DELAPAN

365 20 2
                                    

Asyilaa keluar dari toilet. Dia sedikit merapikan hoodie Alfarro yang ia gunakan untuk menutupi bagian belakangnya. Selesai. Asyilaa mengalihkan pandangannya. Dia melihat Alfarro dan Agil yang saling berhadapan. Menyiratkan kebencian satu sama lain.

"Kak, Agil?" panggil Asyilaa. Agil dan Alfarro menoleh ke arah Asyilaa. "Ngapain?" tanya Asyilaa.

"Kata Anaya, lo nangis tadi?" tanya Agil.

"Eh? Aku gak-" ucapan Asyilaa terhenti karena Alfarro menarik tangannya.

"Ayo." kata Alfarro mengajak Asyilaa segera pergi dari hadapan Agil. Mau tidak mau Asyilaa mengikuti Alfarro.

"Kak, Agil. Duluan ya." pamit Asyilaa sebelum pergi.

Pergi dari hadapan Agil. Itu yang harus Alfarro lakukan saat ini. Dia tidak akan membiarkan Asyilaa kenal atau dekat dengan cowok brengsek itu. Alfarro terus menarik tangan Asyilaa hingga Asyilaa melepaskan tangannya dari tangan Alfarro.

"Lo kenapa sih?"

Alfarro berbalik menghadap Asyilaa, "lo, jangan deket-deket Agil." kata Alfarro memperingatkan.

"Kak Agil. Yang sopan sama kakak kelas." cibir Asyilaa.

"Gaurus," kata Alfarro cuek. "Pokoknya lo jangan deket-deket sama Agil."

"Kenapa? Kak Agil ganteng." kata Asyilaa.

"Masih gantengan gue." realita.

"Kak Agil pinter."

"Masih pinteran gue." emang kenyataan.

"Kak Agil jago basket."

"Gue jago futsal. Dan lo gak suka cowok basket, lo lebih suka futsal."

"Tapi gue suka sama Kak Agil." kata Asyilaa.

Alfarro diam. Bagaimana caranya memberi tahu Asyilaa tentang Agil?

"Lo jangan deket-deket Agil." kata Alfarro lagi.

"Ck, kenapa?" Asyilaa bingung dengan maksud Alfarro. Dia tidak mengerti.

"Intinya, kalo lo gak mau sakit hati. Jangan deket-deket Agil." ucap Alfarro.

Asyilaa menghembuskan nafasnya frustasi. Alfarro terlalu bertele-tele. Tinggal jelaskan Alasannya kenapa aja susah sekali.

"Ya udah, jelasin kenapa biar gue gak sakit hati," kata Asyilaa. "Lo, suka ya? Kalo gue sakit hati?"

Alfarro menghembuskan nafasnya, "biarin deh lo sakit hati." kata Alfarro.

"Ih, kok gitu? Jahat banget." cibir Asyilaa.

"Iya lah. Biar lo gak gampang ngomong suka sama orang." Alfarro mendorong pelan jidat Asyilaa dengan telunjuknya, kemudian  meninggalkan Asyilaa yang masih diam ditempat.

Asyilaa mengejar Alfarro yang sudah jauh dari tempatnya berdiri. Ia mensejajarkan langkahnya tepat di sebelah Alfarro.

"Lo, mau kemana?" tanya Asyilaa yang masih terus berjalan.

"Kelas lah. Pelajaran Bahasa Indonesia. Gue gak mau bolos." kata Alfarro.

Asyilaa menganggukkan kepalanya. Mereka beriringan berjalan menuju kelas. Dengan diiringi saling nyolot dan sesekali Asyilaa memukul pundak Alfarro kalau Alfarro mengejek Asyilaa dan Asyilaa yang kehabisan kata-kata untuk membalas Alfarro.

Mereka sudah sampai di depan kelas. Tapi, mereka tidak melihat Bu Retno-guru Bahasa Indonesia.

"Wah, pengantin baru dari mana nih?" goda Andre saat melihat Alfarro dan Asyilaa memasuki kelas.

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang