Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah Ana. Setelah berhenti di depan gerbang berwarna hitam, Ana turun seraya membenarkan rok nya yang sempat terlipat.
"Makasih, Raf." ucap Ana.
Rafa hanya bergumam sembari menganggukkan kepalanya. "Ya udah gue masuk ya. Hati-hati." pamit Ana pada Rafa yang segera menancapkan gas nya tanpa menanggapi ucapan Ana.
Setibanya di rumah, Rafa dikejutkan oleh seseorang yang sedang duduk di teras rumahnya. "Ngapain lo?" tanya Rafa pada Aldy.
"Dari mana lo?" bukannya menjawab ia malah balik bertanya.
"Dari sekolah lah bege."
"Lama bener."
"Gue bukan lo kalo bawa motor ngebut-ngebutan. Gue aja sampe sekarang masih trauma di bonceng sama lo." seraya duduk di kursi sebelah Aldy yang terpisah meja bulat di tengahnya.
Aldy hanya bergumam, "hm."
"Lo ngapain disini?" tanya Rafa.
Pasalnya jika Aldy maupun Dirga ingin main ke rumahnya, mereka akan membicarakan nya terlebih dahulu. Tapi kali ini entah ada gerangan apa. Tanpa di duga Aldy sudah duduk santai di depan rumahnya dengan raut muka yang datar. Serasa lagi kedatangan depkolektor.
"Main." jawab Aldy singkat.
"Kemana?"
Aldy berdiri, "pulang." jawabnya tanpa menoleh kearah Rafa.
"Lah katanya mau main. Dasar kecebong." gumam Rafa.
Lalu ia memasuki rumahnya yang tampak sepi karena kedua orang tua nya sibuk berkerja.
"Tadi ada Aldy dek." ujar Refo, yang melihat adiknya berjalan melewatinya.
"Iya bang. Baru aja pulang." Rafa memasuki kamarnya yang bernuansa putih hitam.
Setelah membersihkan diri. Ia turun ke bawah untuk makan. Di meja makan sudah ada Refo, yang masih saja bermain dengan game di ponselnya. Apalagi kalau bukan mobile legend. "Pindah mulu udah kayak kucing beranak." sindir Rafa.
"Sewot lo!" lalu beranjak pergi kembali ke ruang tengah tempat pertamanya bermain ponsel.
Kakak Rafa itu memang sangat menggilai game yang sedang ramai di gandrungi oleh kalangan remaja khususnya laki-laki. Padahal tugas kuliahnya saja menumpuk. Tapi ia seperti bodoh amat, tak peduli.
🍒
Setelah menyelesaikan makan siang, Ana berniat kembali ke kamarnya. Hendak menaiki anak tangga ke tiga, suara ketukan yang berasal dari pintu utama mengurungkannya.Di luar rumah, Ana menemukan orang yang sangat di rindukan selama hampir satu bulan ini.
"Ayaahh..." seru Ana sambil memeluk laki-laki yang di panggilnya Ayah.
"Lama banget ih pulangnya. Ana udah kangen berat tau." ujarnya merengek seraya memeluk ayahnya.
Fadli mengelus rambut lurus Ana. "Kalau kata Dilan, jangan rindu, berat. Kamu gak akan kuat!"
Ana melepaskan pelukannya. "Ih ayah satu bulan gak pulang, udah gaul aja." cibirnya.
"Iya dong masa kalah sama anak ayah ini."
"Ayah mulai curang ya." ujar Ana memajukan bibirnya manyun.
Melihat tingkah lucu Ana, Fadli langsung menggendongnya. "Ayah, Ana udah besar bukan masih kecil. Malu."
Tetapi Fadli masih tetap menggendongnya. "Oh kamu udah besar sekarang?"
"Iya dong. Liat Ana udah cantik kayak bunda."
"Oh iya mana Bunda mu?" tanya Fadli yang sedari tadi tak melihat istrinya.
"BUNNN." teriak Ana memanggil Leni.
Mendengar teriakan Ana yang memanggilnya, lantas Leni keluar dari kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Ana.
"Ana gak usah teriak-ter---."
"Mas fadli kapan pulangnya?" tanya Leni sembari mencium punggung tangan suaminya.
"Barusan Bun." jawab Fadli.
"Kalau udah berdua aja lupa sama Ana. Ntar Ana cari pacar, baru tau Bunda sama Ayah. Dasar huh." cibir Ana dengan suara kecil sambil bersedekap dada.
Fadli maupun Leni yang masih bisa mendengarnya, lantas mereka tertawa melihat raut muka Ana yang cemberut. "Emang Ana udah punya pacar?" tanya Leni menggoda.
"Ya belum sih." jawabnya lusuh.
"Katanya udah besar tapi belum punya pacar juga. Kasian ya Bun." Fadli ikut menggoda.
"Udah ah! Mana oleh-oleh untuk Ana?!" tanyanya yang masih cemberut.
"Senyum dulu dong." pinta Fadli. Ana menurutinya.
Ia tersenyum seperti biasa dengan senyuman manisnya. "Makasih Ayah." ujar Ana memeluk Fadli.
🍒🍒

KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga (Completed)
Teen Fiction'karena gengsi, mengalahkan semuanya.' -----------------------------•••----------------------------- • Dirga Saputra, salah-satu murid di SMA Rajawali yang terkenal suka membully dengan kedua temannya: Aldy dan Rafa. Meski begitu, hanya Dirga lah ya...