Bagian 21💐

509 21 1
                                    


Haruskah aku meragukan?
Katamu yang tidak akan pernah beranjak pergi








"Samm!" Panggil seorang perempuan dari belakang syam,

"Iya?"

"Emhh, gue mau nanya, kita mau kapan mulai latihan? Bu Felisha udah nanyain tadi" ucapnya,

"Ohh, nanti deh gue mau fokus latihan buat festival"

"Emhh gitu ya, "

"Iyaa"

"Emhh tap-"

"Gue duluan ya, " ucap Sam lalu kemudian beranjak pergi meninggalkan Anitha,

"Kapan sih lo ngerti kalo gue suka sama lo sam" ucap Anitha dengan suara sangat kecil, hampir tidak bisa didengar siapapun.

Sam disanggar musiknya sekarang, sejak pulang sekolah ia langsung menuju sanggarnya, untuk melakukan gladi kotor dengan teman temannya, meskipun mereka sudah sering tampil sempurna, tetap saja mereka harus latihan untuk tampil di Festival Lusa,

"Sekarang sebentar aja latihannya, besok kita gladi bersih, oke" ucap Kang Adit selaku guru mereka,

"Siapp kangg"

"Sok, boleh pada pulang udah sore"

Syam dan teman temannya pun pamit pulang satu persatu, syam mengendarai motornya sedang, lalu lintas cukup padat sore itu, ditambah juga dengan cuaca yang tiba tiba gerimis, Syam menatap seorang gadis yang ada di halte bis, gadis itu seorang diri, Syam tidak memperdulikannya, namun saat syam melewati halte bis itu, Gadis itu berteriak memanggil sam,

"Syaammm!"

Syam memberhentikan motornya, ia kemudian membuka kaca helmnya, untuk melihat siapa sebenarnya gadis itu, gadis itu menghampiri syam,

"Syam, gue boleh nebeng gak?pliss, sekali ini aja" rengeknya,

"Loh biasanya kan lo bawa motor anitha"

Ya, Dia Anitha,

"Motor gue lagi di service jadi terpaksa gue naik angkot, nah tadi gue kesorean abis eskul, jadi gak ada angkot deh"
"Pliss yaa, gue nebeng, sekali ini ajaa, pliss" mohon Anitha sembari menyatukan kedua telapak tangannya, Syam jadi merasa kasihan, ia memutar bola matanya malas,

"Naik" ucapnya,

"Yess, makasih sam" ucap Anitha dengan senyum yang mengembang,

"Cepett"

Setelah Anitha naik ke motor, syam buru buru melajukan motornya ia takut ada teman Arsya yang melihatnya membonceng Anitha, gerimis semakin deras, Syam dan Anitha masih dalam perjalanan, Anitha terlihat bahagia dibalik bahu sam, tentu saja dibonceng oleh orang yang di sukai, sangat membahagiakan, sementara sam bergelut dalam hatinya yang sedari tadi merasa cemas entah karena apa,

Mereka pun sampai dirumah Anitha, hujan turun cukup deras,

"Sam, masuk dulu mending, hujannya deras banget, kalo lo pulang nanti lo sakit,"

Nada di atas hujan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang