Tuhan selalu punya rencana, dan tidak pernah ada pertemuan yang tanpa disengaja
.
.
.
.Author:*
Pukul 3 sore, Acara sudah selesai, tapi hujan masih turun deras saat itu, Dita sudah pulang dijemput ibunya, tinggalah Arsya dan Salsa juga beberapa pengunjung lainnya disana,
handphone salsa berdering,
"Aduh sya, maaf banget nih, gue harus jemput Ardi di Bandara, gimana dong?" ucapnya sedikit panik"Ohh, ya udah jemput aja, " ucap Arsya santai,
"Mmhh, lo ikut gue aja gimana?"
"Dihh males ah, ntar gue jadi nyamuk lagi"
"Ihh elo mah, gak kok gapapa, gue gak tega tinggalin lo disini "
"Apaan sii, kek gue masih kecil aja, udahh sana jemput Ardi, kalian kan udah lama Ldr, buruaan gih sana kangen kangenan" ucap Arsya menggoda sambil menaik turunkan alisnya dan mendorong lengan Salsa,
"B-beneran gak apa apa?" Tanyanya dengan raut wajah tidak tega,
Arsya tersenyum,
"Iyaa gak apa apa Salsabila Sastra" jawabnya lembut,
"Ya udah kalo gitu, gue duluan ya, makasih ya sya"
"Iyaaa,"
"Byee.."
"Byee.."
Salsa tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Arsya, kemudian dibalas oleh Arsya, sedetik kemudian gadis itu berlari menembus hujan,
Tinggalah Arsya di sanggar seni itu, ia menatap hujan yang masih sangat deras, beberapa pengunjung asyik bercengkrama dengan pengunjung lainnya, sesekali Arsya juga tersenyum ketika beberapa petugas disana yang tersenyum padanya,
Ia menghela nafas panjang, ia mengetikkan pesan di ponselnya, untuk kakaknya,
Bang Angga
Bang dimana?
Kampus sya, knp gitu?
Pulangnya jemput gue
di sanggar ya:)Tmn lo kmna?
sama doi:(
Yudh, tunggu aja,
bntr lagi gue keluar klsOkee mksh abaanggquh:*
ReadIa menyimpan handphonenya, dan kembali menatap hujan, ia larut dalam tatapannya pada hujan hingga seseorang mengejutkannya,
"Permisi" ucapnya,
Arsya menoleh, tampak seorang pria memakai baju hitam khas sunda tersenyum kepadanya,
"Iyaa?" Jawab Arsya,
"Maaf ini punya Lo bukan?" Tanyanya sambil mengangkat gelang perak yang ia pegang,
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada di atas hujan [SELESAI]
Ficção AdolescenteDia sempurna, Sesempurna Nada yang slalu ku mainkan, tapi dia tidak ingin kumainkan, melainkan ingin ku jaga, Agar tetap menjadi 'Nada' yang sempurna, . . . Saat hujan sore itu, saat gemericiknya berpadu dengan alunan musik yang dia mainkan, mela...