Rizky belum mengabari Syifa jika sekarang ia tengah berada di Jogja. Rizky ingin memberikan kejutan kepada gadisnya. Nathan yang sudah tau letak kelas Syifa pun mengajak Rizky untuk menemuinya.
Sebagai mak comblang, ia mengatakan jika sekarang sedang berlibur setelah project ftv selesai. Untuk menebus rasa rindu, ia mampir ke kampus Syifa untuk menjemputnya dan nongkrong sekedar minum kopi.
"Katanya sih tadi lagi di perpus. Apa kita mau susul ke sana?"
"Ya ayo! Ngapain juga di sini. Kan kita emang mau ketemu dia. Udah selesai belum jamnya dia?"
"Masih ada satu lagi. Tapi sekarang lagi bikin tugas dulu di perpus."
Keduanya pun mencari perpustakaan utama di sebrang gedung sastra. Perpustakaan yang terkenal lengkap ketimbang perpus fakultas.
Rizky sudah tidak sabar menantikan saat-saat ia akan memberikam penjelasan pada Syifa. Apa lagi setelah mendapat balasan chat yang memberikannya lampu hijau.
"Thanks Ina. Lo emang kakak terbaik gue."
Rizky yakin jika Rizna sudah memberi pengertian pada Syifa agar dia memberikan kesempatan untuk Rizky menjelaskan semuanya. Walaupun kadang menjengkelkan, tidak dipungkiri jika Rizna sangat perhatian padanya.
Ilham yang melintas keluar dari perpustakaan melihat kedatangan Rizky yang sedang asyik ngobrol dengan Nathan. Ia pun kembali masuk dan menemui Syifa yang sedang sendiri mencari bahan untuk tugasnya.
"Loh, kok balik lagi, Ham? Gak jadi ke kantin?"
"Enggak, nanti ajah bareng kamu. Adam, Chessy dan Pia kan udah duluan. Nanti kamu sama siapa makan siangnya?" Ilham mencoba beralibi.
"Duuh, perhatian banget sih."
Ilham menaruh kembali tasnya di meja dan celingukam mencari keberadaan Rizky. Ia sangat yakin jika laki-laki itu datang ke sini untuk menemui Syifa.
Senyum merekah saat Nathan dan Rizky masuk di perpustakaan lantai dua ini. Ia pun kembali ke tempat Syifa yang masih berdiri di rak buku.
"Kamu cari buku apa sih, Syif?"
"Buku karyanya Pramoedya. Bumi Manusia. Apa udah ada yang pinjem ya? Kayanya kemarin masih ada deh."
"Lah itu?"
" Wah iya! Aduh agak tinggi yaa."
"Ha ha ha, perlu bantuan?"
"He he he, help me, please!"
Ilham pun mengambil buku yang dicari Syifa dan memberikannya dengan sedikit mengerjainya.
"Aduh, niat nolongin gak sih?"
Syifa sedikit meloncat-loncat untuk mengambil buku karena Ilham meledekinya dengan menaik-turunkan buku yang berhasil ia dapatkan.
"Ha ha ha, ayo dong usaha! Kan udah aku ambilin. Masa segini ajah gak bisa juga."
Ilham sedikit berjalan mundur agar Rizky bisa melihat kedekatan dirinya dengan Syifa.
"Argh! Ilham, awas kamu ya!"
"He he he, niih bukunya nona. Kasihan banget sih, sampe keringetan gitu. Ruangan ac loh ini."
"Iiish, resek! resek! resek! Nyebelin tau gak!"
Syifa memukuli bahu Ilham pelan setelah mendapatkan buku yang dicarinya. Dan dengan sigap Ilham menangkap tangan Syifa.
"Maaf, ya! Aku cuma bercanda kok," ujar Ilham seraya menghapus keringat di dahi Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In One Heart
FanfictionMenjalin hubungan dengan seorang superstar memang harus memiliki hati baja. Melihat pasangan bermesraan dengan lawan main dengan chemistry yang mampu meluluhkan hati para penonton setia. Akankah tatapan mata dengan lawan main mampu menggetarkan hati...