Rizky mengajak Syifa ke babershop. Seperti ucapan gadisnya kemarin, rambut Rizky memang telah panjang. Begitu pun dengan anak-anak rambut di sekitar rahang dan atas bibirnya.
Syifa menemani mantan kekasihnya dengan membaca novel kesukaannya. Rizky memperhatikan Syifa dari balik cermin, tidak ada yang berubah darinya. Ia tetap Syifa yang sederhana dan kharismatik sejak lima bulan lalu bertemu dengannya.
"Hallo, Ham?"
"....."
"Iya nih, aku lagi keluar. Ada apa ya?"
"....."
"Aduh sorry banget ya. Kemarin gak bilang kalau mau ajak jalan."
"......"
"Belum tau juga, tapi kayanya sih sampai malam."
"....."
"Besok juga ketemu kok. Sabar yaa ... He he he."
"....."
"Oke deh, see you yaa."
Raut wajah Rizky berubah mendengar perbincangan Syifa di telepon. Tanpa tanya siapa penelponnya, ia sudah tau jika itu adalah Ilham. Tanpa perlu ditanya apa tujuan Ilham telepon, ia juga sudah tau jika laki-laki itu ingin mengajak Syifa jalan hari ini.
"Kayanya aku punya saingan deh buat dapetin hati kamu lagi."
"Oh ya?" Syifa bangkit dari duduknya dan menghampiri Rizky, "yang pentingkan hati aku cuma buat kamu," ujarnya dengan membelai pipi Rizky dan melangkah menuju Toilet.
Rizky menatap kepergian Syifa dengan pandangan sayu. Meski gadis Aceh itu mengatakan hatinya untuk Rizky, bukan tidak mungkin akan berpaling. Ia harus segera menyegel hak milik gadisnya tersebut. Ia pun memikirkan rencana untuk mengembalikan hubungan mereka dalam status yang jelas.
******
Suasana ramai di lingkungan lokasi syuting. Kabel lampu sorot dimana-mana. Semua orang berlalu-lalang di sekitar lokasi. Ada yang membawa kostum, make up, air minum dan masih banyak lagi.
"Ka Edo, Rizky mana?" tanya gadis bertubuh subur yang sedang touch up make upnya.
"Eh, Dara, tumben ke sini. Ikut main juga apa gimana?"
"Enggak, aku cuma mau temenin Iky ajah. Orangnya mana? Kok aku gak liat ya dari tadi."
"Kayanya masih di jalan. Gak bareng aku hari ini."
"Tumben."
"Mau ke salon dulu katanya. Rapihin rambut."
Dara pun memilih menunggu di dalam mobil dengan menyalakan ac dan mendengarkan musik faforitnya. Tak lupa ia pun mengabari Rizky melalui sambungan telepon.
"Hallo, Ky, kamu masih di jalan? Aku udah sampe nih dari tadi. Bete banget, kamu kok lama sih?"
Rizky yang mendengar dari sebrang merasa bingung kenapa Dara ada di lokasi syutingnya.
"Kamu ke lokasi? Ngapain?"
"Loh Tante Ika gak sampein ke kamu? Kan kemarin aku bilang mau nemenin kamu di lokasi."
"Enggak mau yang itu, aku kan gak suka wortel, Syif. Nah, ini baru oke. Aaa,"
Hening!
Dara yang sadar jika Rizky sedang tidak bicara kepadanya menahan amarah pada Syifa. Perhatian Rizky kini terbagi lagi.
"Kamu lagi ngomong sama siapa, Ky?" tanya Dara basa-basi.
"Sorry, Ra, gue tadi lagi ngomong sama Syifa. Kita lagi makan salad sayur di mobil. Ini lagi on the way ke lokasi. Bentar lagi juga sampe." Rizky berhenti untuk menelan sayurannya sejenak, "Bentar dulu dong sayang, aku kan lagi telepon. Bentar yaa. Udah dulu ya, Ra. Sampai ketemu di lokasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In One Heart
FanfictionMenjalin hubungan dengan seorang superstar memang harus memiliki hati baja. Melihat pasangan bermesraan dengan lawan main dengan chemistry yang mampu meluluhkan hati para penonton setia. Akankah tatapan mata dengan lawan main mampu menggetarkan hati...