"Bun, aku ke mini market dulu, ya?" kata Asyilaa sambil mengikat rambutnya menjadi satu.
Asyilaa menuruni tangga dan menemui Amel-Bunda Asyilaa yang saat ini berada di dapur mencuci piring bekas makan malam tadi.
Malam ini Asyilaa ingin membeli es krim di mini market dekat komplek perumahan Asyilaa yang terletak di depan taman. Semua ini gara-gara Abangnya-Angga yang saat ini sedang kuliah di Negeri Kangguru. Angga mengajak Asyilaa video call tadi. Dan saat itu Angga sedang memakan es krim. Dia terus mengiming imingi Asyilaa. Angga tahu kelemahan Asyilaa. Asyilaa tidak tahan jika melihat es krim di depannya. Dan dengan tampang bodohnya Asyilaa berkata.
"Minta, Bang." kata Asyilaa yang pandangannya tak lepas dari es krim di tangan Angga.
Angga tertawa melihat kebodohan adiknya itu, "mau? Sini." kata Angga kembali mengiming imingi Asyilaa.
Menyebalkan memang.
"Ke mini market? Hm, Bunda titip sarden boleh?" Tanya Amel.
Asyilaa menganggukkan kepalanya, "yaudah, Asyilaa berangkat. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam, langsung pulang nak." kata Amel.
"Iya, Bunda."
*****
Asyilaa berjalan melewati jalan sekitar komplek perumahan yang sepi. Padahal masih jam setengah tujuh malam. Tapi tenang, Asyilaa bukan tipe cewek yang penakut.
Tak lama setelah itu, sampailah Asyilaa di mini market yang ia tuju. Langsung saja ia mengambil keranjang dan langsung pergi ke tempat deretan sarden dan makanan kaleng lainnya. Karena, Asyilaa takut lupa titipan Amel.
Saat memilih sarden, Asyilaa merasakan bahunya menempel dengan bahu seseorang. Asyilaa menoleh ke arah samping. Dilihatnya cowok yang lebih tinggi darinya, cowok yang kemarin minta uang ongkir. Siapa lagi kalau bukan. Alfarro Aditama.
"Apa?!" ketus mereka serempak, setelah terjadi tatapan sengit diantara keduanya.
"Ngapain, lo ketempat sarden? Berubah profesi jadi koki?" tanya Alfarro.
"Maksud, lo?" Asyilaa balik bertanya, karena ia tidak paham apa yang dikatakan Alfarro.
"Ya, kan kemarin lo ngepel. Otomatis lo jadi cleaning service. Tapi sekarang ke tempat sarden, mau pindah profesi jadi koki?"
Menyebalkan! Sungguh.
"Apasih, lo?! Ngapain lo ada di depan, gue? Udah bagus tadi gak sekolah. Jadi gue gak perlu ketemu sama, lo!"
Ya, memang tadi Alfarro tidak datang ke sekolah. Tanpa keterangan. Tidak biasanya Alfarro seperti ini. Dia itu termasuk murid yang rajin ke sekolah. Meskipun terkadang sering bolos saat jam pelajaran yang tidak ia suka.
"Bilang aja. Gue, kangen sama lo." kata Alfarro dengan pandangan matanya terarah ke sarden.
"Iya! Kangen banget gue sama, lo!" ketus Asyilaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIRA
Novela JuvenilSemua berawal dari panggilan nama. Alfarro Aditama yang tidak suka bila dirinya dipanggil 'Adi' Asyilaa Nadira yang tidak suka bila dirinya dipanggil 'Ira' Setiap hari, ada saja yang mereka ributkan. Hal-hal kecil yang dibesar besarkan. Intinya, Asy...