TAWMTW -25

422 84 5
                                    

"Jaehwan! Kamu kurang makan atau gimana sih!? Ini pipi Sobin sampai merah gini kamu gigit." Kening Hakyeon mengerut, tanda ketidak sukaannya terhadap sesuatu.

Tangan kanannya terus mengelus pipi kiri Sobin yang memerah dan tertinggal bekas gigi disana. Bekas gigi Jaehwan yang menggigitnya tadi.

Sesekali bocah itu masih terisak, pipinya sangat sakit rasanya. Ia kesal dengan pamannya itu. Sedangkan Jaehwan sedang menundukan kepalanya sambil memajukan bibirnya.

Hakyeon jengah melihatnya.

"Maafkan Jyani, Sobinie~" Jaehwan bercicit.

Sobin malah langsung memeluk ibunya yang memang sedari tadi terus memangkunya. Kembali terisak, ia jadi takut dengan pamannya itu.

Hakyeon menghembuskan napasnya, lalu memejamkan matanya sejenak. Berusaha supaya emosinya tidak terpancing kembali. Sebenarnya ia kesal dengan Jaehwan, sangat kesal malah. Pipi anaknya digigit begitu kuatnya oleh pria kelebihan hormon di hidung itu.

"Ssshh~ tidak apa-apa, sudah jangan menangis lagi. Jyani juga sudah meminta maaf, Sobin tidak mau memaafkannya?" Hakyeon mengelus punggung kecil milik putrinya itu.

Lalu usapannya naik ke kepala Sobin, menyisir rambut Sobin dengan jemarinya.

"Tapi sakit mama, Sobin takut dengan Jyani~" Adu Sobin masih dengan memeluk mamanya.

Jaehwan meringis mendengarnya. Kepalanya terangkat, menatap kakaknya meminta tolong supaya keponakannya itu mau memaafkannya.

"Sobin bisa ganti menggigit Jyani." Ucap Hakyeon asal. Matanya terus menatap kepada Jaehwan.

Jaehwan pasrah, sudahlah apa saja akan dia lakukan supaya Sobin mau memaffkannya.

"Tidak mau! Nanti Jyani kesakitan sepelti Sobin~" Bocah itu kembali merengek.

"Yasudah makanya maafkan Jyani. Jyani menyesal sudah menggigit Sobin terlalu kencang, Jyani hanya terlalu gemas dengan Sobin. Jadi maafkan Jyani, hm?"

Hakyeon kembali membujuk anaknya, di jauhkannya tubuh Sobin dari tubuhnya hingga pelukan itu terlepas. Ia menatap wajah anaknya sambil tersenyum dengan manisnya.

Sobin mengangguk, ia berbalik, dari yang tadi duduk menghadap kepada mamanya, kini menjadi duduk memunggungi hakyeon. Walaupun masih tetap dalam pangkuan Hakyeon.

"Jyani di maafkan?" Tanya Jaehwan dengan wajah yang dibuat semelas mungkin.

Sobin menganggukan kepalanya lagi, tapi kepalanya masih menunduk. Tidak berani menatap pamannya itu.

"Sini Jyani gendong~ Jyani janji tidak akan gigit-gigit Sobinie lagi." Jaehwan mengulurkan tangannya, membuat gesture seperti ingin menggendong.

Sobin hanya diam, kepalanya terus tertunduk. "Nanti Jyani akan belikan Sobin es krim!" Kepala bocah itu langsung terangkat, matanya membulat menunjukan kalau ia begitu bersemangat.

"Jelly juga~! Gummy beal~"

Jaehwan mengangguk antusias. Senyum langsung mengembang di bibirnya. Ia di maafkan! "Apapun untuk Sobin!" Ujar Jaehwan bersemangat.

"Ayo beli sekalang!"

"Tidak boleh, sekarang sudah malam. Besok saja ya? Sekarang kamu harus tidur dulu." Hakyeon menyahut sebelum Jaehwan sempat membalas ajakan keponakannya itu.

Sobin memajukan bibirnya. Wajahnya kembali tertunduk. Merajuk.

"Besok ya, kalau belinya besok papa Lio tambahkan coklat. Bagaimana?"

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang