Detik jam berbunyi tak henti, jam menunjukkan pukul 08.15 pagi, Netta baru saja bangun dari tidur lelapnnya.
Ia hanya meluruskan pandangannya sejenak, membiarkan matahari menyinari wajahnya yang sedu.
Netta mulai beranjak dari kasurnya, dengan wajah khas orang bangun tidur, dan rambutnya sebahu yang di biarkan terurai semalam sedikit berantakan. Masih dengan piama kuning dengan motif beruang putih, ia keluar kamar dan berlanjut menuruni tangga untuk sampai di bawah.
Ia melihat Bi Mainah-asisten rumah tangga tidak tetap di rumah Netta, yang membantu setiap Sarah terlalu sibuk.
"Eh, bi. Emang Mama pergi kantor bi?" ucap Netta setibanya di bawah.
Bi Mainah yang sedang sibuk dengan kemoceng nya tersentak, menyadari kehadiran Netta.
"Eh neng Netta sudah bangun? Iya, tadi Bu Sarah telpon bibi, katanya hari ini pulang larut, kerjaan rumah belum terurus," ucap Bi mainah dengan logat sunda yang kental setiap ia berbicara, Netta mengangguk pelan dan ber-oh ria dalam hatinya.
"Oh ya neng. Tadi bibi belum sempat masak, di ruang makan ada bubur buat neng sarapan."
"Bibi udah sarapan?"
"Udah kok neng. Itu memang buat neng."
Netta mengangguk lalu beranjak dari posisinya, bukan menuju dapur justru ia berbalik menaiki tangga, menuju kamarnya. "Entar Netta sarapan nya bi,"
Bi Mainah menatap nanar sosok Netta yang mulai menghilang saat sampai di lantai atas. Ia menggeleng kepala, prihatin akan keadaan Netta.
Sesampainya di kamar Netta mendudukan tubuhnya di atas ranjang, menatap kosong ke arah jendela.
Aku rindu mama. Boleh gak aku ketemu mama?
Netta mulai berbicara dalam hati. Matanya hampir berkaca-kaca. Oh Netta, ayolah, ini masih pagi, mungkin itu adalah kata hatinya yang menahannya untuk menangis sekarang.Beberapa saat, seperti ada pelangi yang datang di siang hari dalam benak Netta, ia teringat dengan sosok Irma yang memiliki pelukan kasih sayang sama seperti Sarah dan Langit-almarhum ibu kandung Netta.
Kalau Sarah tak ada di rumah, tidak ada salahnya kan Netta merindukan Irma, yang saat pertama kali bertemu dengannya, Irma sudah meminta agar Netta memanggilnya 'Mama'.
Netta mengambil ponselnnya yang berada di nakas. Mengetik sebuah pesan yang di tujukan untuk Zaff.
Zaffin Adepta
Nanti jangan lupa dateng
Pesan itu untuk mengingatkan Zaff agar tidak telat datang untuk sesi tutor. Dan beberapa saat pesan di balas oleh Zaff.
Zaffin Adepta
Hari ini sabtu, bukannya libur?
Gak ada libur-liburan, enak aja.
Lo gak inget sama perjanjian kita?
Bonus lo itu setiap matahari tenggelam hingga fajar! INGET!Yaudah, terserah. Gue ada acara latihan di sekolah, buat olimpiade. Jadi gue bakal telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fierce Girl [The End]
Teen Fiction[The End] [Part Utuh^∆^] (Masih ada typo bertebaran. Maaf kan:v) Zinetta Karisma. Cewek cantik dan manis, semua orang melihatnya tanpa celah. Dia juga salah satu primadona di sekolahnya, semua menyukainya karena sikapnya yang ramah kepada setiap ora...