SEMBILAN BELAS

226 12 1
                                    

"Alfarro!"

Alfarro terkejut setengah mati saat ada yang memanggil namanya. Cowok itu kemudian menoleh. Terlihat Anya melambai riang. Gadis itu berjalan menuju arahnya.

"Loh ada kak Agil juga?" Heran Anya yang melihat Agil tak jauh darinya.

Merasa namanya dipanggil, Agil membalikkan badannya. Dia terkejut dengan semua yang dilihatnya.

"Lo ngapain ke sini?" Tanya Asyilaa yang menatap Alfarro lurus.

"Lo nanya gue?" Alfarro malah balik bertanya.

"Ck ya iya lah!"

Alfarro mengusap hidungnya yang gatal, "main. Sama mereka." Alfarro menoleh pada Anaya dan Andre yang ada di sebelahnya. Tapi tidak ada. Alfarro kemudian membalikkan badan, mencari dua remaja menyebalkan itu. Ternyata mereka berdua sedang bermain balapan kali ini.

Pindah tempat ternyata. Kenapa tidak bilang Alfarro dulu sih?!

"Sama siapa?" Tanya Alfarro pada Anya.

"Ha? Oh sama temen. Dia lagi antre jamur krispi hehe."

"Biasaan lo ya, dari dulu suka jamur. Gak berubah." Cibir Alfarro.

"Masih inget ae?"

"Gak pernah lupa gue mah." Jawab Alfarro santai.

"Lo ngukutin gue ya?" tuding Asyilaa yang sedaritadi merasa dicueki Alfarro.

Agil tersenyum miring. Menyilangkan tangannya di depan dada. Melihat Alfarro dengan tatapan mata tak terbaca.

Anak kecil ini mau main-main ternyata.

Alfarro menoleh, sepenuhnya melihat Asyilaa. Melihat penampilan gadis itu, ia merenyit tidak suka. Kenapa Asyilaa jadi sok imut seperti ini?

"Sok imut lo."

Anya membulatkan matanya. Tak percaya dengan apa yang barusan Alfarro katakan. Jelas itu bukan jawaban. Melainkan pernyataan. Anya yang baru sadar jadi mengerutkan dahi. Alfarro pacar Asyilaa bukan? Kok pergi sama Agil?

"Bukannya lo pacaran sama Farro ya? Kok pergi sama kak Agil?" Mulut Anya sudah gatal ingin bertanya.

"Dia lagi selingkuh, Nya. Biarin aja." Kata Alfarro santai.

Anya merenyit, tidak paham dengan situasi saat ini. Asyilaa selingkuh sama Agil? Alfarro lagi mergokin Asyilaa selingkuh, tapi cewek itu biasa saja. Agil juga tenang-tenang saja. Tidak ada muka-muka gelisah karena terciduk di sini.

Gimana sih?

Ah, Anya sadar satu hal, dia sedikit tidak terima.

"Lo waktu itu marah dan mutusin gue saat tau gue ciuman sama kakak kelas. Kenapa Asyilaa selingkuh lo gak putusin dia juga?" Katanya tak terima.

"Kalo itu gue udah tau dari lama kali. Jauh sebelum itu."

Agil jengah. Kenapa dia berada di situasi seperti ini? Menonton drama yang gak jelas ini. Ponsel Agil bergetar. Cowok itu mengangkat telpon dari temannya.

Asyilaa kini menyilangkan tangannya di depan dada. Dia juga ingin tahu sebenarnya. Tahu dari mana Alfarro? Sumpah bukan Asyilaa yang memberi tahu.

"Ayo pulang."

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang