Syifa menatap malas layar ponselnya. Nama Brayn tertulis di sana. Rasa penasaran membuat Syifa bangun dari tidurnya yang kelelahan menangis.
"Hallo!"
"Hai, Syif. Kamu apa kabar?"
Syifa merasa aneh pada Brayn. Tumben sekali ia menghubungi dirinya. Terakhir adalah saat Brayn menanyakan keberadaan adiknya yang pingsan saat syuting ftv bersama Rizky. Tepatnya satu bulan setelah berpacaran dengan Rizky.
"Aku butuh bantuan kamu, Syif."
Brayn menjelaskan semua kejadian yang menimpa Megan saat ini. Tak lupa, ia juga menceritakan permintaannya pada Rizky agar bisa membahagiakan Megan.
"Aku tau cara ini salah. Aku cuma gak mau adik satu-satunya yang aku punya menderita. Udah cukup dia kesakitan dengan penyakitnya, jangan lagi dengan hatinya. Seandainya posisi aku ada di kamu. Aku yakin kamu juga akan lakuin hal yang sama."
Syifa terdiam. Jadi selama ini Rizky hanya pura-pura agar Megan bahagia? Menipu dan menyakiti hati gadis lugu seperti Megan.
"Jadi Kak Rizky cuma sandiwara menyukai Megan? Kalian jahat! Hati selembut Megan kalian permainkan? Aku perempuan! Dan aku tau, gimana sakitnya ketika hati kita dibohongi."
"Syif! Syif! Syif! Listen! Aku gak pernah minta buat Rizky menyukai Megan. Pura-pura sayang bahkan minta agar Rizky jadian dengan Megan. Aku cuma minta agar Rizky bisa bahagiain Megan dengan cara dia. Apapun! Asal adikku bahagia."
"Itu sama ajah! Kalian udah kasih harapan palsu ke Megan."
"Ya oke lah. Whatever. Tapi sekarang aku butuh bantuan kamu. Please!" mohon Brayn.
"Apa? Bahagiain Megan dengan merelakan Ka Rizky?"
"Bukan!" jawab Brayn cepat. "Maafin Rizky ya. Udah cukup kamu hukum dia dengan mengabaikan semua chat dan telepon dari dia. Karena cara kamu ngehukum Rizky kaya gini, itu justru membuat dia semakin membenci Megan."
Syifa membenarkan ucapan Brayn. Selama ini dia memang berlebihan. Tidak dewasa menghadapi masalah. Padahal ia telah berjanji akan bersikap dewasa ketika hubungan mereka tertimpa badai.
"Aku akan coba, walaupun hati aku sulit menerima. Apalagi kalau inget adegan mereka di luar script. Walau pun hanya menempel tanpa perasaan, itu sangat menyakitkan bagi pasangan, Bryan."
Brayn bisa mengerti jika Syifa sangat cemburu. Adegan lips on lips di luar script bisa menandakan pemeran terbawa perasaan. Walaupun Brayn tau, semua Rizky lakukan agar Megan bisa bahagia.
*****
Tante Ika dan Rizna tiba di lokasi syuting Rizky sebelum magrib. Jika saja wanita 55 tahun itu tidak memasak nasi Mandhi, ia tidak memaksa anak perempuannya untuk mengantarkan ke Cibubur.
"Mama denger Megan masuk rumah sakit setelah bertengkar dengan kamu, Nak? Apa betul?"
Rizky hanya menganggukan kepala tanpa mengeluarkan suara.
"Bertengkar kenapa kalau mama boleh tau?" tanya Tante Ika hati-hati.
Rizky mengungkapkan semua pada ibu dan kakaknya. Dua wanita yang amat ia sayangi akhirnya tau, jika laki-laki di hadapan mereka ini memiliki kharisma luar biasa di mata para gadis.
"Rizky gak bisa kontrol emosi Iky. Apalagi waktu liat foto kiriman Dara. Iky gak mau kehilangam Syifa lagi, Ma. Mama tau kan gimana perasaan Iky ke Syifa? Iky sayang banget, Ma, sama Syifa."
Saat Iky menjelaskan masalahnya dengan Brayn dan Megan, tiba-tiba ponselnya berdering.
Nama Syifa terpampang jelas di sana. Ada sedikit harapan menurutnya.
"Megan udah kaya adik aku sendiri. Bahagiain dia untuk aku, Kak. Kalau kakak gak mau, anggap ajah ini sebagai bentuk kepedulian kakak sebagai makhluk Allah."
"Ini yang aku takutin, Syif! Kamu tau Megan sakit dan kamu mengalah untuk mundur. Aku gak mau! Aku bukan barang yang bisa dipindah tanganin kepemilikannya."
"Kamu cukup bahagiain Megan sebelum dia ke Singapore. Bahagiain kan bukan bearti harus pacaran. Bahagiain Megan bukan bearti kita putus. Aku percaya, kakak bisa lakuin ini dengan adil tanpa menyakiti siapa pun."
"Jadi aku harus pura-pura peduli depan dia?"
"Gak perlu pura-pura untuk peduli dengan orang lain. Gak perlu pura-pura menyayangi oranglain. Semua harus dilakukan dengan tulus, agar bisa memberi manfaat untuk orang lain."
"Aku gak ngerti, setan apa yang bikin kamu kaya gini. Aku kira kamu telepon untuk memperbaiki semua. Ternyata....?"
"Aku minta maaf. Aku egois. Aku salah. Aku kekanakan. Dan aku minta maaf. Harusnya aku dengerin penjelasan kamu bukan ngediemin kamu kaya kemarin."
Mau tidak mau Rizky mengiyakan permintaan Syifa. Demi sebuah perbaikan hubungan. Demi pembuktian kasih sayangnya pada Syifa. Demi rasa pedulinya pada Megan. Demi bisa berbaikan pada Syifa.
- Bersambung -
Bekasi, 02 Agustus 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In One Heart
FanfictionMenjalin hubungan dengan seorang superstar memang harus memiliki hati baja. Melihat pasangan bermesraan dengan lawan main dengan chemistry yang mampu meluluhkan hati para penonton setia. Akankah tatapan mata dengan lawan main mampu menggetarkan hati...