I love you, and all your weakness
.
.
.- Arsya Nada -
Pukul 04.30, semua murid di bis dibangunkan, mereka kembali berhenti di rest area untuk melakukan shalat shubuh, Arsya masih terlelap di bahu sam, entahlah, bahu sam seperti memiliki aromaterapi yang bisa membuat Arsya tidur dengan nyenyak,
"Syaa, bangun sya, shubuh nih" ucap Sam mengguncang Arsya,
Arsya belum membuka matanya, juga,
"Sya" panggil sam lagi,
Ia kemudian mengguncang tangannya,
Arsya perlahan membuka matanya,
"Udah nyampe?"tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur, rambutnya sedikit berantakan, ia menjauhkan kepalanya dari bahu Sam,
"Bentar lagi, kita sholat shubuh dulu,"
Arsya mengangguk, masih dalam.keadaan mengumpulkan nyawanya,
Tiba tiba tangan Sam terulur merapikan rambut Arsya yang sedikit berantakan, seketika ia membulatkan matanya, Sam hanya menatapnya dengan senyumanBlush! Pipi Arsya pun memerah,
"Yuk ah, ke musholla"ajak Sam,
Arsya mengangguk kemudian mengambil mukena dari dalam tasnya,
Selesai sholat shubuh, para siswa dipersilahkan untuk membeli jajanan yang ada disana terlebih dahulu, untuk amunisi katanya, padahal perjalanan menuju yogya tinggal satu jam lagi,Sam duduk di sebuah kursi, di depan cafe yang ada di rest area itu, ia sempat mengobrol dengan teman temannya tapi kemudian teman temannya pamit entah kemana,
Ia menarik lengan jaketnya agar bisa menjadi panjang dan menutupi telapak tangannya, ia sedikit menggigil juga, tadinya ia ingin masuk ke dalam bis saja, namun seseorang tiba tiba menyodorkannya secangkir kopi,
"Nih, kedinginan ya pak?" Tanya Arsya sembari tertawa,
"Eheheh, iya" jawab sam terkekeh,
"I-ini buat gue?" Tanya sam ragu ketika hendak mengambil cangkir kopo tersebut,"Iyalah, buat siapa lagi, masa iya buat kucing" canda Arsya,
Sam dibuat berdesir denhan tawa Arsya yang terlihat sangat manis itu,
"Makasih sya, "
"Iya, anggap aja ini balas budi gue, semalem kan lo udah pinjemin bahu lo buat bantal gue" ucapnya sambil duduk di samping Sam,
"Gapapa kali, " ucap sam kemudian meminum kopinya,
"Lo tidur nyenyak ya?" Tanya Sam,"Iyaa sumpah, sampe mimpiin Jesse Lingard, hahah" jawab Arsya yang diakhiri dengan tawanya,
"Yeee, suka MU?"
"Bangett lah, club favorite guee itu" ucap Arsya sambil tersenyum
menaikan kedua alisnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada di atas hujan [SELESAI]
Novela JuvenilDia sempurna, Sesempurna Nada yang slalu ku mainkan, tapi dia tidak ingin kumainkan, melainkan ingin ku jaga, Agar tetap menjadi 'Nada' yang sempurna, . . . Saat hujan sore itu, saat gemericiknya berpadu dengan alunan musik yang dia mainkan, mela...