TAWMTW -3

617 128 22
                                    

"Leo hyung kenapa?" Tanya Ravi pada dua orang yang sedang duduk bersebelahan itu.

"Patah hati." Jawab Hongbin enteng.

"Hah?!" Kaget Ravi.

"Biasa saja." Hyuk memandang Ravi dengan tatapan malas.

Terlalu berlebihan.

"Makanya jangan terus tidur! Kau manager atau beruang yang sedang berhibernasi sih?! Kerjaanmu hanya tidur sepanjang hari!" Omel Hongbin.

"Ei. Kata siapa aku hanya tidur? Aku menyetir, mengantar Leo kesana kemari, menyiapkan segala keb-"

"Baiklah, aku memang hanya terus tidur seharian ini." Aku Ravi akhirnya saat melihat tatapan -sedang bicara apa sebenarnya kau saat ini?- dari kedua sejoli Hyuk dan Hongbin.

Pasalnya seharian ini kerjaan manager satu itu hanya tidur saja. Yang menyetir mobil tadi adalah Hyuk, dan yang menyiapkan seluruh kebutuhan Leo hari ini adalah Hongbin. Jadi mereka berdua tidak salah bukan memojokan si tukang tidur itu?

"Dia patah hati dengan si florist yang menaikan pamornya hari ini." Jelas Hyuk malas.

Mata Ravi membola. Melihat berkali-kali foto yang ada di dalam iPadnya, ia perbesar foto itu berkali-kali untuk melihat dengan jelas paras si florist.

"Wajahnya manis. Aku rasa aku juga akan tertarik." Ucap Ravi sambil terus memandangi foto itu.

"Dia sudah menikah." Ujar Leo yang berjalan melewati ketiganya.

Suaranya sangat pelan, terdengar lesu seperti orang yang tidak makan satu minggu.

Ravi kembali membolakan matanya. Menatap Hyuk meminta penjelasan.

"Kau bodoh? Dia patah hati saat mengetahui orang itu sudah menikah." Ucap Hyuk yang akhirnya mengikuti langkah Leo. Tak lupa ia menggandeng tangan Hongbin, membawa pria-nya menjauhi makhluk yang lambat berpikir itu.

.

.

.

.

.

"Kau mau makan apa hyung?" Tanya Hyuk saat ke-empat orang itu sudah ada di dalam mobil.

"Aku tidak nafsu makan." Jawab Leo yang malah memejamkan matanya saat ini.

"Yasudah." Ucap Hyuk.

Drt drtt drttt

Ponsel Leo bergetar, ada panggilan masuk pada ponselnya. Leo mengambil ponsel yang ada disaku celananya, nama ibunya terpampang disana.

"Halo?" Ucap Leo saat menjawab panggilan itu.

"Taekwoon! Eomma titip beli bunga, ada teman eomma yang sakit jadi eomma akan membawakannya bunga sebagai bingkisan." Ujar ibu Leo panjang lebar.

"Kenapa tidak beli saat di jalan saja?"

"Tempat shooting-mu hari ini dekat toko langganan eomma. Kalau eomma kesana dulu, nanti memakan waktu lebih lama."

"Yasudah. Nama tokonya apa?" Jawab Taekwoon malas.

Bukan malas karena ia di suruh oleh ibunya. Tapi ia masih merasa galau, jadi lah dia yang tidak karuan hari ini.

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang