TAWMTW -18

437 85 19
                                    

"Leo lepas." Hakyeon meronta. Minta di lepaskan.

"Masa peluk pacar sendiri tidak boleh sih?" Leo merajuk.

"Boleh. Tapi tidak sekarang. Aku sedang memasak untuk sarapan."

Leo mendecih tidak suka. Lalu melepaskan pelukannya pada perut Hakyeon, setelahnya ia duduk dengan rapi di kursi meja makan.

"Apa yang barusan aku lihat itu betulan? Kalian berpelukan?" Tanya Jaehwan yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Tentu betulan." Jawab Leo senang.

"Kenapa bisa?" Tanya Jaehwan lagi.

"Dia pacarku, aku bebas memeluknya kapanpun." Jawab Leo lagi.

Jaehwan kesal, bukan itu maksud pertanyaannya.

"Kapan? Maksudku, kenapa Hakyeon hyung menerimamu? Bagaimana bisa?" Jaehwan menuntut penjelasan.

"Aku juga tidak tau kenapa Hakyeon menerimaku." Leo menggaruk telinga bagian belakangnya.

"Hakyeon, kenapa kamu menerimaku?" Tanya Leo dengan polosnya.

Jaehwan ikut memandang arah pandang Leo yang menatap kakakanya meminta penjelasan.

Hakyeon menghidangkan makanannya di atas meja, lalu menatap kedua orang yang sedang menatapnya itu dengan datar.

"Apa aku tidak usah menerimanya saja? Kalau begitu, kita tidak berpacaran lagi sekarang Leo." Ucap Hakyeon sebal.

Leo dengan cepat berdiri. Apa-apaan, ini gara-gara Jaehwan!

"Tidak! Kamu tetap pacarku. Apapun alasanmu, aku terima." Ujar Leo cepat.

Hakyeon mengangguk, mengiyakan apa yang Leo katakan.

"Duduklah kalian, aku mau membangunkan Sobin dulu."

.

.

.

.

.

"Paman tampan!" Teriak Sobin saat melihat Leo sedang duduk manis di kursinya.

Leo merentangkan tangannya, meminta Sobin dari gendongan Hakyeon untuk masuk ke dalam pelukannya.

Tapi Hakyeon malah mendudukan Sobin di kursi makannya. Membuat anak itu memajukan bibirnya.

"Sobin harus sarapan dulu, setelah itu mandi, baru boleh bermain dengan paman Leo." Ujar Hakyeon.

Hakyeon meletakan piring milik Sobin diatas meja makannya.

Leo mengusap surai Sobin lalu memberikan senyuman tampanya pada anak itu.

"Makan dulu, nanti kita main bersama." Ujar Leo.

Sobin mengangguk. Dan akhirnya mereka ber-empat makan dengan penuh khidmat.

"Mama, kapan paman Lio datang?" Tanya Sobin di tengah sarapannya.

"Tadi malam." Jawab Hakyeon singkat.

"Kenapa tidak bangunkan Sobin?" Anak itu kembali bertanya.

"Untuk apa?" Tanya Hakyeon bingung.

"Sobin lindu paman Lio~" Aku anak kecil itu.

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang