Part 4 ..... Berubah

3.1K 287 26
                                    

Aroma maskulin tercium di kamar nuansa putih. Sesekali Rizky membenarkan tatanan rambutnya. Membenarkan setiap helainya dengan jari. Menggerakan wajahnya ke kiri dan ke kanan untuk memastikan pertumbuhan brewoknya.

"Biasanya Syifa yang ngingetin buat cukur tapi sekarang? Ah, orang ganteng mah bebas," gumam Rizky yang masih asyik di depan cermin.

Setelah dirasa rapi dengan sweater abu-abu, celana sebatas lutut dan sepatu, Rizky pun meraih kunci mobil serta ponselnya di nakas samping tempat tidur.

Menuruni anak tangga dengan bersiul dan memutar-mutar kunci mobilnya. Ah, senang sekali suasana hatinya malam ini.

"Mau kemana lo malam-malam gini? Udah gak galau lagi nih kayanya," sapa Rizna saat Rizky melewati ruang keluarga.

"Buat apa juga gue galau kalau dia udah punya cowok baru."

"Tau dari mana? Emang udah konfirmasi orangnya langsung?"

"Belum. Gengsi lah. Dia yang ninggalin gue masa gue yang nelpon dia duluan."

"Gengsian ajah terus sampe Syifa dilamar orang Jogja."

"Eits,, jangan sembarangan ngomong yee. Calon gue tuh."

Rizna benar-benar bingung dengan hubungan asmara adiknya dengan Syifa. Saling sayang, saling cinta tapi gengsi untuk mempertahankan. Seolah keduanya memiliki kepribadian ganda dalam asmara. Rizna pun melanjutkan aktivitas menonton acara faforitnya.

*****

Dentuman musik menggelegar di ruangan kedadap suara. Lampu warna-warni menghiasi gemerlapnya tempat ini. Sang DJ pun asyik bergoyang dengan jemari yang memainkan disknya.

"Gila si Boy, makin keren ajah permainan musiknya," cetus Noe meraih gelas sodanya.

"Lo lupa dia anak siapa? Wajarlah darah seninya ngalir sampai bisa main musik sekeren gitu."

Boy, Nathan, Aji, dan Noe adalah sederet teman Rizky di dunia entertaint. Kelimanya bertemu di sinetron yang berbeda, tapi masih satu naungan produksi house yang sama.

Minggu malam ini mereka berencana mengakhiri libur syuting dengan santai di club tempat Boy nge DJ. Sekedar minum soda. Walaupun ada juga yang memilih vodka.

"Bye the way, gimana kelanjutan hubungan lo sama Syifa? Udah baikan belum?" tanya Nathan hati-hati.

"Belum," jawabnya singkat.

"Apa perlu gue turun tangan kaya waktu lo pdkt sama dia?"

"Hahaha, bisa ajah lo. Tapi thanks, gue gak mau repotin lo kedua kalinya. Gue cuma perlu Syifa yang kabarain gue duluan dan minta maaf."

"Kalau Syifa gak akan hubungi lo dan minta maaf? Kalau Syifa keburu nikah sama orang? Lo cuma bisa nyesel, Ky."

"Gue tunggu jandanya dia."

Nathan membulatkan matanya mendengar jawaban asal Rizky. Laki-laki yang kini tengah asyik berjoget dengan temannya itu memperjuangkan cinta Syifa dengan cara yang salah.

"Lo gak akan bisa dapetin dia lagi selama sikap lo egois kaya gini, Ky," gumamnya seraya menyesap soda.

Semakin malam, dentuman musik semakin dahsyat. Rizky semakin terlena usai menyesap vodka milik Noe. Dara yang juga ikut dalam circle pertemanan Rizky, bahagia dengan kembalinya kebiasaan Rizky nongkrong di club. Pasalnya, sejak laki-laki yang menjadi obsesinya ini menjalin hubungan dengan Syifa, ia sudah jarang bahkan hampir gak pernah lagi main di club.

"Ky, kamu makin sexy dengan rambut di rahang dan dagu kamu," ujar Dara sensual di telinga Rizky yang sedang asyik berlaga di lantai dasar.

"Thanks, kamu juga cantik malam ini."

Keduanya makin menggila akibat pengaruh alkohol yang mereka minum. Nathan yang melihat semua dari kursi duduknya sangat miris dengan perubahan Rizky.

"Gue percaya sekarang kalau cinta memang bisa buat orang jadi gila," gumamnya.

"BERHENTI DI TEMPAT DAN JANGAN ADA YANG MENCOBA KABUR!!!"

******

Syifa terbangun dengan mata sembab dan foto Rizky di tangannya. Gadis manis ini ketiduran dengan memeluk foto laki-laki yang telah membuatnya galau. Jam 02.00 wit. Dadanya berdegup kencang.

"Kenapa perasaanku jadi gak enak gini? Ya Allah, semoga semoga semua baik-baik ajah."

Syifa pun bangkit dari tempat tidurnya dan memilih ke kamar mandi untuk wudhu. Karena ketiduran, ia pun ketinggalan solat isya.

Ponsel kembali berdering tak henti-henti ketika Syifa sedang solat. Membuatnya sedikit merasa terusik dan memilih untuk membatalkan solat.

"Ka Ina? Ngapain telepon aku malam-malam gini?" bukannya menelpon balik, Syifa justru mensilent deringnya dan kembali melanjutkan solatnya. Memanjatkan doa pada Allah sang Maha Rahim.

"Kalau Rizky terbukti bersalah, itu semua karena kamu. Dan aku akan benci kamu selamanya."

- Bersambung -

Bekasi, 09 Juli 2018

Stuck In One HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang