Rabu, 01 Februari 2017.
Hari pertama mulainya sebuah hubungan antara dua insan manusia.
Sama seperti sebelumnya, jika sedang berada dalam lingkungan sekolah, kedua nya tampak biasa saja. Seperti teman biasa yang tak mempunyai hubungan spesial.
Ana berjalan melewati Dirga yang sedang duduk di depan kelas bersama Aldy, ia hanya tersenyum tipis. Karena ia paham, ia tak mau membuat Dirga seperti Rafa yang di jauhi Aldy hanya karena dirinya.
Saat Ana masuk ke dalam kelas, ia melihat Rafa bersama Dika, Aden, juga Agus. Ana merasa iba pada Rafa, yang biasanya bertiga bareng Aldy dan Dirga, kini ia harus di jauhi oleh kedua sahabatnya, karena kesalahpahaman. Tetapi Ana juga tak tahu harus mulai dari mana menjelaskan semuanya pada Aldy.
"Bengong aja lo. Kesambet baru tau rasa." ujar Lisa sembari menoyor kepala Ana.
"Sakit Lis, apaan dah." jawab Ana dengan cemberut.
"Mikirin apaan sih?!" tanya Lisa kepo melihat Ana yang sedari masuk kelas sudah melamun.
"Mikirin pacar gue. Kenapa?!"
"Lo punya pacar, Na? Ada yang mau sama lo? hahaha." tanyanya dengan tertawa.
"Ya ada lah. Emang lo, jomblo abadi ngenes lagi." balas Ana sarkastik.
"Emang siapa, kepo nih gue."
Sebelum menjawab, gadis itu sempat berpikir ulang untuk membicarakan hubungannya dengan Dirga atau tidak. Tapi baginya tak masalah, toh Lisa juga suka menceritakan apa yang di alami nya pada Ana yang tak diketahui banyak orang.
"Deketan sini." ujar Ana menyuruh Lisa untuk sedikit lebih dekat dengannya. "Tapi jangan ember!" imbuhnya memperingati.
"Iya buruan."
"Gue semalem jadian sama Dirga." ujar Ana berbisik. Lisa terbatuk mendengar pernyataan Ana.
"Pantes Dirga gak pernah ikut ngebully lo juga, Na. Dia suka sama lo."
"Orang yang gue suka ternyata suka sama sahabat gue sendiri." batin Lisa yang mendadak kecewa.
Ana yang melihat raut muka Lisa merasa bingung. Kenapa temannya ini seperti tidak begitu senang mendengar ucapannya barusan. "Lo kok keliatan gak senang gitu, Lis?" tanya Ana.
"Ee.. eeh... kata siapa? Kalo sahabat gue seneng kan gue juga harus ikut seneng."
"Tapi maaf Na. Kali ini gue harus bohong. Gue nyesek." lanjutnya bermonolog.
🍒
Guru sedang mengadakan rapat besar-besaran tetapi murid belum di perbolehkan untuk pulang karena waktu masih menunjukan pukul sembilan pagi. Kemungkinan sesudah jam istirahat mereka baru di perbolehkan.
Di pinggir lapangan terdapat dua laki-laki sedang duduk dengan keheningan yang menyelimuti kedua nya.
Dirga merasa bosan dengan suasana seperti ini mencoba meminjam ponsel milik Aldy, berniat main permainan. Karena di antara mereka bertiga yang amat menyukai games hanyalah Aldy. Dan ponsel miliknya sudah seperti gudangnya permainan.
"Al pinjam hape lo dong."
"Buat apa?" tanya Aldy tanpa menoleh ke arah Dirga.
"Biasa. Main." jawab Dirga.
Aldy mengeluarkan ponsel dari saku celananya memberikan pada Dirga. Tak sengaja Dirga mengklik pesan, karena posisi pesan berada di sebelah aplikasi yang ingin Dirga buka.
Menampilkan room chat yang tak begitu banyak terdapat pesan dari adalah hal wajar bagi Dirga. Seperti yang diketahui nya Aldy sangat jarang sekali menggunakan aplikasi tersebut. Bahkan ia juga tak mempunyai media sosial. Bagi Aldy, aplikasi seperti itu hanya memenuhi memori ponselnya saja.
Dirga sadar aplikasi pesan menjadi salah-satu aplikasi dengan rana privasi yang tak boleh sembarang orang membukanya. Tetapi rasa penasarannya tetap mengiring jari tangannya menggeser ke bawah dan membaca satu persatu nama yang tertera di sana.
Menit selanjutnya Dirga memasang muka kaget saat membaca sebuah nama yang terletak di bagian bawah: Ana.S.
"Ana S? Ana Septiana?" tanyanya dalam hati.
Tetapi apa alasan Aldy menyimpan nomor pacarnya dan mengirimkan pesan pada gadis itu. Seperti yang diketahuinya ia sangat membenci Ana. Ini membuat rasa penasaran Dirga bertambah.
Tanpa pikir panjang langsung saja ia membuka kolom pesan tersebut. Dirga membaca semuanya, dari atas sampai akhir percakapan termasuk subjek yang belum di kirimkan Aldy.
Isi subjek tersebut adalah 'Aku menyukaimu.'
"Liat apaan lo?!" tanya Aldy yang membuat Dirga kegelagapan langsung menekan tombol bulat di tengah. "Ah enggak, cuma liat-liat game doang. Ternyata semuanya udah pernah gue mainin ya, nih gak jad." ujarnya dengan sesantai mungkin.
"Oke, gue bakal ikhlasin buat lo."
🍒
Sesuai janji guru pada seluruh murid SMA Rajawali, sehabis jam istirahat mereka baru di perbolehkan untuk pulang.
Setelah hampir lima belas menit Ana menunggu Dirga sesuai ucapan Dirga semalam, yang ingin mengajaknya untuk pulang bareng. Ana berdiri sendirian di sebelah motor besar berwarna merah milik Dirga, sembari mencoba menghubungi laki-laki itu. "Gak aktif terus ih." gumam Ana kesal.
"Kemana coba tuh anak, di tungguin dari tadi gak datang-datang. Jangan-jangan Dirga lupa kali ya." Saat hendak ingin mengirimi chat kembali untuk Dirga, terdengar suara orang tertawa. Sontak saja Ana mendongakkan kepala, mendapati seorang laki-laki dan perempuan yang sama-sama tertawa lepas.
Ana mencoba menghilangkan pikiran buruknya. Toh mereka kan juga satu kelas, sama seperti dirinya. Wajar saka jika terlihat dekat seperti itu. Keduanya sudah berdiri tepat i depan Ana. Lisa bertanya, "nunggu siapa, Na?"
"Nunggu Dirga." jawab Ana menoleh pada Dirga.
"Dirga jadi kan kita pulang bareng?" sambungnya dengan bertanya.
Dirga mengernyitkan dahinya, "Pulang bareng? Sorry tapi gue udah janji pulang bareng Lisa, Na."
Janji? Kapan?
Ana merasakan sebuah kekecewaan dalam hatinya. Padahal sudah jelas semalam laki-laki itu mengajaknya untuk pulang bareng. Tapi hari ini secara tiba-tiba tanpa rasa bersalah, ia membatalkan dengan raut muka yang seolah bingung dengan ucapan Ana.
Ana tersenyum berusaha mengtegarkan perasaannya. "Oh gitu ya. Ya udah gue duluan. Kalian berdua hati-hati."
"Iya Ana, kita bakal hati-hati kok. Ya kan, Ga." ucap Lisa ikut tersenyum sembari menoleh pada Dirga yang juga tersenyum mengiyakan...
🍒🍒

KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga (Completed)
Novela Juvenil'karena gengsi, mengalahkan semuanya.' -----------------------------•••----------------------------- • Dirga Saputra, salah-satu murid di SMA Rajawali yang terkenal suka membully dengan kedua temannya: Aldy dan Rafa. Meski begitu, hanya Dirga lah ya...