TAWMTW -7

489 104 20
                                    

"Hyung tenang. Aku minta maaf okay?" Hyuk terus menghindar dengan waspada.

Bagaimana tidak waspada, sesampainya mereka di apartemen, Hongbin langsung melemparinya dengan benda yang bisa dijangkaunya.

Pertama dari bantal sofa, dan sekarang pria itu sedang memegang vas bunga. Lumayan jika kena bagian kepala. Pasti sakit.

Sepulang shooting Leo tadi mereka berdua pamit terlebih dulu. Ingin ke suatu tempat katanya. Yang ternyata tempat itu adala rumah sakit.

Tadinya Hongbin kekeh tidak mau pergi kesana. Tapi Hyuk terus membujuknya. Dan akhirnya Hongbin-pun mau dibawa kesana.

Pria berlesung pipi itu terus mengeluh pusing beberapa hari ini. Bahkan tubuhnya selalu terlihat lemas. Tapi anehnya tingkat emosi dan kegalakannya meningkat 2 kali lipat. Bahkan mungkin 10 kali lipat? Lihat saja, masa ia tega ingin memukul Hyuk dengan vas bunga.

"Maaf? Memang maafmu bisa memperbaiki keadaan? Sialan kau Hyuk! Enyah sana!" Maki Hongbin.

Prank!

Beruntung Hyuk bisa menghindar. Vas bunga itu tepat mengenai dinding apartemen mereka. Disertai dengan Hongbin yang tubuhnya langsung merosot terduduk. Membenamkan wajahnya. Pria itu menangis.

Hyuk menatap kekasihnya itu dengan perasaan yang campur aduk. Ia sedih, marah, bahagia, dan bingung.

"Maafkan aku hyung. Aku akan bertanggung jawab sungguh!" Hyuk menghampiri Hongbin dan memeluk tubuh prianya itu.

"Tentu kau harus bertanggung jawab bodoh!" Lihat, bahkan saat menangispun mulutnya masih begitu jahat.

"Aku benar-benar minta maaf." Ucap Hyuk dengan tulus.

Tapi bukan ucapan 'aku memaafkanmu' yang di dapat oleh Hyuk melainkan sebuah tendangan keras pada bokongnya.

"Sudah ku peringatkan supaya memakai kondom! Atau kau bisa mengeluarkannya di luar! Tapi apa yang kau lakukan!? Aku membencimu! Dan tak akan ada jatah untukmu lagi sampai anakmu ini lahir!"

Brak!

Setelah puas memaki Hyuk, Hongbin langsung masuk ke dalam kamarnya. Menutup pintu kamar itu sekeras-kerasnya.

"Dia anakmu juga hyung. Kita membuatnya bersama. Bahkan kau terus mendesah saat ak-"

Prank

"Berhenti bicara atau aku potong penis sialanmu itu!" Ancam Hongbin dari dalam kamarnya.

Kita tinggalkan saja dua orang yang terus beradu argumen itu.

.

.

.

.

.

Hakyeon terkejut mendengarnya. Dirinya sampai diam tak tau harus bereaksi seperti apa.

"Hahaha bercandamu lucu sekali Leo-ssi." Hingga akhirnya Hakyeon memilih mengeluarkan tawa aneh untuk memecah suasana canggung diantara mereka.

"Aku tidak bercanda." Tanggap Leo. Bahkan dari nada suaranya saja bisa di pastikan bahwa itu bukanlah sebuah candaan.

"Maaf Leo-ssi. Aku tidak bisa." Jawab Hakyeon.

Kepalanya terus menunduk, dan ia terus saja memainkan kuku-kuku jarinya.

"Kau pasti terkejut mendengarnya. Tapi sungguh, aku serius dengan ucapanku." Leo mencoba menjelaskan secara perlahan.

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang