Part 05 terungkap

12.3K 574 23
                                    

*
*
*
*
*
********

Ini sudah hari ke tiga Ruhi tidak keluar dari kamar alasannya karena larangan. Ruhi tidak boleh pergi ke manapun dengan embel embel Ruhi masih sakit, padahal Ruhi sudah baik baik saja.

"Apa hari ini aku boleh keluar oppa?" Tanya Ruhi.

"Boleh tetapi harus di awasi."

Ruhi berdesis kesal, oppanya sangat protektif terhadap dirinya.

"Baiklah, lalu kali ini siapa yang menjagaku?" Tanya Ruhi kesal.

"Oppa sebdiri."

Ruhi mendengus kesal.

"Ya sudah aku ganti baju dulu oppa keluar tunggu aku di luar." Perintah Ruhi

"Tidak mau." Tolak Suho.

"Yakkk Kim Jungmyon aku bilang keluar...." Teriak Ruhi.

Dengan segera Suho keluar dari kamar Ruhi. Saat Ruhi mengamuk Suho selalu ketakutan rambut Suho bisa habis di jambak Ruhi.

5 Menit kemudian....

Suho meneliti penampilan Ruhi.

"Ayo kau mau pergi ke mana?"

"Nanti aku beritahu,"

Suho hanya bisa mengikuti keinginan adiknya yang sangat ia sayangi.

*
*
*
*
*
*
********
Taman...

Suho menatap Ruhi kesal.

"Apa kau tidak bosan datang kemari? Mataku saja sampai ngantuk saking bosannya datang ke sini."

Ruhi tidak menanggapi celotehan Suho dia malah lebih fokus pada anak kecil yang sedang bermain dengan bolanya.

"Dia manis sekali oppa," ujar Ruhi sambil menatap anak kecil itu.

Dan Suho benar benar kesal pada Ruhi, sejak tadi dia berceloteh ria. Tapi adiknya malah fokus pada objek lain.

Suho menangkup kedua pipi Ruhi dan menarik pelan agar menatapnya.

"Apakah anak itu lebih manis dari oppamu ini?"

Ruhi mengerjapkan matanya Ruhi harus benar benar mikirkan jawaban apa yang akan di berikannya pada Suho.

"Eumhhh tentu saja manis oppa. Oppa itu tidak ada duanya." ujar Ruhi dengan ekspresi di buat buat.

"Good girl.... Sekarang katakan apa yang kau inginkan oppa akan berikan. Tapi tidak untuk Ice cream"

Ruhi kembali merengut rasanya percuma saja Ruhi memujinya toh apa yang dia inginkannya tidak akan terwujud.

"Aku lapar oppa belikan aku sesuatu aku ingin makan di sini"

Suho mengacak rambut Ruhi gemas. Suho tau apa yang di pimirkan adiknya itu.

"Ya sudah tunggu di sini jangan kemana mana, jangan bicara dengan orang yang tidak kau kenal dan satu lagi jangan mengikuti sembarangan. Kau mengerti?"

Ruhi mengangguk patuh.

Sebelum pergi Suho menyempatkan diri untuk mengecup kening Ruhi.

"Ingat pesanku baby."

"Yeahhh." Ucap Ruhi malas.

Ruhi duduk diam menikmati kesendiriannya saat ini. Cuaca hari ini sangat indah di tambah lagi hari ini hari libur banyak orang yang datang ikut menikmati hari yang indah ini.

"Kim Ruhi," Ruhi mendongak saat mendengar seseorang memanggil namanya.

"Saem," ujar Ruhi pelan.

Plain And Wild [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang