Part. 12

8.1K 465 17
                                        

*
-
*
*
*
**********************
"Kita akan segera bertunangan"

"Hahh"

Bagai di sambar petir tubuh Ruhi terasa lemas. Apa Siwon sudah gila? Melamar Ruhi tanpa bicara pada Ruhi.

"Siwon Oppa aku perlu bicara denganmu sebentar saja" pinta Ruhi.

Siwon tersenyum dan mengacak rambut Ruhi.

"Selalu untukmu sayang"
Saat Siwon yang memanggilnya sayang Ruhi merasa geli, berbeda saat Kyuhyun yang memanggilnya sayang, jantung Ruhi selalu berbedar dan tanpa di minta pipinya selalu merona.

Ruhi dan Siwon berada di sisi kolam bernang, Ruhi duduk dan menjuntaikan kakinya, sala satu favorit Ruhi, dan Siwon tahu itu.

Untuk sejenak Ruhi diam memikirkan kata seperti apa yang akan Ruhi sampaikan pada Siwon agar tidak menyakiti hati Siwon.

"Apa yang ingin kau bicarakan hum?" Tanya Siwon lembut

"Siwon oppa aku tidak mengerti dengan maksud semua ini?" Tanya Ruhi

"Apa yang salah? Aku melamarmu pada orangtuamu dan di samping itu Liana ingin kau menjadi ibunya" jelas Siwon

"Siwon Oppa ini bukan masalah sepele, ini tentang perasaan kita." Ucap Ruhi dengan penekanan dalam kata Kita.

Siwon terkekeh pelan merasa lucu dengan apa yang di katakan Ruhi.

"Tidak ada yang salah di sini sayang, aku mencintaimu dan keluarga kita setuju kita menikah dan soal perasaanmu kau bisa belajar mencintaiku dan itu akan mudah karena kita dekat" jelas Siwon seperti tidak ingin di bantah.

"Kita dekat bukan berarti aku mencintai oppa atau bisa dengan mudah jatuh cinta padamu"

Ruhi berusahasa keras menjelaskan pada Siwon tentang hubungan mereka yang Ruhi anggap sebatas kaka dan adikk, tapi nyatanya Ruhi salah Siwon bersungguh sungguh saat mengatakan cinta padanya.

"Siwon oppa semuanya tidak semudah yang oppa pikirkan"

Siwon menangkup kedua pipi Ruhi dan menatapnya lembut.

"Kau bisa belajar mencintaiku seperti aku mencintaimu, aku akan setia menunggu kau mencintaiku seperti sebelumnya."

Ruhi mengernyitkan keningnya bingung sekaligus kesal.

Siwon yang keras kepala atau dirinya yang salah paham.

"Sekarang bersiaplah"

Ruhi menatap punggung Siwon yang mulai menghilang di telan jarak.

"Apa yang harus aku lakukan, aku tidak bisa berbicara pada Kyuhyun oppa, pasti Kyuhyun oppa akan marah"

Plukkkk....

Sesuatu jatuh ke kepala Ruhi.

"Hei kenapa melamun di sana?"

Seorang gadis tersenyum lebar menunjukan deretan gigi putihnya.

"Jihye eonni apa yang kau lakukan di kamarku?" pekik Ruhi.

Plain And Wild [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang