Bagian 10 💐

699 35 0
                                    


Jujur, sulit jika harus menyembunyikan rasa, ketika berbicara denganmu,
.
.
.
.

- Arsya Nada -

Flashback On

"Baang Angga, lo sibuk gak?" Tanya Arsya di ambang pintu kamar Angga, Angga yang sedang memainkan handphonenya, melirik adiknya itu,

"Napa lo? Galau?" Tanya Angga,

"Enggak, cuman pengen nanya,"

"Sini masuk" , Arsya kemudian masuk ke kamar angga dan duduk di kasur besar milik Angga, ia mengambil satu bantal dan meletakannya di pangkuannya,

"Bang, kalo cowok suka sama cewek gimana sih?"

Angga mengerutkan dahinya,

"Apaan sih lo, aneh deh pertanyaannya" jawab Angga,

"Ya jawab ajaa" rengek Arsya,

"Ya paling dia bakal kasih perhatian lebih ke lo, daripada ke cewek lain, terus ya gitu, deketin"

"Terus terus?"

"Yaudah si, gitu aja, kenapa si lo? Ada yang deketin lo ya? Ciee adek gue ada yaag deketin sini kenalin cowoknya sama gue, biar gue seleksi dulu " ucap Angga,

"Paan si lo, seleksi seleksi" jawab Arsya ketus,
"Gak ngerti deh gue, tapi dia itu baik banget gitu sama gue, "

"Siapa emang?"

"Namanya Syam, dia anak Sanggar seni yang suka gue datengin, ternyata anak SMAN Nusantara juga, terus dia kenalan terus kaya baik gitu ke gue"

"Pantes lo seneng banget pergi ke Sanggar" cibir Angga,

"Ihhh itu mah baru kemaren anjirr gue taunya"

"Ohh, ya mungkin dia emang suka sama lo, emang perhatiannya gimana?"

"Ya gituu, " cicit Arsya,

Ia kemudian menceritakan semua kebaikan sam dan perlakuan sam terhadapnya yang selalu membuatnya baper,

"Ohh,,tau ah pusing gue mah ikuti takdir Allah aja lah" ucap Angga sembari terkekeh,

"Ahhh elo mahh!" Pekik Arsya,

"Ya mana gue tau lah, gue kan bukan peramal yang bisa baca hati orang, ngaco lo mah, ya kalo misalnya gue suka sama cewek ya gitu pasti kasih perhatian, sama kaya yang dia lakuin ke lo, tapi kan setiap cowok beda, lagian kalo suka, cepat atau lambat juga pasti ngomong" tutur Angga panjang lebar,

Arsya mengangguk, ia kemudian memeluk kakaknya itu, ia sangat menyayangi Angga,

Flashback Off

Arsya tiba tiba teringat Angga, dan perkataanya, selesai bernyanyi Arsya mengembalikan gitarnya pada Sam,

"Nih, giliran lo" ucap Arsya,

Nada di atas hujan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang