Jangan lupa tekan bintang :)
Dia sempurna, Seperti Nada yang selalu kumainkan dengan sempurna
-Syam Aleandra-
.
.
.
.Pukul 06.40 Arsya sudah ada di sekolahnya, hari ini hari senin dan dia tidak mau terlambat upacara, Ia tidak mau jika harus baris di depan seluruh siswa karena melanggar,
Ia berjalan sendiri memasuki gerbang sambil memegang Topi upacaranya,
"Pagi syaa" sapa Sam, yang kemudian mensejajarkan langkahnya dengan Arsya,
"Eh, pagi sam" sapa Arsya ramah,
"Suka berangkat jam segini?"
"Emhh, iyaa, elo, tumben gak telat" Goda Arsya,
"Eheheh, kan setiap orang bisa berubah ya kan?" Tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum
"Iyaa, bagus kok" jawab Arsya,
Mereka melewati ruang BP kebetulan guru BP ada di depan ruangan,
"Pagi bu " sapa Sam sambil menyalami Bu Nuri,diikuti Arsya, Bu Nuri guru BP yang terkenal dengan siraman rohaninya yang panjang lebar itu,
"Pagi, tumben kamu Sam, gak telat"
"Yeeh, ibu saya telat di omelin, gak telat diledekin, saya salah terus deh dimata ibu" ucap sam dengan nada memelas,
"Ya bukan gitu cuman aneh aja"
"Iya deh, Asal ibu bahagia" ucapnya dibuat tegar,
"Tapi ibu tau gak? Kenapa saya gak telat sekarang" Ucap Sam,"Kenapa emang?" Tanya Bu Nuri,
"Biar bisa ke kelas bareng dia bu" jawab Sam sambil Tersenyum dan melirik Arsya,
Arsya mengerutkan dahinya heran,
"Tau ah ibu pusing, sya hati hati kamu sama cowok model dia, ntar kena PHP loh" ucap Bu Nuri pada Arsya, Arsya hanya tersenyum dan mengangguk,
"Yehh,emang saya pernah PHP.in ibu? " tanya Sam polos,
"Ya enggaklah"
"Terus tau darimana saya suka PHP?"
"Kata anak anak sih,"
"Baru katanya bu, nih ya kita itu belum bisa menjudge orang itu kalo kita gak liat sendiri kelakuannya" tutur Sam pada Bu Nuri,
Arsya menggeleng heran, bagaimana bisa seorang murid menceramahi guru BP,
"Tau ahh ibu pusing sama kamu Sam, sana masuk kelas,terus ke lapang bentar lagi upacara" ucap Bu Nuri sambil masuk ke ruang BP,
Memanh berdebat dengan murid seperti Sam tidak akan ada habisnya,
Arsya dan Sam hanya terkekeh melihat ekspresi bu Nuri tadi,
Mereka kembali berjalan bersandingan, sesekali Sam membuat lelucon lucu yang membuat Arsya tertawa, yang mengundang tatapan tatapan sinis dan heran dari para siswi, ya, Selama ini Sam tidak pernah berjalan dengan wanita manapun, tapi hari ini ia berjalan dengan seorang wanita, mengobrol bahkan
tertawa gembira,Ziah, yang saat itu melewati mereka berdua, langsung melemparkan tatapan sinis pada Arsya,
"Arsya cepet ke lapang! Ini bagian kelas kamu upacara kan?" Tanya Ziah ketus,

KAMU SEDANG MEMBACA
Nada di atas hujan [SELESAI]
Fiksi RemajaDia sempurna, Sesempurna Nada yang slalu ku mainkan, tapi dia tidak ingin kumainkan, melainkan ingin ku jaga, Agar tetap menjadi 'Nada' yang sempurna, . . . Saat hujan sore itu, saat gemericiknya berpadu dengan alunan musik yang dia mainkan, mela...