Setelah kepergian Ana, sisa mereka bertiga. Orang-orang yang menyaksikan itu pun kini kembali ke kegiatan mereka masing-masing.
Laki-laki yang mengenakan jaket jeans itu masih merasakan kekagetannya saat Ana berkata jika ia menyesal menerima Dirga sebagai pacarnya.
"Jadi Ana sama Dirga pernah pacaran?" Pertanyaan yang sedari tadi hinggap di otaknya.
"Yha Ana nya pergi ninggalin lo, Al." ujar Lisa dengan menaikan bibirnya sebelah.
Aldy tak menghiraukan ucapan Ana. Kini ia beralih menatap Dirga, detik selanjutnya tanpa aba ia menonjok pipi sebelah kiri laki-laki itu. "Puas lo udah buat Ana kayak gitu?!" bentak Aldy pada Dirga.
Orang-orang yang sudah kembali ke kegiatan mereka masing-masing, kini kembali menoleh ke mereka bertiga saat mendengar suara lantang Aldy.
Suasana yang semakin memanas hingga rahang Aldy yang semakin mengeras membuat semua orang tak ada yang berani untuk memisahkan keduanya. Bahkan beberapa pengunjung memberi semangat pada Aldy, seolah sedang menonton pertandingan tinju gratis.
Lisa menepi seraya menutup sebagian mukanya seolah sedang merasa ketakutan padahal di balik tangan nya terdapat sebuah lengkungan kemenangan.
Dirga tetap diam dan setia memasang muka datarnya. Menahan sakit setiap pukulan yang dilayangkan Aldy ke pipinya. Hingga datanglah seorang satpam yang memisahkan mereka.
Aldy merontak, berusaha melepaskan pegangan satpam itu pada jaket jeans nya. Setelah terlepas, ia menatap Dirga dengan tajam begitupun dengan Lisa yang sedang membantu Dirga berdiri.
"Saya minta maaf Pak, sudah membuat keributan." ucapnya lalu pergi dari sana tanpa menghiraukan panggilan satpam padanya.
Ia berlari kecil seraya sesekali menelfon Ana. Panggilan masuk tapi tak di terima menambah perasaan gusarnya.
Aldy menarik rambutnya dengan kasar. "Ck! Lo kemana sih, Na?!"
Sesampainya ia tiba di parkiran khusus motor, dengan cepat ia memakai helm nya, lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Aldy berhenti di lampu merah, hingga tak sengaja ia mendapatkan sosok perempuan yang sedari tadi berhasil membuat ia cemas sedang duduk di halte sendirian.
Lampu jalanan kini sudah berubah menjadi warna hijau. Ia memarkirkan motornya di samping halte.
Dengan jarak satu kilan jari orang dewasa, Aldy bisa mendengar dengan jelas suara sesenggukan khas orang menangis juga bahu nya bergerak naik turun.
"Ana." cicit Aldy tak mendapatkan respon. Ia kembali mengulang, "Na..." dengan memegang bahu perempuan itu.
Ana yang sedari tadi hanya menunduk kini Aldy di buatnya kaget. Pasalnya, kondisi mata dan hidung Ana benar-benar memerah.
Aldy langsung memeluk Ana seperti enggan kehilangan gadis ini lagi. "Maafin gue, Na.."
Ana terdiam mendapat perlakuan seperti ini dari Aldy, "lo.. ng.. gak salah apa-apa... Al..." jawab Ana dengan sesenggukan ya.
"Gue janji gak bakal kayak Dirga. Gue gak bakal bikin lo nangis kayak gini. Gue juga nyesel udah memperlakukan lo kayak kemarin-kemarin."
"Gue janji gak bakal ngulangi nya lagi..." ucap Aldy.
"Gak usah berjanji Al, kalau gak bisa tepatin. Gue juga gak pernah marah sama lo meskipun lo sering ngebully gue."
"Lo emang baik banget, Na, gak salah kalo gue suka sama lo." ujar Aldy langsung membuat Ana melepaskan pelukan Aldy dari tubuhnya.
Aldy yang menyadari ucapannya barusan kembali berucap, "maaf..." dengan nada lirih. Ana menganggukkan kepala nya.
"Lo gak mau pulang, Na?" tanya Aldy.
"Nggak Raf, gue masih pengen disini. Banyak yang bisa gue liat buat ngehibur diri gue."
"Nangis aja, Na, kalo lo emang pengen nangis. Kalo bisa keluarin semuanya, biar kalo ada yang nyakitin lo lagi, lo gak perlu nangisin mereka."
"Makasih banyak, Al. Gue gak tau kalo lo orangnya baik. Selama ini lo cuman bisa ngebentak gue hehe..." gumam Ana terkekeh kecil.
"Itu semua karena ada alasannya.." cicit Aldy pelan.
"Alasan?" tanya Ana tak mengerti dengan ucapan Aldy barusan.
"Alasannya... karena..."
🍥🍥🍥
Maaf kalau bagian ini terlalu pendek😁
Jangan bosan-bosan yaa buat baca juga vottment nya hihi ^^
See U!!!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirga (Completed)
Jugendliteratur'karena gengsi, mengalahkan semuanya.' -----------------------------•••----------------------------- • Dirga Saputra, salah-satu murid di SMA Rajawali yang terkenal suka membully dengan kedua temannya: Aldy dan Rafa. Meski begitu, hanya Dirga lah ya...