9. Cemburu

2.7K 119 3
                                    

"Ngapain disini?" tanya Netta bingung.

Zaff membawa Netta ke taman belakang sekolah. Ya, tempatnya ia di cekik dan di paksa untuk menjadi tutor. Ck ck ck, mungkin Zaff ingin ber nostalgia.

"Selain perpustakaan, di sekolah ini tempat yang damai itu ya salah satunya disini." ujar Zaff segera mengambil duduk di kursi taman yang sudah berkarat dan cukup tua.

Di sini sangat sunyi, hawanya memang sejuk tapi itu bagi Zaff. Bagi orang lain, hawa disini dingin dan mencekam, membuat bulu kuduk berdiri. Dan itu yang dirasakan Netta.

"Gak ah. Gu-gue.." ucap Netta terpenggal saat ia melihat sekeliling taman.

"Lo takut?" tanya Zaff tiba-tiba.

"Ng-nggaaak!" pekik Netta tiba-tiba gugup. Mungkin ia tidak ingin mengakui ketakutannya. "Dingin! Iya dingin! Disini dingin tau." ujar Netta mengusap-usap lengannya.

Zaff hanya mengangkat satu alisnya bingung. "Kalau gak mau gue ajarin disini yaudah, lagi pula ini bukan jam kerja gue kan." ujar Zaff acuh dan menyumpal telinganya dengan earphone dari saku celananya.

Netta mendengus. Ia melangkah mendekati Zaff, dan menginjak kaki Zaff sekeras mungkin dan menarik earphone dari telinga Zaff kasar.

Zaff mengaduh, Netta mendudukkan dirinya di samping Zaff. "Sorry." ucap Netta acuh.

Zaff mendengus kesal.

"Nih," ucap Zaff sambil menyodorkan handphone nya dan di balas kernyitan kening Netta bingung. "Ada rumus yang bakal keluar pas ulangan nanti. Jadi lo hafalin, itu catatan gue." ujar Zaff. Netta mengangguk dan menerima handphone Zaff.

Netta melihat catatan di handphone Zaff. Penuh rumus, tapi ia mengerti. Karena cara Zaff mencatat mudah di pahami. Dalam waktu sebentar Netta sudah bisa mengerti materi dan sudah dalam masa fokus pada catatan Zaff.

Ditengah fokusnya tiba-tiba Zaff menancapkan kabel earphone nya, ke handphone yang sedang di peganng Netta. Karena pergerakan tiba-tiba itu tentu saja Netta sedikit terkejut. Ia mendapati Zaff dengan muka datarnya menyumpal earphone yang ia pasang barusan ke telinganya lalu menyandarkan punggungnya ke bangku taman dan memejamkan matanya. Netta menatap Zaff yang kini memejamkan mata sambil mendengar musik. Mungkin.

Tapi itu ia sudahi, dan melanjutkan fokusnya pada catatan.

Zaff tak perlu menjelaskan apapun lagi, karena ia tau kalau catatannya akan mudah dipahami Netta. Dan Zaff hanya menemani Netta saat ini. Sesekali matanya melirik Netta yang nampak fokus. Manis, mungkin itu yang ia pikirkan. Akhir-akhir ini, Zaff melihat Netta yang manis. Kayak gula kali ya V':

Netta dan Zaff duduk cukup dekat. Sampai ada mata tajam mengintai yang tidak menyukai kedekatan mereka sedari tadi.

••••••

"Peningkatan yang cukup bagus ya. Zinetta Karisma," ujar Miss Tasya dengan tatapannya yang tajam, dia guru Kimia.

Saat ini Netta berada di lab. Pembagian hasil ulangan.

Ya, Hasil ulangan praktek Netta cukup memuaskan. Karena Netta tidak terlalu terampil untuk pelajaran kimia, alhasil tentu saja ia selalu mendapat bagian remedial. Tapi kali ini nilai Netta mengalami kemajuan, jadi ia tak perlu mengikuti bagian remedial. Dan semua itu berkat? Ya pasti Zaff, sang tutor Netta.

"Terima kasih Miss." ucap Netta dan menerima hasil ulangannya.

"Saya minta. Pertahankan itu ya." ucap Miss. Tasya dengan gayanya yang mengesankan kejudesan seorang guru. Ya, itulah Miss. Tasya. Jarang tersenyum, tidak terlalu garang, tapi selalu membebani muridnya dengan bebagai macam tugas. Misal, hari ini dia memberi tugas merangkum dua bab materi yang akan segera di pelajari, lalu ia pura-pura lupa kalau ia belum memberi tugas pada muridnya, alhasil tentu saja penambahan tugas sampai tugas menumpuk dalam satu hari, dan dia memberi waktu yang amat singkat. 'Satu minggu harus selelsai seluruhnya.'
Bisa bayangin kan, gimana pusingnnya kalau udah pelajaran dia dan ketemu di pertemuan berikutnya harus selesai semua tugas. G-I-L-A
Dan satu lagi, Miss. Tasya terkenal dengan tatapannya yang membuat seluruh murid tunduk saat berhadapan dengannya. Walau ia mengenakan kacamata, tetap saja matanya begitu tajam saat ia sedang menatap. Ngeri woy! V':

My Fierce Girl [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang