Asyilaa dan Agil saat ini tengah duduk di salah satu resto yang ada di dalam mall. Setelah menonton bioskop, Agil merasa lapar. Jadilah ia mengajak Asyilaa ke salah satu resto favoritnya yang ada di mall ini.
Resto ini menyajikan berbagai macam menu kepiting. Seperti biasa, Agil memesan bakmi kepiting kesukaannya. Sedangkan Asyilaa hanya memesan es lemon tea. Asyilaa tidak bisa makan kepiting. Dia alergi.
Asyilaa tampak cantik saat ini. Gadis itu memakai tunik sebawah lutut bewarna putih gading. Rambutnya dibiarkan tergerai indah dengan bando bewarna putih yang membuatnya terlihat manis. Juga flatsoes putih dan tas selempang putihnya yang bersih.
Entah lah. Asyilaa hanya ingin terlihat manis dan cantik di mata Agil.
Sebenarnya tadi ada sedikit kendala saat akan menaiki motor Agil. Asyilaa bingung gimana naiknya? Karena tuniknya pendek, menurut Asyilaa. Rasanya Asyilaa mau ganti baju saja tadi. Tapi akhirnya Agil membantu Asyilaa dan meminjami jaket armynya pada Asyilaa, untuk menutupi pahanya.
Huftt... ini yang membuat Asyilaa lebih suka matic. Karena gak ribet.
Asyilaa memandangi Agil yang sedang berkutik dengan hapenya. Tampak Agil tersenyum tipis sembari melihat hape. Cowok di depannya ini keren sekali.
Agil mendongak karena merasa ada yang memandanginya. Matanya langsung bertemu dengan mata bulat Asyilaa yang terkejut. Asyilaa langsung mengalihkan pandangannya, gadis itu salah tingkah.
Agil tersenyum miring. Lucu juga Asyilaa kalau salting, pikir cowok itu. Jika dilihat-lihat, Asyilaa ini cantik sekali. Dia juga tipikal gadis yang ramah dan mau berteman dengan siapa saja. Asyilaa juga cukup pandai. Pantas banyak cowok yang suka padanya.
Agil menggelengkan kepala. Mikir apa dia barusan?!
"Bener gak pesen makan?" Tanya Agil.
Asyilaa menggeleng, "iya, tadi sebelum berangkat aku disuruh makan dulu sama Bunda. Jadi masih kenyang." Asyilaa tidak berbohong. Amel menyuruhnya makan dulu tadi sebelum berangkat.
Agil mengangguk, "lain kali jangan makan dulu ya?"
Alis Asyilaa bertautan, "kenapa?"
"Biar bisa makan bareng sama gue."
Rasanya Asyilaa seperti terkena sengatan listrik. Tatapan intens dan senyum Agil membuatnya salah tingkah. Gadis itu kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Sementara Agil tersenyum miring. Ternyata sangat mudah membuat gadis ini jatuh ke tangannya, pikir cowok itu.
'Adek lo gemesin banget sih, Ga?' Batin cowok itu.
Agil menggelengkan kepala, tersadar dengan apa yang dia pikirkan.
Tak lama kemudian, pesanan mereka datang.
"Makan dulu ya?" Ucap Agil menawari Asyilaa.
Asyilaa yang tengah menggigit sedotan hanya mengangguk.
Mimpi apa coba Asyilaa semalam? Dia bisa puas diam-diam memandangi wajah ganteng Agil yang tengah makan.
Sadar ada yang menatapnya Agil mendongak. Matanya langsung bertemu dengan mata bulat Asyilaa.
Sumpah demi apapun Agil tidak bisa bohong kali ini.
Asyilaa cantik!
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIRA
Teen FictionSemua berawal dari panggilan nama. Alfarro Aditama yang tidak suka bila dirinya dipanggil 'Adi' Asyilaa Nadira yang tidak suka bila dirinya dipanggil 'Ira' Setiap hari, ada saja yang mereka ributkan. Hal-hal kecil yang dibesar besarkan. Intinya, Asy...