Koridor nampak ramai pagi ini. Netta berjalan santai dengan senyum manis yang terpampang untuk menyapa semua orang.
Suara bisikan gosip terdengar di sepanjang koridor. Bahkan hampir setiap murid cewek tengah memperbincangkan berita hangat di SMA Airlangga itu.
"Ya kan? Ih, gue kasihan sama Netta deh."
"Gila ya tu bocah? Aya kan murid emas, malah mempermalukan diri sendiri."
"Pinter sih, pinter juga ngebully Orang," seperkiranya begitu yang di dengar Netta. Dan ada beberapa murid yang menanyai keadaanya, saat ia berjalan di koridor sekolah.
"Eh, Net? Pagi!" sapa seorang cewek berambut coklat pirang.
"Pagi," ujar Netta dengan senyum manisnya.
"Lo gak papa kan, Net?"
"Enggak, kok." ucap Netta lalu lanjut berjalan menuju kelas. Dengan senyum yang masih merekah di wajahnya, Netta memasuki kelas.
Gosip yang tengah menghangat adalah tentang berita pembullyan Primadona sekolah, yaitu Netta. Dan si pembully adalah Aya yang terkenal termasuk golongan kelas A.
Video Netta segera tersebar luas seantero sekolah. Berkat kecanggihan media masa pula, semua bisa tahu kelakuan Aya.
"Eh, Net!" seru Siti yang berada di bangkunya, sambil melambai. Netta mengganggu lalu menghampiri bangku Siti.
"Apa?" tanya Netta seraya duduk di bangku depan meja Siti.
"Lo beneran di bully?"
"Menurut lo?"
"Gue udah liat sih video nya. Gila, itu beneran si Aya anak IPA 1? Yang baru aja kemarin ikut olimpiade Biologi?" tanya Siti beruntun. Netta hanya tersenyum dan mengangguk.
"Dia udah di skors,"
"What!" pekik Siti kaget.
"Kenapa, sih? Kaget banget. Kan bagus, buat pelajaran orang-orang yang suka ngebully."
"Iya sih, tapi secepet itu masa, dia kan murid—"
"Emas..., percuma jadi murid emas kalau kelakuan busuk, Sit." ujar Netta lalu beranjak ke tempat duduknya, dua bangku di depan Siti.
Situ yang terlihat masih penasaran dengan berita Aya bullying, menghampiri Netta ke bangku depan. Lalu duduk di samping Netta.
"Ceritanya gimana sih? Kok dia bisa ngebully lo?"
"Huft.." Netta terkekeh pelan. "Lo kayaknya penasaran banget sih, Sit?"
Siti mengangguk mantap masih dengan wajah tanda tanya nya. "Dia suka Zaff," ucap Netta seraya mengeluarkan earphone dan ponselnya.
Siti terkejut bukan main. Dia mendekap mulutnya, ingin berteriak tapi ia bukan cewek yang terkejut sambil berteriak. "Serius?" tanya Siti lagi.
"Muka gue kurang serius ya?"
"Gak sih. Cuma... Aya suka sama Zaff, trus dia ngebully lo gitu? Gara-gara lo suka dekat sama Zaff pas lagi belajar bareng?"
"Bukan belajar bareng, tapi gue yang minta di ajarin."
"Iya-iya, sama aja, sih. Tapi bener kan, gara-gara lo deket sama Zaff, dia jadi cemburu?"
"Hm... Ya sekiranya begitu."
"Gila ya, cinta itu emang buta. Kalau jadinya begitu sih, sama aja dia mengorbankan prestasinya."
"Yaudah lah, dia juga udah dapat pelajaran kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fierce Girl [The End]
Teen Fiction[The End] [Part Utuh^∆^] (Masih ada typo bertebaran. Maaf kan:v) Zinetta Karisma. Cewek cantik dan manis, semua orang melihatnya tanpa celah. Dia juga salah satu primadona di sekolahnya, semua menyukainya karena sikapnya yang ramah kepada setiap ora...