kalimat selanjutnya yang akan di ucapkan panitia itu. "SMA...., SMA Airlangga, Zaffin Adepta!"

Dan benar saja, pernyataan panitia itu membuat kegaduahn di luar kelas menjadi ramai, sorak-sorai dari pengantar SMA Airlangga terdengar menggema, Zaff hanya tersenyum simpul menanggapi hasil kerja kerasnya selama ini dan tak mau terlalu banyak berekspresi.

"Yang pertama... SMA...., SMA Garuda, Rangga Diantrio!" ujar panitia, dan kali ini kehebohan lebih besar, dari seluruh penjuru menyoraki kemenangan dari SMA Garuda. Benar-benar tidak menduga kalau SMA Garuda lah yang akan membawa piala pertama setinggi 1,5 meter itu.

===|===

"Hyuuuh!" ujar Heri seraya mengelap peluh.

"Selamat Zaff!" seru  Zahra memberi selamat pada Zaff.

"Selamat! Lo keren banget bisa nyabet yang kedua." ucap Heri.

"Kita juga keren, walau cuma nyabet yang ketiga," ujar Luki menambahi.

Zahra dan kawan dalam team berhasil menyabet juara ketiga dalam olimpiade matematika regu. SMA Airlangga sedang berbangga hati saat ini. Murid-muridnya masih bisa di andalkan.

Pak Banjar datang bersama dengan Aya, dengan wajah yang seperti kecewa, sedangkan Aya sendiri matanya sudah sembab. Zahra menghampiri Aya yang sepertinya butuh teman.

"Ya! Lo gak papa?" tanya Zahra merangkul lengan Aya yang tertunduk. Aya hanya menggeleng.

"Aya tidak terdaftar peserta yang menang," ujar Pak Banjar membuat Zahra, Luki dan Heri ikut kecewa. Dan Aya, justru menangis. Melihat temannya menangis dengan sigap Zahra memeluk Aya.

"Sabar ya, Ya. Gak papa, kalah menang pasti ada dalam perlombaan." ujar Zahra menenangkan Aya yang mulai terisak.

"Yaudah, kalian boleh pulang dan istirahat. Untuk Aya, sabar ya. Kami juga tidak akan diam dengan perjuangan kamu yang sudah sampai akhir ini. Perjuangan kamu tetap di apresiasi," ujar pak Banjar menenangkan Aya.

My Fierce Girl [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang