TAWMTW -9

471 94 18
                                    

Leo terus bersenandung sepanjang jalan, suasana hatinya sedang baik saat ini. Rasa lelahnya juga serasa hilang. Ternyata mendekati Hakyeon tak sesusah yang ia bayangkan.

Leo itu gila jika sudah menyangkut suatu hal yang ia inginkan. Segala cara pasti akan ia lakukan, terserah orang lain mau mendukungnya atau tidak. Yang ia tau, pilihannya selalu benar.

Benar, memikirkan Hakyeon ia jadi ingat kedua orangtuanya.

"Aku akan berkunjung hari ini." Gumam Leo, lalu melajukan mobilnya ke rumah orangtuanya.

.

.

.

.

.

"Aku pulang~!" Ujar Leo saat memasuki rumah orangtuanya.

"Taekwoonie~~~" Suara wanita itu menyambut kedatangannya.

"Eomma." Sapa Leo.

Jangan bingung, Leo hanyalah nama panggungnya. Sedangkan nama aslinya adalah Jung Taekwoon dan nama itu hanya digunakan saat ia sedang bersama keluarga dan teman-temannya.

"Tumben kemari~?" Ibunya memeluk putra semata wayangnya itu.

Leo membalas pelukan ibunya, menyesap aroma harum yang menguar dari tubuh sang ibu. "Apa aku tak boleh kemari?" Rajuk Leo.

"Tentu boleh!" Nyonya Jung memukul lengan Leo setelah melepas pelukannya.

Mereka berdua terus bercanda, saling melepas rindu. Walaupun Leo anak laki-laki tapi dia begitu dekat dengan ibunya. Jadi ia tak merasa canggung untuk bermanja seperti ini dengan sang ibu.

Bahkan dulu saat masih sekolah, Leo selalu diantar ibunya. Mengantarnya sampai tepat di depan gerbang dan mencium bibir serta pipi ibunya. Ia tak malu. Biarkan teman-temannya mengejeknya, yang ia tau ia menyayangi ibunya.

"Oh Taekwoon!" Panggil sang ayah saat melihat putranya itu datang.

"Appa." Leo menghampiri ayahnya dan memeluknya sekilas.

Mereka bertiga duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Dengan tuan Jung yang duduk di single sofa dan nyonya Jung yang duduk bersebelahan dengan Leo.

"Jadi, ada apa kemari?" Tanya tuan Jung langsung. Ia menyingkirkan koran yang sedari tadi ia baca.

"Aku ingin berkonsultasi dengan kalian." Leo membuka pembicaraan.

Kedua orangtuanya hanya diam, menyimak apa yang akan dibicarakan anaknya itu.

"Aku menyukai seseorang." Aku Leo.

"Itu bagus! Memang sudah seharusnya kamu memiliki kekasih." Sahut tuan Jung dengan senangnya.

"Tapi dia lelaki." Leo tepat menatap pada mata tuan Jung.

Tuan Jung diam sesaat, sampai akhirnya ia mengeluarkan senyum hangatnya.

"Lalu kenapa? Selama kamu merasa nyaman dengannya itu tidak masalah. Yang akan menjalani kehidupan itu nantinya adalah kamu, bukan kami. Kami hanya mampu untuk mendukungmu." Jelas tuan Jung.

Leo lega mendengarnya. Benar kan dugaannya. Orangtuanya tidak akan masalah dengan keputusannya. Karena mereka adalah orangtua yang selalu mengerti keadaan anaknya.

THE ACTOR WHO MEETS THE WIDOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang