"Dor!" Kejut Rafa pada gadis yang sedari tadi tampak sedang memikirkan sesuatu.
"Mikirin apa sih, berat banget kayak nya."
"Nggak kok cuma kepikiran ulangan tadi, takut ada yang salah." alibi Ana.
"Yaelah gak usah dipikirin kali. Gue yang sering salah semua aja santai." ujar Rafa dengan terkekeh. Ia beralih duduk di sebelah Ana.
"Itu mah lo bukan gue."
"Iya deh yang pinter, takut banget nilainya kecil."
"Eh btw lo lagi dekat ya sama Aldy?" lanjut Rafa dengan bertanya.
"Iya," jawab Ana singkat, padat, jelas.
Rafa memutar tubuhnya menghadap Ana. "Kok bisa?"
"Kan sebagai teman. Sama kayak gue ke lo."
"Tapi dia gak kayak kemarin-kemarin kan? Maksudnya, dia udah baik sama lo?"
"Iya Rafa, dia udah gak kayak kemarin-kemarin, ngomongnya juga lembut gak kasar lagi." Rafa membuang nafasnya pelan, ia senang mendengar jawaban Ana. Meski ia tak tahu apa alasan Aldy berubah seperti itu pada Ana. Ia harap sikap Aldy yang sekarang karena memang didasari dengan niat baik tanpa alasan yang lain.
Drrttt...
Suara getaran yang mampu di dengar keduanya berasal dari ponsel milik gadis itu. Sebuah pesan tanpa nama tertera di layar ponselnya.
085323171xxx : Ke gudang samping taman belakang sekolah. Sekarang.
Ana mengernyitkan dahinya, siapa di balik deretan angka ini? Kenapa menyuruhnya untuk datang ke sana? Ada apa di sana?
Pertanyaan yang muncul sekaligus di pikiran Ana ketika membaca pesan itu. Ana sedikit ragu untuk datang ke sana. Lagi pula Ana sangat mengetahui tempat yang disebutkan di pesan tersebut adalah tempat paling sepi di SMA Rajawali.
Sebuah ide terlintas di otaknya. Ya, dia akan meminta Rafa untuk menemaninya ke sana.
"Raf,"
"Iya Na, kenapa?"
"Boleh temenin gue gak? Ke gudang samping taman belakang sekolah sekarang."
"Ngapain?" tanya Rafa bingung.
"Ini ada yang ngirimin gue pesan, orang ini nyuruh gue ke sana. Tapi gak tau siapa cuma nomor doang." ujar Ana seraya menunjukan isi pesan itu. Rafa membacanya, ia pun ikut penasaran siapa orang yang mengirimkan pesan ini pada Ana.
"Ayok gue temenin." jawab Rafa tanpa berpikir lama. Ana tersenyum karena Rafa mau menemaninya, ia pun beranjak. Lalu keduanya pergi meninggalkan kelas yang kebetulan sedang tak ada guru yang masuk..
🍒
Aldy melihat Dirga sedang duduk di pinggir lapangan berdua dengan Lisa, ia menghampiri keduanya.
"Dirga," panggil Aldy dari belakang punggung Dirga.
Si empunya nama menoleh, memasang raut muka heran. Kenapa Aldy memanggilnya dengan raut muka sama seperti saat mereka berkelahi di kedai eskrim kemarin.
Dirga berdiri juga diikuti Lisa. "Kenapa?" tanya Dirga.
"Ikut gue!" pinta Aldy.
"Kamu tunggu disini dulu ya.." ujar Dirga pada Lisa. Perempuan itu mengangguk tersenyum. Lalu, Dirga meninggalkan Lisa dan menyusul Aldy yang sudah berjalan lebih dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga (Completed)
Fiksi Remaja'karena gengsi, mengalahkan semuanya.' -----------------------------•••----------------------------- • Dirga Saputra, salah-satu murid di SMA Rajawali yang terkenal suka membully dengan kedua temannya: Aldy dan Rafa. Meski begitu, hanya Dirga lah ya...