Plain And Wild [End]

Part. 13

*
*
*
*
******************

Acara makan malam bersama keluarga Choi memang berjalan lancar. Tapi tidak untuk tiga orang yang merasa gundah dengan keadaan saat itu.

Jihye yang merasa kecewa dan patah hati menjadi murung.

Pagi ini Ruhi menyantap sarapan paginya tanpa semangat.

"Dua minggu lagi Siwon dan Ruhi akan bertunangan" ujar Tuan Choi pasti.

Tangan Ruhi bergetar, demi Taj Mahal dari India tanda cintanya Raja Jalal. Ruhi tidak ingin bertunangan bahkan sampai menikah dengan Siwon.

Adakah yang bisa mendengar suara hati Ruhi yang tidak setuju dengan keputusan para orangtua.

Jihye menatap perubahan di wajah Ruhi. Ini di luar dugaannya, dalam waktu sesempit ini bagaimana bisa Jihye memperjuangkan hubungan Ruhi dengan Kyuhyun.

"Jihye, kau bantu Ruhi untuk mempersiapkan diri nde," ucapan Nyonya Choi bagaikan bom atom yang mengporak porandakan hatinya.

Oh apakah Tuhan begitu marah pada Jihye sehingga menghukumnya sampai seperti ini.

Mungkin orang lain akan senang membantu orang lain dalam mempersiapkan hal bersejarah dalam hidup mereka. Tapi bagi Jihye itu hukuman.

Tuhan tau Jihye sangat mencintai Siwon tapi kenapa Tuhan begitu kejam padanya.

"Bagaimana Jihye apakah kau setuju?"

Dengan berat hati Jihye mengangguk.

Ruhi menatap nanar kakak sepupunya yang ikut terluka dengan rencana ini.

Ruhi memejamkan matanya, Ruhi harus fokus pada rencananya untuk bertemu Kyuhyun dan mengatakan segalanya sebelum semuanya terlambat.

"Kau baik baik saja?"

Suho menepuk bahu Ruhi saat melihat Ruhi terlihat cemas.

"Hanya sedikit gelisah," jawab Ruhi pelan.

"Hahahaha, gadis yang sebentar lagi akan menikah memang seperti itu." Ujar Suho tanpa beban.

Ruhi terdiam melihat oppanya tertawa bahagia.

Apakah rencana ini membuat Suho sangat bahagia? Pikir Ruhi

"Aku berangkat," pamit Jihye.

"Aku juga," di ikuti Ruhi yang pamit untuk segera berangkat.

"Ada yang aneh dengan mereka," ujar Tuan Kim menatap punggung Ruhi dan Jihye yang tidak seperti biasanya.

"Itu kegelisahan yang biasa appa" ujar Suho

"Tidak Suho, Ruhi dan Jihye terlihat seperti menanggung beban berat, mereka seperti orang yang tidak bahagia."

Suho menatap punggung itu lekat, benar yang yang di katakan appanya Jihye dan Ruhi terlihat rapuh dan tidak semangat.