Setiap cerita pasti ada akhirnya,dan setiap yang pergi pasti ada penggantinya,
.
.
.- Arsya Nada -
Beberapa jam kemudian setelah pesawat berangkat, ada kabar bahwa pesawat rute Indonesia - Jerman terjatuh, keluarga Arsya panik saat itu, Arfan langsung menghubungi bandara untuk memastikan bahwa itu adalah pesawat Samuel, dan ternyata memang itu adalah pesawat yang ditumpangi Samuel, Airin jatuh pingsan, dan Arsya ia menangis sejadi jadinya dalam pelukan Angga yang shock tapi masih berusaha tegar,
Lima jam kemudian, Jenazah Samuel ditemukan, beruntung jenazahnya masih utuh, kondisi Airin sudah agak membaik ia perlahan bisa menerima kepergian putra pertamanya itu, tapi kondisinya berbalik pada Arsya, wajahnya pucat, tatapannya kosong, ia terus menatap kakaknya yang terbaring kaku di depannya, tak ada lagi Samuel yang memeluknya, menjahilinya, tertawa, menyanyikannya lagu jika ia tidak bisa tidur, membelikannya cokelat,
Arfan terus menenangkannya, Angga menenangkan ibunya, Arsya seperti orang kebingungan saat itu, bahkan saat Samuel sudah ditutup oleh tanah,
Arsya menatap papan kayu yang bertuliskan nama 'Samuel Arsya Maharaj Bin Arfan Maharaj' barulah air mata Arsya turun, ia menangis sejadi jadinya, ia memeluk gundukkan tanah yang belum kering itu, kedua orang tuanya dan Angga berusaha menenangkannya tapi Arysa tetap menangis,"Lo jahaattt kakk! Jahat! Kenapa lo tinggalin gue kenapaaa? Katanya lo pengen liat gue sukses, pengen nikahin gue dulu,pengen jagain gue tapi kenapa lo pergi? Kenapa kak kenapa?" Arsya berteriak
Arfan membawa Airin yang pingsan pulang terlebih dahulu, tinggalah Angga dan Arsya disana, Angga ikut terisak,
Sebuah bayangan muncul disana,
"Bego lo pada, cengeng anjir" ucapnya,
Angga dan Arsya menoleh,"Kak sam," ucap Arsya lirih,
Samuel tersenyum,
"Kalian jangan sedih, ini udah takdir dari Allah, gue emang harus pergi, gue tetep jagain kalian kok dari sini, " ucap Samuel lembut,"Jahat lo kak" pekik Arsya, Samuel.tersenyum,
"Setiap cerita akan ada akhirnya, dan setiap yang pergi pasti ada penggantinya, gue gak kemana kemana kok, gue ada dihati kalian, selamanya, kita kan sodara ya gak? "Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya,"Udah gak usah nangis, dengerin aja nasehat gue, terus laksanain oke? Gue bahagia disana, banyak cewek" ucapnya terkekeh,
"Bego lo kak!" Pekik Angga dan Arsya,
"Hehe, udah ya, gue sayang kalian, Arsya, janji yaa sama kakak Sam jangan nangis, suatu saat pasti ada pengganti kakak di hidup kamu, kakak sam saaaayaaanggg banget sama Kamu, sama si Angga juga da, kalem, Jaga diri kalian ya, kakak pergi dulu daaahhh" ucap Samuel sembari melambaikan tangan, kemudian hilang
Arsya dan Angga diam, ya itu samuel, mereka melihat Samuel untuk terakhir kalinya, Arsya memeluk nisan Samuel kemudian memgecupnya beberapa kali,
"Arsya sayang Sam" lirihnya,
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada di atas hujan [SELESAI]
TeenfikceDia sempurna, Sesempurna Nada yang slalu ku mainkan, tapi dia tidak ingin kumainkan, melainkan ingin ku jaga, Agar tetap menjadi 'Nada' yang sempurna, . . . Saat hujan sore itu, saat gemericiknya berpadu dengan alunan musik yang dia mainkan, mela...