Dag..dig..dug..dag..dig..dug..
Anggap saja itu suara jantung Netta saat ini, suaranya begitu keras sampai sang pemiliknya saja dapat mendengarnya tanpa bantuan stestoskop.
Netta benar benar gagal fokus sedari tadi.
Gial! Gilaa! Netta fokus net! Netta berteriak sendiri dalam hatinya.
Bahkan sedari tadi Netta menggeleng-gelengkan kepalanya. Dan membuat Zaff mengalihkan perhatiannya dari bukunya ke pada Netta.
"Lo kenapa?"
"Aaaa..., ada yang susah." ujar Netta menutupi kegugupannya saat ini.
Netta sendiri tidak tau mengapa dirinya bisa segugup ini, mungkin karena perkataan Zaff tadi.
Zaff sialan. Umpat Netta.
Mungkin Zaff adalah cowok pertama yang memiliki simpati tinggi kepadanya, walau masih ada satu cowok lagi yaitu Arya. Tapi Arya dan Netta hanya sebatas body guard dan pasien saja dan juga Netta hanya menganggap Arya sebagai adiknya.
"Mana yang susah? Mau gue bantuin?" tanya Zaff. Sama seperti biasa ekspresi Zaff yang datar, tapi anehnya Netta yang gila sendiri.
"Mmmm... Gak deh, gue.. Mau udahan aja belajarnya. Kegiatan hari ini kita sudahi. Ok, lo boleh pulang." ucap Netta.
"Ouh.., oke. Gue pulang, ngomong-ngomong
Tante Sarah mana?""Mungkin ada di bawah, ayo gue anter lo kebawah." ujar Netta masih dengan tampang kikuk.
Zaff hanya mengangguk mengikuti langkah Netta dari belakang.
Setibanya di ruang bawah, Netta dan Zaff menemui Sarah sedang bersiap dengan pakaian rapih.
"Loh, kalian mau kemana?" tanya Sarah yang melihat Netta dan Zaff turun dari tangga.
"Mama mau kemana?" ucap Netta berbalik tanya kepada Sarah.
"Netta, mama ada rapat mendadak di kantor, kamu di rumah ya nanti mama panggil Arya. Bentar lagi dia juga datang," tutur Sarah. "Trus ini Zaff mau kemana?"
"Belajarnya udahan, dia mau pulang." ucap Netta dengan wajah sedikit cemberut, tak lama berucap Netta meninggalkan Zaff dan Sarah di bawah dan ia pergi naik ke atas.
"Loh Netta? Kamu gak antar Zaff keluar?" ucap Sarah.
"Gak." satu kaliamat yang singkat, padat dan jelas.
"Kayaknya dia marah deh, gara-gara tante harus ngantor lagi. Heheh, maaf ya Zaff."
"A.. Nggak papa kok tan." ujar Zaff.
"Yaudah, tante antar kamu kedepan yuk." ucap Sarah lembut.
Zaff mengangguk dan mengikuti langkah Sarah menuju pintu depan.
"Kamu pulang naik angutan umum?" tanya Sarah, sesaat setelah mereka berada di teras depan.
"Iya, tan. Tadi kesini juga bareng mobil Netta."
"Mau diantar pakai sopir gak? Biar kamu juga gak repot, tante juga makasih malah."
"Gak usah tan. Jam segini banyak bus antar kota kok." ujar Zaff menolak.
"Serius nih? Atau mau bareng sama tante aja? Arah rumah kamu mana?" pertanyaan terlontar sekaligus untuk Zaff.
"Gak usah tan. Serius kok gak papa. Udah biasa juga. Kalau gitu saya pamit ya tan. Permisi." tutur Zaff yang kini mengakhiri percakapan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fierce Girl [The End]
Fiksi Remaja[The End] [Part Utuh^∆^] (Masih ada typo bertebaran. Maaf kan:v) Zinetta Karisma. Cewek cantik dan manis, semua orang melihatnya tanpa celah. Dia juga salah satu primadona di sekolahnya, semua menyukainya karena sikapnya yang ramah kepada setiap ora...