Sudah 30 menit Zaff berkeliling di dalam mall, mencari hadiah untuk Netta.
Yap, seusai pulang dari rumah Netta, Zaff tak langsung pulang melainkan pergi mencari hadiah. Karena acaranya besok, Zaff harus buru-buru untuk mencari nya sekarang. Ya, mungkin ia sedikit bersemangat—karena ia juga datang sebagai tamu istimewa, istimewa lho..
Zaff masih bingung akan menghadiahi Netta apa. Jujur saja, degub jantungnya masih berdetak kencang saat Netta berbicara tadi. Ia diam membisu karena lidahnya terasa kelu, apalagi saat Netta menempelkan kedua jari telunjuknya di pipi-nya, benar-benar membuat Zaff mati rasa.
"Silahkan kak, lagi promo, nih," ujar seorang perempuan di depan toko mainan.
Sesaat ia melihat bebagai macam boneka termasuk boneka beruang...putih—kesukaan Netta. Tak pikir panjang Zaff masuk ke dalamnya, matanya tertuju pada pajangan boneka beruang putih yang lucu dan banyak jumlahnya. Ia mengambil beruang berpita biru dengan mata bulat hitam-coklat yang berkilau.
Untuk pertama kalinya, Zaff mebelikan hadiah untuk seseorang, dan itu adalah seorang cewek. Cewek lho cewek...
Sebenarnya Zaff kurang mengerti apa yang di sukai cewek untuk hadiah ultah -nya. Tapi, setidaknya Zaff tau benda kesukaan Netta. Untung saja.
Tak pikir panjang, Zaff segera membayar boneka berukuran sedang itu ke kasir. "Bisa di bungkus gak?" tanya Zaff pada penjaga kasir.
"Oh bisa, kak, silahkan pilih kertas kado-nya.""Ini," ucap Zaff memilih kertas kado bermotif batik berwarna biru laut.
"Tunggu ya, kak." ujar penjaga kasir, lalu membungkusnya di tempat, dengan keterampilannya penjaga kasir itu dengan cepat sudah membungkus hadiah Zaff.
Setelah itu, Zaff segera membayarnya. Ia segera menuju keluar dan teringat sesuatu, karena kini hari mulai gelap.
"Caca!"
••••••
"Selamat ya Net!"
"Selamat untuk kemenangannya dan selamat ulang tahun!!!"
"Wouuuu,, yeaaay!"
Sorak gembira terdengar keras di ruang club sastra. Tentu saja, mereka sedang merayakan kemenangan club sastra karena lukisan Netta. Dan merayakan hari jadi Netta.
Kemenangan Netta benar-benar seperti hadiah ulang tahun baginya, tepat sekali.
"Selamat ulang tahun ya, Netta. Miss, senang kamu memenangkan lomba kali ini. Miss harap kamu tidak berhenti melukis, dan satu lagi, pintu club sastra akan selalu terbuka untuk kamu. Sorak soray semuanya!"
"Wooooouuuu!"
"Terimakasih, Miss."
Lukisan Netta yang menggambarkan burung yang hendak belajar terbang dari atas sangkarnya—yang berarti—seperti murid-murid yang belajar di sekolah untuk menggapai masa depannya. Dan lukisan itu berhasil menduduki juara ke dua dalam lomba melukis antar SMA itu.
Netta sangat senang hari ini, ia berbincang dengan teman club sastra. Tak hentinya semua saling memuji Netta dan mengucapkan selamat ulang tahun. Hingga bell masuk tiba, baru lah perbincangan itu di hentikan.
===|===
"Cieee, yang menang juara kedua," ujar Anna sesaat setelah Netta duduk di bangkunya. Netta hanya tersenyum menanggapi ujaran Anna.
Tak lama, seorang guru masuk dan memulai pelajaran. Miss Tasya memulai pelajaran nya. Seperti biasa dengan ketegangan tingkat tinggi.
Yang semula banyak yang berbincang, padahal bell sudah berbunyi, seketika menjadi hening ketika Miss Tasya (guru Kimia) memasuki ruangan. Ya, Miss Tasya termasuk kedalam jenis guru killer, bahkan ia duduk pada peringkat ke 3 dari peringkat guru terkiller lainnya, peringkat itu sebenarnya berasal dari anak murid, supaya ada silsilah dan bisa lebih berwaspada pada guru killer dengan peringkat besarnya. Lucu memang, Airlangga story.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fierce Girl [The End]
Teen Fiction[The End] [Part Utuh^∆^] (Masih ada typo bertebaran. Maaf kan:v) Zinetta Karisma. Cewek cantik dan manis, semua orang melihatnya tanpa celah. Dia juga salah satu primadona di sekolahnya, semua menyukainya karena sikapnya yang ramah kepada setiap ora...