TAWMTW -21

473 94 25
                                    

"Mama ada yang datang~" Sobin mengguncang kaki ibunya yang sedang duduk dibalik meja kasir.

Tapi Hakyeon tetap diam. Dirinya masih berada di alamnya sendiri. Membuat cincin pemberian Leo terus berputar di jarinya.

"Mama!" Sobin sedikit berteriak. Tadi papanya, sekarang mamanya.

"Jangan melamun!" Sekali lagi Sobin memanggil Hakyeon.

Yang akhirnya berhasil membuat kesadaran Hakyeon kembali.

"Ya Sobin, kenapa?" Tanya Hakyeon yang tangannya sudah mengelus surai anaknya itu.

"Ada yang datang~" Hakyeon menolehkan kepalanya ke arah pintu.

Segera dirinya berdiri ketika melihat seorang wanita sedang berdiri disana sambil tersenyum.

"Sepertinya kamu sedang banyak pikiran." Wanita itu berjalan mendekat ke arah Hakyeon dan Sobin.

"Nenek~" Panggil Sobin.

Anak itu merentangkan kedua tangannya, minta untuk di gendong.

"Cucuku yang cantik~" Wanita paruh baya itu mengangkat Sobin ke dalam gendongannya.

Hakyeon meringis tidak enak. Pasalnya wanita itu sudah cukup berumur, tapi anaknya selalu minta di gendong dengannya.

"Nyonya, jangan terus menggendongnya. Punggung anda bisa sakit nanti." Kata Hakyeon.

Wanita tua dan Sobin malah saling memandang dan tertawa kemudian.

"Aku masih cukup kuat untuk menggendongnya." Ujar nyonya Jung.

Hakyeon malah semakin meringis merasa tidak enak.

"Apa nyonya membutuhkan sesuatu?" Tanya Hakyeon.

"Ah ya, aku mau membeli rangkaian bunga. Anaknya temanku baru saja melahirkan. Aku akan menjenguknya."

"Apa jenis kelamin bayinya?" Tanya Hakyeon.

"Laki-laki! Sangat tampan, aku dikirim fotonya." Nyonya Jung terlihat bersemangat saat menceritakan perihal cucu temannya itu.

Hakyeon jadi ikut tersenyum. "Suruhlah anak anda segera menikah nyonya. Sepertinya anda juga menginginkan seorang cucu." Ujar Hakyeon. Tangannya dengan terampil mulai merangkai bunga.

Nyonya Jung terdiam sebentar, lalu tersenyum simpul setelahnya.

"Kalaupun anakku menikah, kurasa ia tidak akan memberikanku cucu." Jawab nyonya Jung.

Hakyeon memandang wajah wanita paruh baya itu. Gurat wajahnya tersirat akan kesedihan.

"Kenapa?" Tanya Hakyeon.

"Dia menyukai laki-laki."

Hakyeon terdiam seketika saat mendengar jawaban wanita itu. Nyonya Jung menarik napasnya dalam. Lalu kembali berkata.

"Andai laki-laki itu kamu Hakyeon-ah. Pasti kamu akan memberikanku cucu bukan?"

.

.

.

.

.

"Ohoo! Yang baru memiliki kekasih auranya berbeda!" Goda Ravi pada Leo.

Yang digoda malah sibuk memainkan ponselnya. Menunggu pesan balasan dari kekasihnya lebih tepatnya.

Jam 11 siang tadi Leo dan Jaehwan baru berangkat ke lokasi shooting dengan Ravi yang menjemput keduanya dirumah Jaehwan.

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang