TAWMTW -11

433 84 20
                                    

Ketiga orang itu duduk melingkar di kursi yang ada di balkon rumah Leo. Saling diam sambil menyesap teh-nya masing-masing.

"Aku akan berhenti menjadi penata busanamu hyung." Ujar Hyuk membuka pembicaraan.

"Ya aku tau." Jawab Leo sambil menganggukan kepalanya.

"Hongbin juga akan berhenti. Terlalu melelahkan jika ia harus mengikuti jadwalmu." Sambung Hyuk lagi.

"Lalu aku harus menata riasan dan pakaianku sendiri? Tolong jangan andalkan Ravi, dia mandi saja jarang." Leo kesal. Dia kira hanya Hyuk yang akan keluar.

"Bagaimana jika kamu merekrut oranglain?" Usul Hongbin.

"Siapa?" Tanya Leo.

"Jaehwan hyung. Adiknya Hakyeon hyung." Ujar Hongbin.

"Dia sudah bekerja dengan kakaknya." Sahut Leo malas.

"Tidak. Dia hanya sedang menunggu panggilan dari perusahaan tempatnya melamar. Dia membantu hanya untuk mengisi waktu luang. Dia baru lulus dari kuliahnya." Jelas Hongbin panjang lebar.

"Baru lulus? Ku pikir dia tidak terlalu jauh umurnya denganku." Sahut Leo.

"Dia bukan dirimu. Mereka harus mengumpulkan uang dulu untuk melanjutkan pendidikan. Itupun hanya Jaehwan hyung yang melanjutkan, sedangkan Hakyeon hyung hanyalah tamatan SMA." Nyinyir Hongbin kepada Leo.

"Berarti aku harus cepat-cepat menikahinya." Ucap Leo di tengah acara melamunnya.

"Kenapa?" Tanya Hyuk bingung.

"Supaya dia bisa hidup berkecukupan."

Plak!

Itu. Kepala bagian belakang Leo dipukul dengan kerasnya oleh Hongbin.

"Mereka sudah berkecukupan. Hanya saja membutuhkan biaya lebih untuk pendidikan." Kesal Hongbin.

"Ya sama saja. Jika hidup denganku mereka tak perlu memikirkan masalah biaya apapun!" Sahut Leo yang tidak kalah kesal karena kepalanya baru saja dipukul Hongbin.

"Terserahlah. Jadi bagaimana, kamu menerima Jaehwan hyung atau tidak?" Tanya Hongbin memastikan.

Leo terlihat berpikir. "Terserahmu sajalah. Asal ia bisa bertanggung jawab dengan pekerjaannya nanti." Ucap Leo akhirnya.

.

.

.

.

.

Mobil yang dikendarai Hyuk nerhenti di depan toko bunga milik Hakyeon. Keduanya masih terdiam di dalam mobil.

"Hyuk-ah, jika aku bekerja disitu bagaimana?" Tanya Hongbin sambil menunjuk toko Hakyeon dengan dagunya.

"Kamu yakin? Apa nanti adik bayi tidak terganggu?" Bukan jawaban, Hyuk malah balik bertanya.

"Tidak akan, aku malah bisa bosan jika hanya terus diam di rumah." Jawab Hongbin.

"Yasudah coba saja bicara dulu dengan mereka."

"Terimakasih sayang~"

Cup

Setelah Hongbin memberikan kecupan pada pipi Hyuk, akhirnya mereka keluar dari dalam mobil. Keduanya masuk kedalam toko bunga itu, dengan Hongbin yang lebih dulu masuk.

"Hongbin-ah!" Sapa Jaehwan senang. Dirinya langsung menghambur ke dalam pelukan Hongbin.

"Hyung!" Sahut Hongbin tak kalah senang.

"Kamu kemana saja? Jarang mampir." Tanya Jaehwan setelah pelukan mereka terlepas.

"Sibuk. Kamu tau bagaimana sibuknya aktor Jung Leo." Jawab Hongbin dengan raut wajah yang dibuat jengah.

"Benar~ haha ada apa kemari? Mencari sesuatu?" Jaehwan kembali bertanya.

"Tidak~ dimana Hakyeon hyung?" Hongbin melihat sekeliling, mencari sosok manis itu.

"Dia sedang ada pekerjaan diluar." Jawab Jaehwan.

"Ah begitu. Yasudah aku bicara padamu saja kalau begitu. Tapi kenalkan dulu, ini Hyuk."

Hyuk dengan sigap langsung membungkukan tubuhnya. "Perkenalkan namaku Hyuk." Ucap Hyuk dengan senyum lebarnya.

"Ah ya, aku Jaehwan." Hyuk membalas sapaannya itu.

"Kami akan menikah. Bulan depan." Ucap Hongbin setelahnya.

Mata Jaehwan sukses membulat kaget. "Kenapa tiba-tiba?" Tanya Jaehwan.

"Yah...kau tau lah..hehe~" Hongbin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Jaehwan yang mendengarnya merotasi matanya dengan malas.

"Heol! Anak zaman sekarang!" Sindiri Jaehwan.

"Karena itu, aku akan keluar dari pekerjaanku. Karena jika terus bekerja mengikuti jam kerja Leo hyung itu terlalu melelahkan. Jadi, bisakah kamu menggantikanku?" Tanya Hongbin to the point. Ia hiraukan sindiran dari Jaehwan itu.

"Kerja? Dengan Leo!? Mauuuu!" Sorak Jaehwan dengan senang hati.

"Benar? Kamu hanya perlu menata pakaian dan riasannya. Aku yakin kamu bisa, kamu lulusan terbaik bukan?" Ujar Hongbin.

"Demi apa Hongbin-ssi, aku lulusan terbaik jurusan desain." Jaehwan. Kembali merotasi matanya malas.

"Yah anggap saja wajah Leo itu sebuah kanvas hahaha."

"Tidak lucu." Jaehwan dengan wajah datarnya.

"Err. Oke~ jadi kamu mau kan? Dan aku yang akan bekerja disini menggantikanmu. Tidak di bayar juga tidak masalah, aku hanya mencari kesibukan daripada harus berdiam diri dirumah terus." Jelas Hongbin panjang lebar.

Jaehwan terdiam sesaat. "Jika masalah itu aku tak mengerti Hongbin-ah. Tapi nanti akan aku sampaikan pada Hakyeon hyung." Sahut Jaehwan setelahnya.

"Ah yasudah, nanti hyung bisa hubungi aku." Ucap Hongbin lalu tersenyum setelahnya.

"Terimakasih tawarannya Hongbin-ah. Kapan aku akan bekerja?" Tanya Jaehwan.

"Setelah jam makan siang kami akan menjemputmu lagi. Kami akan mengarahkan apa saja yang harus hyung lakukan nanti."

"Lalu Sobin?" Jaehwan panik seketika.

"Ah Sobin denganmu ya? Dimana dia sekarang?" Tanya Hongbin.

"Dia sedang tidur. Kelelahan karena terus berlarian kesana kemari."

"Hyung bisa membawanya. Saat sore hyung bisa kembali. Sisanya biar aku yang kerjakan. Jadi hyung bisa full bekerja keesokan harinya. Hari ini hyung fokus belajar saja. Bagaimana?" Hongbin menawarkan sebuah kesepakatan. Yang di hadiahi dengan anggukan dari Jaehwan.

.

.

.

.

.
TBC
Pendek? Iya sengaja.

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang