TAWMTW -20

498 97 38
                                    

"Leo, kamu tidak mengganti pakaianmu?" Tanya Hakyeon yang akhirnya ikut bergabung bersama Leo dan Sobin.

"Aku tidak bawa baju lagi." Jawab Leo. Ia membiarkan Sobin duduk di atas kaki bersilanya.

"Mungkin Jaehwan punya baju yang seukuran denganmu. Biar aku pinjamkan." Hakyeon baru saja mau bangkit dari duduknya, tapi tangan Leo lebih cepat dari pergerakannya.

Leo menarik Hakyeon untuk duduk kembali, malahan Leo menghapus jarak diantara mereka.

Tangan kirinya memeluk pinggang Hakyeon, menarik pria itu supaya lebih dekat dengannya.

Dan Hakyeon sedikit tersentak saat tiba-tiba Leo mengecup keningnya. Menciumnya disana dengan lama.

Untung saja Sobin duduk bersandar pada Leo dengan tenang, anak itu sibuk bermain dengan boneka miniatur bus-nya.

Jadilah Leo berani mencium Hakyeon. Walaupun hanya di keningnya saja.

"Apa aku berhenti bekerja saja ya, supaya bisa seperti ini terus dengan kalian?" Kata Leo setelah menjauhkan bibirnya dari kening Hakyeon.

Hakyeon menatap Leo dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Kamu serius denganku atau tidak?" Tanya Hakyeon.

Bahkan jarak wajah diantara keduanya masih begitu dekat. Hidung mereka bisa saling menempel jika Leo memajukan wajahnya sedikit lagi.

"Tentu aku serius." Jawab Leo yakin.

"Maka carilah uang yang banyak. Biaya hidup tidak bisa terpenuhi jika kita hanya duduk seperti ini." Leo diam setelah mendengar jawaban dari Hakyeon.

Lalu sebuah senyum terlukis diwajahnya. "Itu berarti kamu mau hidup denganku kan?" Tanya Leo.

"Tergantung. Semua keputusan ada pada kamu. Aku hanya sedang melihat bagaimana keseriusanmu saat ini."

Leo mengangguk.

"Aku akan buktikan, aku benar-benar serius denganmu!"

"Buktikan. Jangan terus di ucapkan. Apalagi menulis surat konyol seperti kemarin." Sindir Hakyeon.

Hakyeon menjauhkan wajahnya, sesak juga lama-lama berada di dekat Leo. Ia tidak bisa bernapas dengan benar.

Menyandarkan punggungnya pada kaki sofa, lalu beralih menatap televisi yang tidak menyala. Sedang menghindari tatapan tajam dari Leo.

"Tentu, bahkan aku bisa membawa orangtuaku kesini saat ini juga. Tapi aku yakin, kamu pasti menolaknya." Hakyeon mengangguk membenarkan perkataan Leo barusan.

"Jalani pelan-pelan, jangan terlalu terburu-terburu. Hasilnya tidak akan baik." Tanggap Hakyeon.

Leo tersenyum, menampilkan deretan gigi putihnya. Lalu kembali mengecup Hakyeon. Tapi kali ini, pipi kanan-nya lah yang menjadi sasaran Leo.

"Kamu cium-cium terus dari tadi!" Sebal Hakyeon. Ia memegang pipinya yang sedikit merona.

Hakyeon mengerutkan dahinya, dan mencebikan bibirnya. Tapi Leo malah tertawa melihatnya, membuat Hakyeon semakin mendelik padanya.

"Sudah ah, aku mau beres-beres di bawah saja!" Hakyeon kesal, segera beranjak dari tempatnya duduk tadi.

"Biar aku bantu." Usul Leo.

"Tidak perlu, kamu jaga Sobin saja."

Setelahnya Hakyeon benar-benar meninggalkan mereka berdua.

.

.

.

.

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang