"Kayaknya mama kamu gak suka sama aku." ujar Lisa.
"Kalian kan baru kenal, wajar aja mama kayak gitu sama kamu, Lis."
"Tapi mama kamu selalu Ana, Ana terus. Risih tau gak!" balasnya dengan kesal, "kamu jauhi Ana ya. Kalo bisa juga jauhi tuh teman kamu."
Dirga menoleh ke gadis yang berjalan di sebelahnya ini. Tampak berpikir sejenak, temannya yang mana yang diminta Lisa untuk dijauhinya.
"Siapa?"
"Ih kamu tuh ya. Aldy yang harus kamu jauhi. Aku gak suka sama dia!"
"Gue gak bisa ngejauhin dia. Karena kita udah sahabatan dari lama bahkan sebelum aku kenal kamu." balas Dirga yang sedikit menohok.
Gadis dengan bandana berwarna pink memicingkan matanya. Meski ia sudah menebak permintaan nya itu akan ditolak oleh pacarnya. Tapi tetap saja, raut muka kesal nya tak bisa di sembunyikan. Sedang Dirga seperti tak peduli dan tetap berjalan lurus ke depan.
"Kita lihat aja, pasti ada saat nya lo bakal ngejauh dari Aldy tanpa gue suruh."
Lisa mengejar Aldy yang sudah berjalan jauh di depan sana.
"Aku minta maaf ya. Aku sadar, aku udah kelewatan banget sama kamu." ucapnya ketika berhasil menyamai langkahnya dengan Dirga seraya menyender di lengan laki-laki itu.
Dirga tak merespon. Gadis itupun melanjutkan ucapannya, "aku ngerti, kalian udah sahabatan dari lama. Aku minta maaf ya, Ga. Aku nyesel ngomong kayak tadi."
"Tapi boleh gak, aku minta satu permintaan." lanjutnya.
Dirga menoleh, "apa?"
"Jauhin Ana ya." Dirga sontak menjauhkan kepala Lisa dari bahunya. "Kenapa?" tanya Dirga.
"Ya demi hubungan kita. Aku gak mau kamu di rebut sama si kampungan itu."
"Usahain ya, Ga. Demi aku. Demi hubungan kita." lanjutnya.
"Dirga kamu dengar aku kan?!" ujar Lisa lagi karena tak mendapatkan respon.
"Apa?" tanya Dirga singkat di tengah lamunannya. Lisa berdecak kesal mendengar pertanyaan bodoh dari kekasihnya itu.
"Ck! jauhin Ana atau kita putus!"
Ingin sekali rasanya Dirga menyetujui ancaman Lisa. Tetapi ia kembali teringat rencana nya untuk mendekatkan Aldy pada Ana belum selesai. Itu artinya, ia harus lebih bersabar untuk menghadapi wanita gila disampingnya ini.
"Gak mungkin juga kan aku mau dekat sama dia. Bikin malu!" Alibi Dirga membuat Lisa tersenyum puas.
"I love you Dirga." ujar Lisa dengan suara yang menurut Dirga itu sangat menjijikan di telinganya.
"I love you too sayang." balasnya dengan membelai rambut Lisa. Terpaksa!
🍒
Seperti lagu yang sengaja di putar berulang-ulang seperti itu lah kejadian pagi tadi yang terus-terusan memenuhi otak Ana tanpa henti.
"Hei..." cicitnya yang membuat Ana mendongakkan kepala menghadap Aldy.
"Kenapa?"
"Gak ke kantin?" tanya Aldy dengan lembut.
Laki-laki yang sedang berdiri di samping kanan gadis ini mencoba untuk merubah sikapnya pada Ana. Pun sedikit mencoba menyembuhkan luka hati gadis itu. Ia menyadari Ana sedikit berubah menjadi lebih pendiam semenjak Dirga memiliki hubungan spesial dengan Lisa.
"Gue gak lapar, Al." jawab Ana seperti biasa dengan suaranya yang lembut.
Aldy terkekeh mendengar jawaban Ana. Ia tahu gadis ini berbohong padanya. Mungkin masih takut kalau-kalau akan di bully lagi.
"Gak usah bohong. Ayok ke kantin bareng gue." ajak Aldy.
Ana tak bergeming sedikitpun, lalu tanpa aba-aba Aldy menariknya membuat Ana harus berdiri mengikuti langkah kaki Aldy.
Sepanjang koridor menuju kantin, mereka sama-sama diam. Ana juga tak membantah dengan cara Aldy yang menggenggam tangannya.
Selang beberapa waktu mereka memasuki area kantin yang sudah ramai. Mereka berhenti sejenak melihat-lihat tempat duduk yang kosong yang bisa untuk mereka tempati berdua.
Setelah mendapati tempat duduk, Aldy segera menarik Ana lagi membuat Ana hampir saja terjatuh karena ulah Aldy yang tiba-tiba.
"Lo duduk dulu, gue yang pesanin." ucap Aldy lalu meninggalkan Ana sendirian di sana.
Tak butuh waktu lama, Aldy sudah kembali dengan membawa nampan yang diatasnya berisikan dua mangkok bakso juga dua teh gelas.
"Mau gue suapin?" tawar Aldy yang menyadari tak ada reaksi dari gadis didepannya ini.
"Gue kagak lapar, Al."
Dengan cepat Aldy mengambil bakso di mangkok Ana, lalu menyuapi gadis itu. "Aaaaa..." ujar Aldy bak menirukan orang tua yang sedang menyuapi anak kecil makan.
Ana tertawa melihat tingkah Aldy seperti itu. "Apaan sih Al, malu tau di liatin orang."
"Aaaaa...buka mulutmu anak muda, pesawatnya udah mau masuk..."
"Ya udah sini gue makan sendiri. Bikin malu tau nggak." jawab Ana mengalah sembari memajukan bibirnya.
Aldy yang melihat itu, langsung menarik bibir Ana lebih maju. Membuat si empunya bibir langsung menggigit jari Aldy.
"Sakit woi. Jorok banget sih." ujar Aldy yang ikut-ikutan kesal gara-gara jarinya digigit oleh Ana.
"Siapa suruh yang mulai, wleee."
Aldy tertawa kecil melihat Ana yang sudah berani seperti itu padanya. Itu artinya, sedikit lagi ia berhasil membuat Ana seperti biasanya. Bukan murung seperti tak mempunyai semangat hidup lagi.
"Ya udah lanjut makan. Bentar lagi masuk." ujar Aldy.
"Siap bos!"
🍒🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga (Completed)
Teen Fiction'karena gengsi, mengalahkan semuanya.' -----------------------------•••----------------------------- • Dirga Saputra, salah-satu murid di SMA Rajawali yang terkenal suka membully dengan kedua temannya: Aldy dan Rafa. Meski begitu, hanya Dirga lah ya...