Part 31 .... Kedatangan Tamu

2.4K 272 14
                                    

Matahari merangsek masuk saat Edo membuka tirai. Rizky membuka matanya karena sinar yang membuatnya silau. Ia melihat gadisnya masih terlelap dengan damai. Keadaannya sudah lebih baik dari semalam.

"Gue baru ngabarin keluarga Syifa kaya yang lo minta semalem, kalau sampe jam 6 lo belum bangun."

"Terus gimana tanggepan keluarga Syifa? Mereka pasti kecewa banget karena gue gak bisa jagain Syifa."

Ditengah obrolan Edo dan Rizky, Syifa mengerjapkan matanya karena suara gaduh yang diciptakan dua laki-laki tersebut.

"Kak," sapanya lemah.

Rizky mendekati Syifa dan memegang jemarinya.

"Sayang, udah bangun? Kamu laper gak? Biar aku minta Edo beliin bubur ya."

Syifa tersenyum mendengar penawaran dari Rizky.

"Aku pikir kamu yang mau beliin."

" Terus kalau aku yang pergi kamu sama siapa?"

"Kak Edo lah, siapa lagi?"

"Ya mending aku aja kalau gitu yang jagain kamu di sini, biar Edo yang ke kantin. Aku gak tenang ninggalin kamu."

Syifa merasa sangat beruntung memiliki kekasih seperti Rizky. Perhatian dan sangat menyayanginya. Laki-laki yang tetap setia hanya mencintai dirinya meski dulunya sering jalan dengan gadis lawan mainnya. Meski banyak dikagumi dan diincar gadis-gadis cantik, menawan dan berkelas jauh dari Syifa.

"Kenapa liatin aku kaya gitu? Tau kok, kegantengan aku emang makin bertambah kalau bangun tidur."

"Ge er! Tuh, ada kotoran di mata Kak Rizky. A ha ha ha. Cuci muka dulu deh sana."

Menunggu sekembalinya Rizky dari kamar mandi, Syifa membuka ponsel yang ia matikan deringnya. Ada banyak panggilan tak terjawab dari mamanya. Chat dari keluarganya pun banyak. Semua berisi nada kekhawatiran. Ia pun membalas pesan bahwa ia baik-baik saja pada mamanya dan meminta maaf baru memberikan kabar.

Perasaan Syifa tidak karuan saat membaca pesan masuk dari Dara. Awalnya ia tidak mengerti, kenapa sejak saling bertukar nomor, isi chat yang dikirimkan Dara tidak pernah menyenangkannya. Hingga akhirnya ia tau kenyataan sesungguhnya saat Dara terang-terangan pada Syifa jika ia menyukai kekasihnya.

"Akhirnya pahlawan kesiangan kita tumbang juga. Sakit lo ringan banget. Kenapa gak sekalian koma ajah? Jadi gue bisa gantiin posisi Syifa sii penyakitan buat Rizky. Dara akan taklukin hati Rizky. Gak apalah jadi pacar kedua, pacar kedua rasa pacar pertama karena selalu stay. Apalah arti pacar pertama kalau LDR. Masih kuat kan syaay?"

Syifa melempar ponselnya ke atas meja rawat. Ia tidak bisa menutupi kekesalannya bahkan sampai Edo datang membawakan Rizky dan Syifa sarapan.

Edo yang menanyakan perubahan wajah Syifa pun kena semprot dan diusir lembut oleh Syifa.

"Ada apaan si, ribut amat?" tanya Rizky saat keluar dari kamar mandi. "Eh, Do, udah balik? Mana buburnya?"

"Aku gak mau makan!"

"Loh, kenapa? Mau sembuhkan?"

"Aku bilang gak mau ya gak mau! Udah kalian ke luar sana! Pulang! Pulang! Pulang!"

Stuck In One HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang