Bagian 28💐

448 20 0
                                    

I love my world, and my world is you
.
.
.

- Syam Aleandra -


Syam membuka matanya perlahan, ia melirik sebuah jam yang ada diatas nakas, pukul 05.00, ia membulatkan matanya, belum pernah dia bangun sepagi ini, kepalanya masih sedikit berat, ia kemudian berjalan menuju kamar mandi lalu mengambil wudhu, sebelumnya ia menimpuk adiknya Arsen untuk membangunkannya,

"Anjir si abang giat banget bangunnya, mentang mentang dirumah doi" ucap Arsen,

"Bacot lo ahh! Udah cepet hayu sholat"

"Iyaa iyaa, " , Mereka kemudian melaksanakan sholat shubuh berjamaah,

Pukul 06.15 Syam dan Arsen sudah siap, mereka kemudian bergabung di meja makan dengan Arkan dan Arsya,
"Gimana sam? Mendingan? " tanya Arkan,

"Alhamdulilah kak, "

"Syukur kalo gitu, lo sekarang lomba ya? "

Syam melirik Arsya sekilas, Arsya tertunduk, jujur ia masih merasa sakit,

"Iya kak, "

"Yaudah, lo bareng gue sekarang, gausah bawa motor"

"Loh? Kok? "

"Iyaa, kan gue juga ikut anterin lo kesana"

"Ohh gitu, iya kak, "

Arkan mengangguk, mereka kemudian sarapan, Syam menatap Arsya, Arsya menatap Syam mereka saling melempar senyum,
Selesai sarapan mereka kemudian berangkat sekolah, Arsen berangkat duluan, karena harus menyimpan mobil dulu katanya,

"Maaf" bisik syam,

Arsya tersenyum
"Semangat ya syam, semoga menang" ucap Arsya,

"Aamiin, kalo kamu doain pasti menang lah"

"Haha, bisa aja kamu" , Mereka terkekeh,, kemudian masuk ke mobil, dan menuju sekolah,

Syam mengantar Arsya sampai kelasnya, perasaan bersalah masih menyelimuti pikirannya, sesampainya didepan kelas, Syam menatap Arsya lekat, ia sangat mencintai gadis didepannya ini,

"Maaf ya" ucapnya, kata kata itu yang kini sering terlontar dari mulutnya,

Arsya tersenyum, tangannya terulur merapikan rambut syam yang sedikit berantakan,
"Semangat, aku mau puisi aku bawa berkah buat kalian" ucapnya, memang puisi yang Anitha nyanyikan adalah nanti adalah puisi ciptaan Arsya,

Syam menggengam tangan Arsya,
"Aku akan berusaha, nanti sebutin jangan nama kamu? "

"Gak usahlah, biarin biar kaya anonymous" ucap Arsya,

"Dasar, "
"Yaudah aku berangkat ya"

"Iyaa, hati hati, "

Syam mengangguk,
"Byee syasyaa" ucapnya lebay, Arsya terkekeh

"Byee,, " jawabnya, sembari melambaikan tangan, ia menatap punggung sam, hingga lenyap dari pandangannya,

Nada di atas hujan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang