0.2 Syok

17.2K 650 44
                                    

*
*
*
*
*
*

*******

Ruhi terus menenagkan dirinya tepat di depan pintu yang bisa di pastikan itu adalah ruangan Dosen baru yang Ruhi takuti.

Tok tok tok

"Msuk." Tubun Ruhi langsung menegang begitu mendengar suara Dosen baru itu.

Dengan hati hati Ruhi membuka pintu kayu itu.

"Se....lamat, si....ang Saem Cho." Sapa Ruhi terbata.

"Heumhhh." Gumam Kyuhyun

"Sudah di kumpulkan semuanya?" Tanya Kyuhyun.

"Sudah."

"Bagus."

Tok tok tok.

"Masuk.."

Seorang wanita masuk. Tidak lupa senyumnya yang menggoda menghiasi bibir merahnya.

"Maaf Presdir ada barangku yang tertinggal di sini." Ucap wanita itu sambil tersenyum genit.

Wanita itu berjalan mendekati Ruhi. Ruhi yang merasakan aura aneh mundur beberapa langkah.

Wanita itu berjongkok mengambil selembar kain. Tidak bukan kain tapi Cd wanita.

Ruhi melongo tidak percaya melihat itu.

Celana dalam wanita di ruangan presdir apa yang terjadi?

"Maaf Presdir aku tadi terburu buru jadi melupakan ini. Anda tadi melemparnya terlalu jauh jadi aku melupakannya."

Kepala Ruhi mulai pusing, sepolos apapun Ruhi dia cukup tau jalur bicara antara Dosen baru dan Mrs. Choi.

"Aku permisi Presdir."

Kyuhyun tidak menanggapi ucapan Mrs. Choi, dia lebih memilih menikmati wajah tegang Ruhi.

"Nona Kim?" Panggil Kyuhyun dengan suara pelan.

"Nona Kim?" Suara Kyuhyun naik satu oktap.

"Ah ia saem.." Ruhi terperajat kaget.

"Bisa bantu aku?" Ruhi mengangguk pelan.

"Masuklah ke kamar itu."

Ruhi membulatkan matanya. Apa yang di maksud Dosen baru itu, apa dia berniat mencabulinya.

(Dunia hayal Ruhi)

"A a aku ti tidak mau mmmas suk saem" tolak Ruhi pelan.

"Apa maksudmu tidak mau kau menolakku?" Kyuhyun berteriak

Ruhi terperajat kaget, Ruhi memudurkan langkahnya begitu Kyuhyun berdiri dan maju ke arahnya.

"Kau tidak mau di kamar? Baiklah kita lakukan di sini."

Brukkkk

Kyuhyun mendorong Ruhi hingga terlentang di sofa.

(Dunia hayal Ruhi selesai)

"Tida..... " Teriak Ruhi menggema.

Kyuhyun mengernyit bingung saat Ruhi berteriak berkata tidak.

"Nona Kim, kenapa kau berteriak?"

Ruhi mengerjapkan matanya dan tersenyum kikuk.

Yaampun, mulai lagi dunia hayal Ruhi aktif.

"Tolong masuklah ke kamar itu dan ambilkan jam tanganku."

Dengan buru buru Ruhi mengangguk.

Ruhi berjalan cepat mengambil jam tangan Kyuhyun. langkah Ruhi yang terburu buru membuatnya melupakan kata hati hati hingga akhirnya Ruhi terpleset dan terjatuh.

Plain And Wild [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang