Bagian 37🎶 (EXTRA PART)

413 35 3
                                    

10 tahun kemudian…

Seorang pria berdiri di dalam lift sembari merapikan lengan kemejanya yang berwarna biru navy, jas berwarna hitamnya ia sampirkan di bahu kanannya hingga beberapa saat kemudian ia pakai,

heh lo dimana ogeb?! Ini udah mau mulai rapatnya sianjir”

“ck! Iya ini gue di lift elah”

buruan lo, 10 menit gak nyampe gue jamin perusahaan gue gak bakalan kerja sama sama perusahaan lo”

“elah kampret lo”

heh jangan gitu sam-“

Tut

Pria itu mematikan sepihak sambungan telepon dari salah satu kolega bisnisnya, yang menelponnya tadi adalah pemilik saham yang akan meeting dengannya hari ini,

Ting

Pintu lift terbuka, ia melangkah keluar dengan pasang mata yang sudah mulai tertuju padanya, selalu seperti ini memang, banyak sekali karyawatinya yang selalu menatapnya dengan tatapan kagum, bagaimana tidak, CEO perusahaan mereka itu seorang laki-laki muda berusia 27 tahun, belum lagi wajahnya yang tampan dengan tubuhnya yang tinggi tegap, tatapan dinginnya itu seolah menjadi daya Tarik tersendiri.

“pak, yang lain sudah menunggu di ruangan, ini berkas yang bapak butuhkan untuk meeting nanti” ucap seorang perempuan cantik dengan rambut berwarna coklat yang dibawahnya ia buat bergelombang, tubuhnya ideal dengan kulitnya yang putih, hidung mancung dan mata bulat, ia terlihat anggun menggunakan kemeja putih yang dibalut jas hitam juga rok span diatas lutut. Itu sekertarisnya.

“hmhh” pria itu hanya menjawab dengan dehaman kemudian memasuki ruang meeting yang sudah diisi oleh beberapa orang berpakaian formal sepertinya.

Satu jam kemudian meeting selesai, seperti biasa pria itu selalu dengan mudah mendapatkan proyek besar yang sangat menguntungkan bagi perusahaannya,

Syam Aleandra Wijaya, murid yang sering  bolos saat SMA dulu kini menjelma menjadi seorang pengusaha sukses termuda,  ia bahkan sudah memilik banyak perusahaan diluar kota, bahkan gelar Mr.Billionare pun kini tersemat dinamanya. Ia tersenyum senang sembari menatap dokumen didepannya,

“kita makan siang, sam” ucap sekretaris sekaligus sahabatnya itu,

Sam menoleh ke perempuan itu, sembari tersenyum hangat, senyum yang hanya ia berikan pada orang-orang terdekatnya selama 10 tahun terakhir.

“tidak sopan kamu memanggil saya dengan nama” ucapnya sok tegas,

Perempuan itu mendelik malas “alah biasa juga kaya gini kalo gak ada siapa-siapa” sam terkekeh,

“becandaa jess, yaudah yuk kita makan” ucapnya sembari merangkul perempuan itu.

Mereka makan disebuah restoran yang tak jauh dari area kantor, Syam tidak ingin meninggalkan pekerjaannya terlalu lama,

“syam” panggil perempuan itu pada syam yang masih asik dengan ipadnya itu, disaat seperti ini ia masih melakukan pekerjaan,

“hmhh” jawabnya tanpa menoleh

“makan dulu ih, lo kerjanya nanti aja napa”

“bentar ini penting” jawab sam singkat, Jessica mendelik malas,

atasannya itu selalu seperti ini, entah kenapa ia menjadi seseorang yang gila kerja sampai-sampai ia sering melupakan jam makannya kalau saja tidak dirinya ingatkan. Setelah satu jam mereka selesai dengan makan siang mereka kemudian kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan,

Nada di atas hujan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang