Aku, adalah kunang kunang yang akan menemanimu setiap malam, menjagamu walau dari kejauhan,-Syam Aleandra-
.
.
.
.Syam Aleandra,Putra Sulung dari keluarga Raichand Wijaya, pengusaha saham terbesar di Bandung, Salah satu Murid kelas XI IPA 5 di SMAN Nusantara pagi ini berjalan dengan santainya, sambil sedikit bersiul, ia menyusuri koridor kelas sebelas, seragamnya sedikit dikeluarkan rambutnya ia sisir rapi, dan ia memakai dasinya,
Dia tipikal cowok sedikit bad boy tapi dalam urusan pelajaran, nilainya tidak kalah, walau ia tidak mendapat peringkat ke -1 dan hanya masuk di 3 besar, sebagai peringkat 2, dan juga bakatnya di bidang musik yang membuat ia sering menjuarai Perlombaan musik saat FLS2N"Woi Sam! Tumben dateng pagi Lo!" Sapa Aldo, sahabat karib sam, ketika ia baru saja sampai di kelas,
"Yoii, tobatlah gue. Males dengerin ocehan bu Nuri tiap pagi, " ucapnya asal,
"Alah elo mah, palingan juga Lusa maksiat lagi" celetuk Imam,
"Maksud lo mam?" Tanya Gilang polos,
"Iyaa, dateng siang, baju dikeluarin rambut acak acakan, dasi gak dipake, diincer deh sama OSIS so cans,yang namanya Ziah" tutur Imam, yang sedikit menekankan kata so cans
Syam terkekeh,
"Alah basi lo, dulu lo kejar kejar si ziah, sekarang aja jelek jelekin gara gara dianya suka sama gue" ucap Syam polos,"Bacot lo sam" Imam mendengus kesal, memang dari keempat orang itu yang mulutnya paling pedas adalah Sam, juga paling tampan, itu sebabnya banyak Adik kelas atau bahkan cewek seangkatan yang naksir padanya bahkan sampai mengejar ngejar dia, tapi itulah Syam alias Sam, ia tidak pernah memperdulikan mereka, bahkan ia tidak segan untuk mengeluarkan kata kata pedas jika ada cewek yang menurutnya terlalu berlebihan mendekatinya,
Mereka berempat bersahabat sejak kecil, dan anehnya mereka selalu disatukan dalam satu kelas, hanya saat SD mereka terpisah, dan kalian tau? Merekalah biang rusuh di kelas XI Ipa 5, memang sudah sangat mengganggu, tapi menurut anak anak, jika tidak ada mereka, kelas akan terasa sepi,
"Pelajaran pertama siapa?" Tanya Sam,
"Pak Aziz " jawab Aldo,
"Mantap dong, bisa sambil push rank " cengirnya polos
"Najis lo, katanya tobat" cibir Aldo yang memang teman sebangkunya,
"Haha, becanda kok, sans " ucapnya sambil menaik turunkan alisnya,
"Gimana pertunjukan musik lo?"tanya Aldo,
"Ohh, itu sih udah selesai persiapannya, tinggal main aja"
Aldo mengangguk menanggapi jawaban Sam, tak lama Pak Aziz memasuki ruangan kelas, dan memulai pelajaran pertamanya yaitu Matematika,
Bel istirahat berbunyi, Mereka berempat langsung pergi ke kantin untuk memanjakan cacing cacing yang ada di perut mereka sebelum melaksanakan shalat Jumat, Mereka akan duduk di tempat biasanya, tidak akan ada yang berani menduduki meja kantin itu, karena para siswa malas berurusan dengan berandalan berandalan ganteng itu,
Mereka mengobrolkan hal hal yang tidak berguna, dari mulai Sumi,Janda pertigaan rumah Aldo yang semoknya tiada tara bahkan mengalahkan Olla Ramlan, katanya sudah menikah lagi dengan laki laki berkumis baplang,
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada di atas hujan [SELESAI]
Teen FictionDia sempurna, Sesempurna Nada yang slalu ku mainkan, tapi dia tidak ingin kumainkan, melainkan ingin ku jaga, Agar tetap menjadi 'Nada' yang sempurna, . . . Saat hujan sore itu, saat gemericiknya berpadu dengan alunan musik yang dia mainkan, mela...