Bagian 18💐

584 26 0
                                        


Arsya sampai dikamarnya yang terletak di lantai dua, nafasnya terengah berjalan dengan kaki pincang seperti itu cukup melelahkan, ia berjalan menuju kamarnya, saat ia membuka knop pintunya, tanpa sengaja ia melihat sebuah bayangan dan suara dari kamar tamu disebelahnya,

"Lah, ada siapa?" Gumamnya,
"Liat ah,," Arsya perlahan berjalan menuju kamar tersebut, ada seorang Laki laki disana, tapi Arsya tidak bisa melihat Laki laki itu dengan jelas karena posisinya membelakangi Arsya, tapi ia merasa familiar dengan postur tubuh laki laki itu,

"Kok kek kenal ya"

Tok..tok..tok

"Permisi, " ucap Arsya, Si Laki laki pun menoleh, kemudian tersenyum,

"Lohh"
"Kak Arkan" ucap Arsya,

"Hei sya, " jawabnya,

"Sejak kapan kakak kesini?"

"Tadi, bareng sama tante Airin sama Om Arfan" jawabnya ramah,

"Ohhh gituu"

Dia Arkan Muhammad, Sepupu Arsya, yang juga bersekolah di SMAN Nusantra kelas 12 Ips 1,

"Arsya, " panggil Airin,

"Eh, iya bu?" Jawab Arsya, Airin tersenyum kemudian menghampiri Arsya dan Arkan ,

"Arkan akan tinggal disini selama tante Ilona pergi ke Australia buat urusin bisnisnya, " ucap Airin.

"Oooh gitu, wii bagus dong, jadi aku gak kesepian ya, kalo bangga kuliah" kekeh Arsya,

Arkan tersenyum,
"Gak apa apa ni sya?" Tanya Arkan,

"Ya gak apa apa lah, seneng malah kakak disini, "

"Iya nanti kalian bisa berangkat sekolah bareng kan?" Tanya Airin

"Bisa tante, bisa banget hehe" jawab Arkan, Arsya mengangguk cepat,

"Yaudah, kan, kalo udah selesai beresin baju bajunya, turun ya kita makan malam bareng, kamu juga sya, sana mandi terua ganti baju, kita makan malem bareng"

"Okee buu, yaudah Arsya ke kamar ya bu, kak" ucap Arsya, kemudian berjalan menuju kamarnya,

"Yaudah kan, tante turun ya, "

"Iya tante, " Jawab Arkan,

Semua orang berkumpul di meja makan, sebuah kehangatan yang sulit ditemukan di keluarganya ini menurut Arsya, dimana Airin, Arfan, Angga dan dirinya makan bersama biasanya kursi samuel kosong, tapi kini Arkan mengisinya, Arsya tersenyum senang sejak tadi, melihat keluarganya yang terlihat kumplit itu,

"Senyam senyum mulu adik kamu tuh ga, kenapa?" Tanya Arfan pada Angga,
Arsya yang tersadar langsung terkekeh malu,

"Paling mikirin si sam" celetuk Angga,

Arsya menimpuk kakaknya dengan tissu yang ia gulungkan,

"Paan si so tau"

"Wihh gak sopan lo"
"Kan liat kan, gak sopan tuh, point sana, lo kan ketua MPK di sekolah" adu Angga,

"Si onta malah ngadu" gerutu Arsya,

Arkan terkekeh, "gak bisa lah kak, ini kan di rumah bukan disekolah"

"Denger lo! Puass" ucap Arsya dengan ekspresi kemenangan,

"Udahh udah, kalian ini berantem.mulu" lerai Arfan,

"Si bangga tuh, "

"Nenek lampirnya pa"

"Elu hulk maen nyalahin"

Nada di atas hujan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang