"Aldy, Rafa kalian bisa diam tidak?!" tanya pak Ipul dengan tatapan tajam.
"Rafa tuh pak dari tadi berisik terus." tuduh Aldy.
"Kalo lo gak ngajak gue ngomong, gue juga diam, Al" ujar Rafa tak terima dengan tuduhan Aldy.
"Keluar!" usir pak Ipul yang tidak tahan dengan kedua muridnya itu.
"Yah pak, kan kita ke sekolah tuh mau belajar bukan duduk di luar kelas yang nggak jelas pak." ucap Rafa dengan muka yang memelas.
"KELUAR SEKARANG!" teriak pak Ipul lagi yang membuat Aldy dan Rafa langsung berlari keluar kelas.
Sedang murid yang menyaksikan itu berusaha untuk menahan tawa jika tak mau berakhir seperti Aldy dan Rafa.
"Baru kali ini gue ngelihat tuh guru marah segitunya. Udah kayak ibu kostan." ucap Rafa seraya menghentikan larinya, diikuti juga oleh Aldy.
"Tapi bagus di suruh keluar gini. Gue juga males belajar pelajaran bapak itu." ujar Aldy
"Setiap dia ngajar tentang HAM terus. Gimana gak bosan coba?" sambungnya.
Menit selanjutnya musibah datang lagi bagi Aldy, "kalo ini ngerinya lebih dari yang tadi Raf." ujar laki-laki itu seraya berjalan mundur ke belakang.
Hendak berbalik badan. Tangannya sudah lebih dulu di cekal oleh perempuan yang berusaha untuk dihindari nya.
"Kamu mau kemana sih Aldy?" tanya Gita, perempuan yang memiliki postur tubuh bak gitar spanyol.
"Bukan urusan lo. Lepas!" bentak Aldy sembari menarik tangannya.
"Sampe kapan sih lo kayak gini sama gue, Al? Gue suka sama lo."
"Atau lo udah punya pacar? Gak papa kok Al. Gue rela jadi yang kedua." pinta Gita pada Aldy yang memandang Gita dengan jijik.
"Bah ngeri uy!" ucap Rafa.
"Terima aja Al. Lumayan buat senang-senang." imbuhnya dengan berbisik pada Aldy.
Tapi seberengsek-berengseknya Aldy. Ia akan tetap memilih perempuan baik-baik. Bukan seperti jalang yang ada di hadapannya sekarang.
"Lo denger baik-baik ya, Gita! Dengan ucapan lo barusan, gue tambah yakin untuk gak akan pernah suka sama cewek kayak lo!"
"Lo sadar nggak dengan ucapan lo itu, sama aja lo menjatuhkan harga diri lo sebagai perempuan dan gue gak sudi punya pacar murahan!" sambung dengan nada menusuk.
"Tapi gue udah suka sama lo sejak kita MOS dulu, Al!" Keukeuh Gita yang masih berusaha menarik tangan Aldy.
Dengan cepat Aldy menjauhkan tangannya. "Gue gak perduli, Git!"
Aldy berjalan menjauh. Gadis itu hanya memandangnya dengan tersenyum nanar.
"Sabar ya, Gita." ujar Rafa menenangkan perempuan di sampingnya ini.
Gita menatapnya tajam, "Apa sih lo. Sok kenal!"
Mendapat balasan seperti itu Rafa menaikan bibir nya sebelah. "Makanya kalau jadi cewek jangan keganjenan. Ditolak kan lo!" ucap Rafa lalu pergi menyusul Aldy meninggalkan Gita sendirian.
"Kenapa ditolak? Kan sayang mubazir." ucapnya dengan berusaha menyamai langkanya.
"Lo kata dia makanan apa?!"
"Cantik? iya. Body goals? Gak usah di ragukan lagi. Kurang apa lagi coba, Al?"
"Tipe gue bukan kayak Gita." tutur Aldy pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga (Completed)
Teen Fiction'karena gengsi, mengalahkan semuanya.' -----------------------------•••----------------------------- • Dirga Saputra, salah-satu murid di SMA Rajawali yang terkenal suka membully dengan kedua temannya: Aldy dan Rafa. Meski begitu, hanya Dirga lah ya...